26 September 2022

Hari Kontrasepsi Sedunia: Rencanakan Jumlah Anak untuk Keluarga yang Lebih Sejahtera

Mari kita sukseskan program Keluarga Berencana
Hari Kontrasepsi Sedunia: Rencanakan Jumlah Anak untuk Keluarga yang Lebih Sejahtera

Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati setiap tanggal 26 September. Untuk lebih mengetahui pentingnya alat kontrasepsi dan program Keluarga Berencana menunjang kesejahteraan, Orami menuliskan artikel khusus ini untuk Moms.

Alat kontrasepsi biasanya digunakan oleh pasangan untuk menunda kehamilan, biasanya pada pasangan baru yang belum siap untuk menjadi orang tua.

Atau juga digunakan untuk menjaga jarak kehamilan dan juga mencegah hamil lagi di saat jumlah anak yang dimiliki sekarang sudah cukup.

Beberapa pasangan juga menggunakan kontrasepsi atas alasan kondisi klinis lainnya.

Tak hanya itu, pemakaian alat kontrasepsi juga bisa digunakan untuk mencegah penularan penyakit kelamin.

Oleh karenanya, informasi mengenai alat kontrasepsi memiliki peranan penting dalam kehidupan kita.

Sebagai contoh, penggunaan alat kontrasepsi oral yang mungkin belum banyak diketahui. Jenis kontrasepsi ini juga bisa mengurangi risiko penyakit menular seksual.

Baca Juga: 3 Cara Halus Membicarakan Rencana Kehamilan Bersama Pasangan

Hari Kontrasepsi Sedunia

Hari Kontrasepsi Sedunia
Foto: Hari Kontrasepsi Sedunia (Freepik.com/Freepik)

Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 26 September.

Sesuai dengan namanya peringatan ini ditujukan untuk mengedukasi pentingnya penggunaan alat kontrasepsi. Ini menjadi bagian penting dalam keputusan bersama pasangan dalam sebuah keluarga.

Salah satu visi yang dikampanyekan pada tahun ini adalah pentingnya merencanakan kehamilan atau kelahiran yang diharapkan dengan meningkatkan kesadaran akan penggunaan alat kontrasepsi serta menjaga kesehatan reproduksi.

Baca Juga: KB Kalender untuk Mencegah Kehamilan, Efektifkah?

Sejarah Hari Kontrasepsi Sedunia

Tahun ini merupakan peringatan kelima dari Hari Kontrasepsi Sedunia, lho Moms!

Terciptanya Hari Kontrasepsi Sedunia bukanlah karena kesengajaan. Kampanye tahunan ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2007.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa diadakannya peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan kontrasepsi dan memungkinkan untuk membuat pilihan yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi.

Mengutip dari Parenting First Cry, pertama kali peringatan ini hanya diperingati oleh 10 organisasi keluarga berencana internasional saja.

Salah satu hal penting yang disuarakan dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia adalah mempromosikan keluarga berencana dan metode kontrasepsi yang aman serta disukai oleh pasangan, khususnya pasangan muda.

Hingga akhirnya kini di tahun 2022 Hari Kontrasepsi Sedunia telah didukung oleh koalisi 15 LSM (Lembaga Sosial Masyarakat) internasional, organisasi pemerintah, masyarakat ilmiah, dan medis yang berkepentingan untuk menyebarkan pengetahuan yang benar tentang kesehatan seksual dan reproduksi.

Salah satu harapan dari peringatan ini adalah adanya pendidikan seks yang lebih efektif serta aman dan terlindungi sehingga tidak ada kehamilan tidak direncanakan atau tidak diinginkan.

Baca Juga: 10 Tanda Moms Harus Ganti Kontrasepsi, Sudah Tahu?

Program Keluarga Berencana (BKKBN)

Program Keluarga Berencana
Foto: Program Keluarga Berencana (Bkkbn.go.id)

Bicara mengenai peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang menyoroti pentingnya penggunaan alat kontrasepsi, tentu kita di Indonesia tidak lepas dari pembahasan tentang program Keluarga Berencana yang dicanangkan lembaga yang bergerak untuk pengendalian penduduk, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Lembaga ini berdiri sejak tahun 1957, awalnya BKKBN merupakan sebuah organisasi keluarga berencana yang dimulai dari pembentukan Perkumpulan Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di gedung Ikatan Dokter Indonesia.

Kemudian nama perkumpulan tersebut kian waktu berubah yaitu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) atau Indonesia Planned Parenthood Federation (IPPF).

Hingga akhirnya dibentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berdasarkan Keppres No. 8 Tahun 1970 dan sebagai Kepala BKKBN adalah dr. Suwardjo Suryaningrat.

Melalui Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2010, tugas BKKBN adalah melaksanakan pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana.

Dalam upaya mewujudkan terkendalinya angka pertumbuhan masyarakat di Indonesia, BKKBN melakukan beberapa program, seperti pelatihan, penelitian dan pengembangan.

Selama melaksanakan tugas tersebut, BKKBN menyelenggarakan beberapa program, seperti:

  1. Perumusan kebijakan nasional, pemaduan dan sinkronisasi kebijakan di bidang Kependudukan Keluarga Berencana (KKB).
  2. Penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang KKB.
  3. Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian penduduk dan KB.
  4. Penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi di bidang KKB.
  5. Penetapan perkiraan pengendalian penduduk secara nasional.
  6. Penyusunan desain Program KKBPK.
  7. Pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB).
  8. Pengelolaan dan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk kebutuhan Pasangan Usia Subur (PUS) nasional.
  9. Pengelolaan dan pengendalian sistem informasi keluarga.
  10. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat nasional dalam pengendalian pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB dan Kesehatan Reproduksi (KR).
  11. Pengembangan desain program pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
  12. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat nasional dalam pembangunan keluarga melalui ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
  13. Standardisasi pelayanan KB dan sertifikasi tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB).
  14. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
  15. Pembinaan, pembimbingan dan fasilitas di bidang KKB.

Beberapa tugas yang telah dijelaskan di atas dilakukan oleh BKKBN dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia dengan memiliki jumlah anak yang direncanakan.

Salah satu ciri khas dari BKKBN adalah slogannya yang terkenal “Dua Anak Lebih Baik”.

Melalui slogan ini BKKBN mengajak masyarakat Indonesia untuk menekan pertumbuhan dengan mengedepankan program dua anak dalam satu keluarga.

Slogan ini dikenal dengan program keluarga berencana yang dapat dijalankan dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam keluarga.

Baca Juga: 13 Cara KB Alami untuk Cegah Kehamilan

Pentingnya Merencanakan Jumlah Anak

Rencana Jumlah Anak
Foto: Rencana Jumlah Anak (Freepik.com/jcomp)

Sayangnya meski Indonesia telah memiliki BKKBN yang bertugas untuk menekan dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, masih banyak masyarakat yang tidak mengikuti program keluarga berencana.

Pasalnya masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya dan mengedepankan prinsip “Banyak Anak Banyak Rezeki”.

Sehingga saat ini masih banyak orang tua di Indonesia yang memiliki anak lebih dari dua seperti yang sebelumnya dikampanyekan oleh BKKBN.

Melansir dari Population Reference Bureau, memiliki keluarga yang berencana merupakan salah satu langkah preventif untuk kesehatan dan menjaga kestabilan ekonomi keluarga.

Dalam jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa dengan memiliki keluarga yang terencana juga secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Masalah perencanaan keluarga kini tengah ramai diperbincangkan oleh komunitas dunia untuk memprioritaskan kembali keluarga berencana karena peran lintas sektor yang dimainkannya dalam mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.

Penelitian terbaru yang termuat di Population Reference Bureau tentang program Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu Anak (FPMCH) terpadu di Bangladesh menunjukkan bahwa keluarga yang mengikuti program berencana dapat menjadi lebih sehat dan lebih kaya dari waktu ke waktu.

Lebih jelasnya lagi, berikut ini beberapa dampak positif dari adanya perencanaan keluarga yang dilakukan oleh orang tua:

1. Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak

Keluarga yang menggunakan program KB dan memiliki anak dengan jumlah yang sedikit ternyata memiliki status gizi yang lebih baik dengan rata-rata berat badan dan indeks massa tubuh yang lebih tinggi.

Hal ini terjadi karena ibu dengan jumlah anak yang direncanakan memiliki perawatan antenatal dan jarak yang optimal antara kelahiran, dan risiko kematian yang lebih rendah akibat komplikasi terkait kehamilan.

Peningkatan kesehatan dan penurunan fertilitas yang menggembirakan ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan dampak positif dari keluarga berencana terhadap kesehatan ibu dan anak serta penurunan angka kematian.

Baca Juga: Petualangan Panjang Memilih Alat Kontrasepsi (KB) Paling Ampuh

2. Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga

Dampak positif dari perencanaan keluarga selanjutnya adalah kesejahteraan keluarga yang meningkat.

Hal ini dikarenakan keluarga dengan jumlah anak yang direncanakan dapat memiliki pendapatan yang lebih tinggi, peningkatan nilai rumah, tabungan dan aset yang lebih besar.

Sehingga, keluarga dapat mencapai kualitas hidup yang lebih tinggi ketika mereka memiliki kesempatan untuk mencegah kehamilan atau merencanakan dan mengatur kelahiran sesuai keinginan.

Dengan kondisi keluarga yang sejahtera dapat membebaskan anak dari sandwich generation atau sebuah sebutan seorang anak yang harus mencukupi kebutuhan ekonomi diri sendiri, keluarga intinya dan orang tua.

3. Pendidikan Anak yang Lebih Baik

Anak dapat mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan meraih mimpi serta cita-cita mereka karena kesanggupan orang tua.

Hal ini terjadi selaras dengan pendapatan keluarga lebih besar yang mungkin dapat membantu keluarga-keluarga dengan KB memperoleh kesempatan pendidikan yang lebih baik.

Baca Juga: 7 Mitos KB Spiral dan Faktanya, Wajib Tahu!

Kaitan Membatasi Kelahiran dengan Kesejahteraan Keluarga

Kebahagiaan Keluarga
Foto: Kebahagiaan Keluarga (Freepik.com/tlrachardz)

Secara tanpa disadari masalah perencanaan anak bergantung pada kesejahteraan keluarga, lho Moms.

Hal ini dikarenakan meski menjadi kabar bahagia, ternyata melahirkan seorang anak dapat mempengaruhi beberapa hal dalam rumah tangga yang efek lebih jauhnya dapat menurunkan kesejahteraan fisik dan psikologis orang tua.

Kelahiran yang tidak direncanakan juga dapat menghadirkan tekanan pada keluarga tanpa disadari.

Hal mungkin berubah adalah perubahan jam tidur yang terkadang membuat para orang tua merasa mudah kelelahan hingga stres.

Tak hanya kesehatan fisik dan kesehatan mental, kehadiran anak yang tidak direncanakan juga dapat meningkatkan anggaran rumah tangga yang dapat menjadi masalah bagi keluarga.

Mengutip dari Australian Institute of Family Studies, secara intuitif, kelahiran anak memiliki hubungan langsung antara jumlah konsumen dalam rumah tangga dan pengeluaran.

Sehingga dengan menambahkan konsumen ke rumah tangga umumnya meningkatkan pengeluaran keluarga, selera individu, preferensi dan jumlah uang yang tersedia oleh orang tua untuk dibelanjakan.

Ketika seorang anak yang baru lahir juga membutuhkan banyak biaya untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang berhubungan dengan bayi.

Selain itu, ketika ibu yang bekerja harus mengurus anak baru lahir akan lebih menghabiskan banyak waktunya dan mengalami kesulitan lagi untuk bekerja yang membuatnya memutuskan berhenti kerja dan tidak memiliki penghasilan.

Tak hanya itu, biaya transportasi juga mungkin akan membengkak jika Moms tidak membatasi kelahiran.

Terlebih pengeluaran rata-rata untuk transportasi juga cenderung meningkat seiring bertambahnya usia anak.

Jadi, jika Moms memiliki anak lebih dari 2 dengan jarak yang tidak terlalu jauh usianya mungkin beban transportasi juga akan terbilang cukup berat, khususnya transportasi anak ke sekolah.

Kemudian, jika Moms merencanakan kelahiran mungkin Moms dan Dads juga sudah menyesuaikan jenis mobil yang kalian miliki sekarang.

Jadi, tidak perlu membeli mobil baru lagi yang ukurannya harus lebih besar dengan harga yang juga tinggi.

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi
Foto: Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi (Istockphoto.com)

Setelah mengetahui pentingnya perencanaan jumlah anak, Moms dan Dads perlu kenal lebih jauh mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi.

Setiap pasangan perlu mengetahui jenis alat kontrasepsi mana yang cocok dan aman digunakan untuk menunda kehamilan.

dr. Raissa Liem SpOG, B.Med.Sc menjelaskan sebelum menggunakan alat kontrasepsi, ada baiknya harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke bidan atau dokter kandungan.

“Hal ini untuk mengetahui yang bersangkutan punya faktor risiko apa atau keluhan kondisi apa yang tidak cocok dengan alat kontrasepsi tertentu” ucap dr. Raissa Liem.

Perlu untuk diketahui, setiap kontrasepsi memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing.

Kendati demikian, hal ini sebaiknya tidak dijadikan halangan atau alasan bagi pasangan untuk tidak menggunakannya.

Efektivitas alat kontrasepsi pun perlu untuk diketahui. Berikut ini penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis kontrasepsi.

1. Kondom Pria

Jenis Kontrasepsi Kondom Pria dan Wanita
Foto: Jenis Kontrasepsi Kondom Pria dan Wanita (Orami Photo Stock)

Kondom pria umum digunakan untuk mencegah kehamilan.

Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.

Kelebihan:

  • Praktis dan mudah digunakan.
  • Harga terjangkau.
  • Mudah diperoleh di toko atau apotek.
  • Dapat mencegah dari penyakit menular seksual.

Kekurangan:

  • Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi.
  • Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat.

2. Kondom Wanita

Selain untuk pria, kondom juga tersedia untuk wanita. Kondom jenis ini memang dirancang khusus sesuai dengan bentuk organ intim wanita.

Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan.

Kelebihan:

  • Tingkat efektivitas hingga 95%.
  • Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual.
  • Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria.

Kekurangan:

  • Kurang efektif daripada kondom pria.
  • Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan.
  • Hanya sekali pakai.
  • Tingkat kegagalan mencapai 21%.

Baca Juga: Kenali Pantangan Herpes yang Dilakukan untuk Cegah Penularan

3. Pil KB

Jenis kontrasepsi pil kb dan suntik kb
Foto: Jenis kontrasepsi pil kb dan suntik kb (Orami Photo Stock)

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan.

Alat kontrasepsi ini bekerja dengan cara memengaruhi kerja indung telur dan rahim, sehingga mencegah terjadinya proses pembuahan, yaitu pertemuan sel telur dan sel sperma.

Kelebihan:

  • Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%.
  • Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang dapat menghentikan haid.

Kekurangan:

  • Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual.
  • Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras.
  • Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta tekanan darah tinggi.

4. Suntik KB

Suntik KB adalah salah satu pilihan alat kontrasepsi yang bisa digunakan jika ingin mencegah kehamilan.

Lama waktu penggunaan KB ini yakni sekitar 8–13 minggu.

Biasanya, lama waktu ini tergantung dari jenis KB suntik yang digunakan.

Kelebihan:

  • Lebih efektif dan praktis dari pil KB.
  • Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan dengan benar.

Kekurangan:

  • Harga relatif mahal.
  • Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah.
  • Siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung.

5. IUD

Jenis kontrasepsi IUD dan spermisida
Foto: Jenis kontrasepsi IUD dan spermisida (Orami Photo Stocks)

Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim.

IUD atau KB spiral dapat mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.

Kelebihan:

  • Tidak memerlukan perawatan yang rumit.
  • Tahan lama.

Kekurangan:

  • IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar.
  • Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya.
  • Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama pemakaian.
  • Biaya mahal.

6. Spermisida

Spermisida (spermicide) berfungsi untuk membunuh sel sperma, atau menghambat pergerakan sperma sebelum sampai pada sel telur.

Manfaat spermisida untuk mencegah terjadinya kehamilan ini dikarenakan kandungan bahan kimia bernama nonoxynol-9, yang mana zat ini memang diformulasikan khusus untuk membunuh atau menghambat pergerakan sperma.

Kelebihan:

  • Harga terjangkau.
  • Mudah digunakan.

Kekurangan:

  • Beberapa jenis spermisida perlu diaplikasikan 30 menit sebelum berhubungan seksual.
  • Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan.
  • Penggunaannya perlu disertai dengan alat kontrasepsi lain, misalnya kondom.
  • Tingkat kegagalan mencapai 29%.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan, Ini Faktanya!

7. Cervical Cap

Jenis Kontrasepsi Cervical Cap, KB Implan, Cincin Vagina
Foto: Jenis Kontrasepsi Cervical Cap, KB Implan, Cincin Vagina (Orami Photo Stock)

Cervical cap merupakan jenis kontrasepsi non hormonal yang bekerja dengan cara menutupi rahim.

Sebelum memasukkan Cervical cap ke dalam rahim, alat ini diisi dengan spermisida terlebih dahulu.

Kelebihan:

  • Harganya terjangkau.
  • Bisa digunakan hingga 2 kali.

Kekurangan:

  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dikenakan dengan tepat.
  • Pemasangan harus dilakukan dokter.
  • Harus dilepas saat haid.

8. KB Implan

KB implan atau KB susuk adalah kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron.

KB yang berbentuk tabung mirip korek api ini digunakan dengan cara dipasang di bawah jaringan kulit lengan atas.

Kelebihan:

  • Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%.
  • Tahan lama hingga 3 tahun.

Kekurangan:

  • Biaya relatif mahal.
  • Siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
  • Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.

9. Cincin Vagina

Cincin vagina adalah alat kontrasepsi yang bentuknya cincin plastik fleksibel.

Cara menggunakannya cukup dengan memasukkan cincin ke dalam vagina dan membiarkannya selama 3 minggu.

Kelebihan:

  • Hanya perlu diganti sebulan sekali.
  • Siklus menstruasi menjadi lebih lancar.

Kekurangan:

  • Harga relatif mahal.
  • Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan koyo.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.

10. Koyo Ortho Evra

Jenis Kontrasepsi Koyo Ortho Evra, Tubektomi, Vasektomi
Foto: Jenis Kontrasepsi Koyo Ortho Evra, Tubektomi, Vasektomi (Orami Photo Stock)

Koyo KB berupa koyo tipis dengan ukuran sekitar 4,5 cm persegi yang cara penggunaannya adalah dengan ditempelkan pada kulit.

Kelebihan:

  • Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil.
  • Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid.

Kekurangan:

  • Harga relatif mahal.
  • Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
  • Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil KB.

Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Jerawat dengan Jeruk Nipis, Waspada Juga dengan Efek Sampingnya!

11. Tubektomi

Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk wanita yang dilakukan dengan cara memotong atau mengikat saluran tuba falopi.

Dengan demikian, sel telur pun tidak akan bisa menuju rahim.

Sel sperma juga tidak akan bisa mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur.

Kelebihan:

  • Tidak memengaruhi hormon.
  • Hanya perlu sekali tindakan.
  • Tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan.

Kekurangan:

  • Beberapa wanita masih bisa hamil setelah menjalani prosedur tubektomi, meski jarang terjadi.
  • Tidak dapat melindungi dari penyakit menular seksual, sehingga masih memerlukan alat kontrasepsi lain saat berhubungan seks, seperti kondom.
  • Bersifat permanen sehingga tindakan untuk menyambungkan kembali tuba falopi sulit dilakukan.
  • Biaya prosedur tubektomi relatif besar.

12. Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur sterilisasi yang dilakukan dengan cara memotong saluran sperma (vas deferens) yang menyalurkan sperma dari testis ke Mr.P.

Dengan demikian, sperma tidak akan tercampur dengan air mani, sehingga air mani yang keluar tidak bisa membuahi sel telur.

Kelebihan:

  • Tetap bisa ereksi dan ejakulasi.
  • Efektivitas mendekati 100%.
  • Pria dapat segera melakukan hubungan seksual.
  • Prosedur yang aman & minim komplikasi.

Kekurangan:

  • Tidak melindungi dari sexually transmitted diseases (STDs)
  • Air mani pria masih mengandung sperma sesaat usai vasektomi.
  • Post-vasectomy pain syndrome.
  • Infeksi pada kantong zakar.

Setelah mengetahui jenis serta kelebihan dan kekurangannya, pertimbangkan baik-baik manakah yang akan Moms gunakan.

Baca Juga: Jangan Sembarang Konsumsi Obat Penenang Depresi, Perhatikan Hal Ini!

Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat

Pil KB
Foto: Pil KB (Istockphoto.com)

Ada berbagai jenis alat kontrasepsi. Namun perlu untuk diingat bahwa satu-satunya cara untuk terhindar dari penyakit menular seksual adalah dengan menggunakan kondom.

Dari sekian banyak alat kontrasepsi yang sudah dibahas, tentunya tidak semua cocok dengan tubuh kita, Moms.

Apalagi dr. Raissa Liem mengatakan bahwa pada dasarnya, kontrasepsi 100% tidak ada yang berhasil, bahkan mau steril atau tubektomi pun. Apalagi KB yang lain

Hal tersebut membuat kita harus pandai dalam mengetahui cara memilih alat kontrasepsi yang tepat.

Cara memilih alat kontrasepsi yang tepat pun bisa menentukan efektivitas alat tersebut.

Dilansir dari National Health Service, cara menentukan alat kontrasepsi yang tepat bisa dilakukan dengan beberapa macam cara.

Ini dia hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk Moms!

1. Sesuaikan Kedisiplinan

Jika Moms adalah seseorang yang bisa mengorganisir segala sesuatunya dengan baik, memilih alat kontrasepsi seperti pil KB atau koyo bisa menjadi salah satu yang sesuai.

Atau Moms mungkin bisa hanya menggunakan kondom, jika menggunakan pil bisa mengganggu hormon yang ada dalam tubuh.

Namun, jika Moms khawatir lupa untuk menggunakan pil KB dan koyo, dan tidak nyaman menggunakan kondom, Moms bisa memilih metode suntik KB.

Selain itu ada beberapa pilihan lain seperti IUD yang memiliki jangka waktu lebih panjang dari alat kontrasepsi lainnya.

2. Utamakan Kenyamanan

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan. Apakah Moms nyaman untuk memasukkan alat kontrasepsi ke dalam vagina?

Jika jawabannya iya, Moms bisa menggunakan kondom perempuan dan cincin vagina.

Baca Juga: Pengertian Akar Tunggang, Ciri-Ciri, dan Contoh Tanaman

3. Pikirkan Perubahan Hormon

Ada beberapa alat kontrasepsi yang bisa membuat hormon berubah. Hal tersebut pun bisa memberikan efek pada siklus menstruasi Moms.

Ada alat kontrasepsi yang membuat menstruasi menjadi jarang dan membuat tubuh tak terlalu banyak mengeluarkan darah. Namun, ada pula alat kontrasepsi yang menghasilkan efek sebaliknya.

Kontrasepsi yang bisa membuat siklus atau perdarahan ketika menstruasi menjadi lebih sedikit adalah:

  • Pil KB
  • Koyo
  • KB Suntik
  • IUD
  • Cincin vagina

4. Sesuaikan dengan Gaya Hidup

Gaya hidup bisa dijadikan sebagai salah satu acuan dalam memilih alat kontrasepsi.

Jika Moms berusia di atas 35 tahun dan merokok, pil KB, koyo, dan cincin vagina mungkin tidak cocok dengan Moms.

Cobalah untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter kandungan langganan Moms agar bisa menemukan alat kontrasepsi yang cocok.

5. Sesuaikan dengan Tujuan

Moms juga bisa memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan rencana kehamilan.

Misalnya, Moms berencana untuk segera hamil, maka alat kontrasepsi yang tepat adalah pil KB.

Pil KB dapat mengembalikan tingkat kesuburan sesaat setelah pemakaian dihentikan.

Moms juga bisa memilih kondom atau menghitung masa subur melalui sistem kalender.

Usai mengetahui jenis dan cara memilihnya dengan tepat, Moms juga harus memahami pentingnya menggunakan alat kontrasepsi.

Cara Memilih Kontrasepsi yang Tepat
Foto: Cara Memilih Kontrasepsi yang Tepat (Orami Photo Stock)

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Bayi Mau Tengkurap, Sudahkah Si Kecil Mengalaminya?

Pentingnya Menggunakan Alat Kontrasepsi

Keluarga Berencana
Foto: Keluarga Berencana (Istockphoto.com)

Pada penjelasan sebelumnya telah dijabarkan tentang pentingnya merencanakan jumlah anak dan kaitannya dengan kesejahteraan keluarga.

Kini kita beranjak pada manfaat kontrasepsi secara lebih umum. Moms perlu mengetahui pentingnya menggunakan alat kontrasepsi.

Terlebih bagi Moms yang merencanakan untuk menunda kehamilan.

Kontrasepsi bukan sekadar alat mencegah kehamilan, tapi juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran yang terlalu dekat.

Dengan kelahiran yang terkontrol, jarak hamil yang tidak terlalu berdekatan, orang tua, terutama ibu, dapat lebih fokus mengasuh anaknya dengan maksimal dan optimal.

"Jika tidak menggunakan kontrasepsi bisa menyebabkan seseorang hamil setiap tahun.

Akhirnya anak yang sebelumnya kurang terurus, ASInya juga belum cukup sudah ada adiknya lagi.

Nanti akhirnya berpengaruh pada kebutuhan gizi kurang lalu kebutuhan ekonominya juga meningkat, pendidikan anak dan pengasuhan anaknya akan terlantar." ujar dr. Raissa Liem.

dr. Raissa Liem
Foto: dr. Raissa Liem (Dok. dr Raissa Liem)

Dikutip dari website Kementerian Kesehatan Indonesia, ini dia pentingnya menggunakan kontrasepsi.

1. Menghindari Kehamilan yang Tidak Diinginkan

Kasus kehamilan yang tidak diinginkan sering terjadi di sekitar kita.

Kasus ini kerap berujung pada tindakan aborsi yang berdampak pada kesehatan perempuan.

Penggunaan alat kontrasepsi dapat menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran sehingga mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

2. Membantu Tumbuh Kembang Si Kecil

Perencanaan kehamilan yang baik bisa membantu pertumbuhan Si Kecil lho, Moms!

Dengan perencanaan matang, Si Kecil bisa mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang penuh dari Moms dan Dads. Terlebih ketika ia masih berada dalam masa tumbuh kembang.

Moms juga dapat memaksimalkan ASI eksklusif bagi Si Kecil.

Hal ini tentunya akan berbeda jika dibandingkan dengan keluarga yang memiliki banyak anak atau tak memiliki perencanaan kehamilan yang matang.

Kembali hamil ketika masih menyusui, terlebih kehamilan itu tak direncakan bisa saja membuat Moms kesulitan membagi waktu untuk Si Kecil serta kesehatan kandungan.

3. Meningkatkan Kualitas Keluarga

Alat kontrasepsi digunakan agar kehamilan bisa diatur sesuai perencanaan atau menjaga jarak kelahiran.

Tak hanya itu, penggunaan alat kontrasepsi juga bisa mengurangi risiko kematian ibu dan bayi karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering.

Selain itu, mengatur jarak atau jumlah kelahiran diharapkan dapat meningkatkan kualitas keluarga, khususnya kehidupan perekonomian.

4. Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Penggunaan alat kontrasepsi membantu mencegah kehamilan dan kelahiran jarak dekat.

Studi di jurnal Reproductive Health, menunjukkan persalinan jarak dekat dapat meningkatkan risiko kematian ibu dan anak.

5. Hubungan Seks Semakin Bergairah

Manfaat menggunakan alat kontrasepsi adalah dapat membuat hubungan seks semakin bergairah tanpa harus takut akan kehamilan yang tidak terencana.

Moms dan Dads dapat berhubungan seks tanpa perlu khawatir dengan kehamilan.

Manfaat Kontrasepsi
Foto: Manfaat Kontrasepsi (Orami Photo Stock)

Dari tujuan dan manfaat program keluarga berencana di atas, Moms bisa melihat bahwa kontrasepsi tidak ada kaitannya dengan menolak kehadiran anak.

Kontrasepsi justru dirancang untuk menyehatkan dan menyejahterakan keluarga Indonesia.

Oleh karena itu, sudah selayaknya kita ikut menyukseskan program keluarga berencana.


Ditulis oleh:

  • Gea Yustika
  • Defara Millenia

Disunting oleh:

  • Aprillia Ramadhina
  • Widya Citra Andini

Ilustrasi oleh:

  • Achyadi

  • https://www.nhs.uk/conditions/contraception/which-method-suits-me/
  • https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-penggunaan-alat-kontrasepsi#:~:text=Alat%20kontrasepsi%20digunakan%20untuk%20menjarangkan,terlalu%20dekat%20atau%20terlalu%20sering.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK235069/
  • https://www.bkkbn.go.id/detailpost/siaran-pers-kb-hormonal-keunggulan-dan-efek-sampingnya
  • https://www.nhs.uk/conditions/contraception/female-condoms/
  • https://www.thereisadayforthat.com/holidays/various/world-contraception-day
  • https://parenting.firstcry.com/articles/magazine-world-contraception-day-history-significance-and-facts/
  • https://www.your-life.com/en/for-doctors-parents-etc/about-wcd
  • https://www.bkkbn.go.id/pages-tugas-pokok-dan-fungsi-2012044810-466
  • https://www.awarenessdays.com/awareness-days-calendar/world-contraception-day-2022/
  • https://www.prb.org/resources/family-planning-improves-the-economic-well-being-of-families-and-communities/
  • https://www.bkkbn.go.id/pages-visi-misi-2012264839-129
  • https://aifs.gov.au/research/family-matters/no-88/how-do-pregnancy-and-newborns-affect-household-budget

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb