8 Pantangan Setelah KB Implan dan Efek Sampingnya!
Tidak hanya memahami prosedur dan persiapan sebelum pemasangannya, Moms juga wajib tahu apa saja pantangan setelah KB implan.
Metode KB susuk alias KB implan mulai naik daun di tengah popularitas KB spiral (IUD), pil KB, dan kondom.
Jika Moms sedang mencari alat kontrasepsi yang tepat dan melirik KB susuk ini, ketahui dulu informasi lengkapnya.
Yuk, Moms, simak informasi selengkapnya, terutama mengenai pantangan setelah KB implan!
Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu
Apa itu KB Implan?
Dikutip dari Mayo Clinic, KB implan adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan oleh wanita.
Di Indonesia, KB implan juga sering disebut sebagai KB susuk.
Alat kontrasepsi ini berbentuk menyerupai tabung plastik kecil dan fleksibel yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan.
KB implan berbentuk tabung tipis dengan panjang 40 mm dan lebar 2 mm yang akan dipasangan di bawah kulit pada bagian bawah lengan atas.
KB ini bekerja dengan cara menebalkan lendir pada leher mulut rahim dan menipiskan dinding rahim, sehingga sperma sulit untuk membuahi sel telur.
Implan yang sudah dimasukkan ke bawah kulit tersebut juga akan melepaskan hormon progestin dengan kadar rendah.
Selanjutnya, hormon tersebut bertugas untuk mencegah ovulasi alias pelepasan sel telur dalam siklus bulanan.
Jika seorang wanita tidak berovulasi (anovulasi), ia tidak bisa hamil karena tidak ada sel telur untuk dibuahi.
Baca Juga: Plus Minus KB IUD dan Cara Pemasangannya di Rahim Moms
Keuntungan dan Kekurangan KB Implan
Sebelum melirik pantangan setelah KB implan, simak dulu keuntungan dan kekurangannya, yuk!
Berikut ini adalah keuntungan dan kekurangan dari pemasangan KB implan:
1. Keuntungan KB Implan
Mengapa memilih KB implan?
KB implan memiliki banyak keuntungan bagi Moms yang menggunakannya.
Keuntungan KB implan adalah sebagai berikut:
- KB implan memiliki efektivitas tinggi dengan risiko kehamilan kurang dari 0,2 sampai dengan 1 dari antara 100 Ibu dalam 1 tahun.
- Bebas dari pengaruh estrogen.
- Kesuburan dapat kembali normal setelah implan dicabut.
- Tidak mengganggu produksi ASI.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
Bagi yang memilih alat tablet implan, Moms tidak perlu mengonsumsi pil setiap hari atau rutin melakukan penyuntikan setiap bulan.
Artinya, tidak ada risiko lupa melakukan rutinitas tersebut untuk mencegah kehamilan.
Baca Juga: Ini Perubahan Payudara saat Hamil Minggu Pertama Kata Dokter
2. Kekurangan KB Implan
Meskipun memiliki banyak keuntungan, terdapat laporan kasus efek samping dari penggunaan KB implan itu sendiri.
Moms tidak bisa menghentikan sendiri penggunaannya karena harus ke layanan kesehatan untuk melepas KB Implan.
Selain itu, ada kemungkinan perubahan berat badan dan perubahan hormon yang akan mempengaruhi nafsu makan.
Sejumlah efek samping lain dari pemakaian tablet implan yakni seperti:
- Nyeri kepala
- Perubahan mood
- Nyeri pada payudara
- Mual dan nyeri perut
- Gangguan menstruasi
Keluhan lain yang timbul adalah haid sedikit dan singkat, haid tidak teratur atau lebih dari 8 hari serta haid jarang.
Sebagian wanita merasakan tidak haid sama sekali. Namun hal ini cukup lumrah terjadi dan tidak berbahaya.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Flek Berkepanjangan Kata Dokter Kandungan
Bolehkah Semua Wanita Menggunakan Tablet Implan?
Implan dapat digunakan oleh wanita yang memiliki hipertensi, obesitas, ibu yang merokok dan yang memiliki gangguan kolesterol.
Namun, implan tidak boleh digunakan oleh ibu yang memiliki keadaan khusus seperti berikut:
- Penyakit tromboemboli, penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan kekentalan darah.
- Perdarahan genital yang belum terdiagnosis.
- Penyakit hati akut.
- Tumor hati jinak atau ganas.
- Kanker payudara.
Sebelum menggunakan tablet implan, pastikan telah mendapat konsultasi dokter sebelumnya untuk mencegah efek samping.
Hal ini lantaran setiap orang memiliki faktor risiko yang berbeda dari pemakaian KB implan.
Baca Juga: 9+ Cara Membuat Wajah Tirus Tanpa Operasi, Yuk Coba!
Efek Samping Pemakaian KB Implan
Saat KB implan dilepas, akan terjadi beberapa efek yang akan terjadi.
Efek yang mungkin dirasakan, antara lain:
1. Nyeri pada Bekas Luka
Kondisi ini adalah hal yang paling sering dikeluhkan setelah implan dilepas.
Tidak hanya nyeri, bekas luka akan terasa panas dan bengkak untuk jangka waktu beberapa hari.
Memar juga dapat terjadi selama satu sampai dua minggu, tetapi pastikan juga agar bekas luka tetap kering selama 24 jam pertama setelah dilepas.
Saat keluhan hilang, maka aktivitas dapat dilakukan kembali seperti biasa.
2. Sakit Kepala
Kondisi ini terjadi lantaran steroid yang terkandung dalam hormon di dalam implan itu sendiri, sehingga menyebabkan hormon jadi tidak stabil.
Usai dilepas, maka tubuh akan berada dalam fase mengembalikan kadar hormon yang normal, sehingga proses ini menyebabkan sakit kepala.
Baca Juga: Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Kata Dokter Spesialis
3. Siklus Menstruasi Tidak Langsung Kembali
Meksi menstruasi jadi tidak lancar, tidak perlu khawatir berlebihan akan kondisi ini.
Ini karena saat implan dilepas masih terdapat sisa-sisa hormon yang dikeluarkan oleh implan dalam tubuh.
Artinya, dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan bagi tubuh untuk bisa beradaptasi kembali.
Umumnya, ketidakteraturan siklus haid berlangsung selama 3 bulan setelah implan dilepas.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.