Mengobati Masalah Otot, Ini Fungsi dan Efek Samping Eperisone
Eperisone adalah obat yang dapat diresepkan oleh dokter saat Moms atau Dads mengalami masalah pada otot.
Obat ini mampu melemaskan ketegangan otot guna meredakan rasa nyeri.
Namun, seperti obat-obatan lainnya, eperisone memiliki aturan minum yang perlu diperhatikan setiap penggunanya.
Agar konsumsi eperisone tepat sesuai dosis yang dianjurkan, simak informasi selengkapnya, yuk!
Apa Fungsi Eperisone?
Foto: hdmall.id
Eperisone adalah obat yang berfungsi untuk meredakan kejang otot terkait beberapa kondisi.
Kondisi tersebut meliputi gangguan otak dan tulang belakang, cedera kepala maupun tulang belakang, hingga masalah lainnya yang berhubungan dengan kontraksi otot.
Eperisone termausk ke dalam golongan obat antispasmodik, yakni bertugas untuk meredakan kejang otot.
Secara lebih rinci, manfaat atau fungsi obat eperisone adalah:
- Melemaskan otot rangka dan otot polos pada pembuluh darah.
- Menimbulkan efek berupa meredakan myotonia, meningkatkan sirkulasi darah, dan menekan refleks nyeri.
Baca Juga: 6 Jenis Suplemen Otot dan Rekomendasinya
Obat eperisone bisa dibilang memiliki fungsi yang berbeda dari obat untuk otot lainnya.
Tak hanya menghambat refleks nyeri di sistem saraf pusat, eperisone juga melancarkan suplai darah ke otot rangka.
Sirkulasi darah yang lancar penting karena masalah otot yang kaku dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya dapat menekan pembuluh darah kecil.
Kondisi tersebut berpengaruh menimbulkan iskemia atau kurangnya aliran darah ke jaringan atau organ tubuh akibat gangguan di pembuluh darah.
Beberapa kondisi yang bisa ditangani dengan obat eperisone adalah:
- Kelumpuhan spastik
Kelumpuhan spastik terjadi ketika otot kejang atau berkedut terus-terusan dan sulit dikendalikan.
Kondisi kelumpuhan spastik dapat disebabkan oleh beberapa kondisi.
Ini seperti penyakit serebrovaskular, kelumpuhan tulang belakang, spondylosis serviks, gangguan pembuluh darah tulang belakang, serta ensefalomielopati.
Obat eperisone bisa membantu mengatasi kondisi kelumpuhan spastik.
- Distrofi miotonik
Selain itu, obat eperisone bisa bantu menangani kondisi miotonik.
Distrofi miotonik adalah kondisi yang ditandai dengan pengecilan dan kelemahan otot.
Seseorang dengan distrofi miotonik kerap mengalami kontraksi otot dalam waktu lama (myotonia) dan kesulitan mengendurkan otot.
Salah satu contoh ketika seseorang mengalami distrofi miotonik, yaitu mengalami kesulitan saat melepaskan pegangan saat sedang menekan pegangan pintu.
Baca Juga: 9 Akibat Kekurangan Vitamin E, Lemah Otot hingga Penyakit Pankreas
Aturan dan Dosis Minum Eperisone
Foto: Orami Photo Stock
Melansir dari laman Mims, dosis minum obat eperisone untuk mengatasi nyeri dan kekakuan otot, yaitu 50 mg dengan frekuensi minum obat 3 kali sehari.
Namun, dosis eperisone ini tidak selalu sama pada setiap orang.
Perbedaan dosis bisa berdasarkan kondisi, usia, respons terhadap pengobatan, dan tingkat keparahan penyakit.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Penting untuk memerhatikan aturan minum obat eperisone sesuai dengan arahan dokter dan petunjuk pada label kemasan obat.
Baca Juga: Pahami Kostokondritis, Kondisi Nyeri di Dada yang Harus Diwaspadai
Hindari minum obat kurang atau lebih dari dosis yang disarankan.
Jika terlalu banyak minum obat jenis apa pun, akan ada risiko overdosis yang berbahaya.
Usahakan untuk minum obat ini setelah makan dan rutin di waktu yang sama setiap hari sampai resep selesai.
Jika suatu ketika Moms dan Dads lupa untuk minum obat, segera minum dosis yang terlewat tadi saat ingat.
Namun, bila sudah mau masuk waktu minum obat selanjutnya, hindari dosis yang terlupa dan tetap minum obat di jam seperti biasa.
Jangan menggandakan dosis dalam kondisi apa pun, ya!
Baca Juga: 7+ Jenis Penyakit Kelainan Otot, Waspada Penyebabnya Moms
Efek Samping Eperisone
Foto: Orami Photo Stock
Obat eperisone berisiko menimbulkan efek samping berupa pusing dan kantuk.
Oleh karena itu, hindari mengemudi atau melakukan aktivitas yang butuh fokus dan konsentrasi setelah minum obat ini.
Tak hanya itu, efek samping eperisone lainnya yang mungkin muncul termasuk:
- Ruam kulit
- Gatal-gatal di kulit
- Mual
- Muntah
- Nafsu makan menurun
- Diare
- Sakit perut
- Sembelit (konstipasi)
- Insomnia
- Sakit kepala
- Mati rasa di beberapa bagian tubuh
- Tubuh terasa lemas
Segera konsultasikan ke dokter bila satu atau beberapa efek samping eperisone di atas tidak kunjung hilang, bahkan semakin parah.
Perhatikan juga jika Moms dan Dads mengalami efek samping lain yang tidak disebutkan di atas.
Baca Juga: Nyeri Tumit, Ketahui Beragam Penyebab dan Pilihan Pengobatannya
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Minum Eperisone
Sampaikan kepada dokter atau apoteker bila Moms dan Dads rutin minum obat jenis tertentu saat diresepkan obat epersione.
Jika sedang rutin minum obat methocarbamol yang berfungsi untuk melemaskan otot, hindari minum eperisone bersamaan.
Selalu beri tahu dokter apabila Moms dan Dads sedang mengonsumsi obat lain, termasuk obat tradisional, suplemen, dan obat lain yang dibeli tanpa resep.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kalau masih ada pertanyaan yang belum jelas mengenai obat ini ya, Moms!
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/eperisone/patientmedicine/eperisone%2B-%2Boral
- https://medlineplus.gov/genetics/condition/myotonic-dystrophy/
- https://go.drugbank.com/drugs/DB08992
- https://www.practo.com/medicine-info/eperisone-1113-api#usage
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.