26 Mei 2022

Ketahui Dosis dan Aturan Pakai Cialis untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi

Efektif mengatasi disfungsi ereksi
Ketahui Dosis  dan Aturan Pakai Cialis untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi

Melansir dari Healthline, cialis adalah nama merek dari tadalafil, yaitu obat yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi.

Tadalafil termasuk dalam kelas obat inhibitor phosphodiesterase-5 (PDE5).

Cialis hadir dalam bentuk tablet oral, yang bisa dikonsumsi harian dalam dosis rendah atau sebagai obat dosis tinggi dalam kondisi tertentu.

Berkaitan dengan fungsinya dalam mengatasi disfungsi ereksi, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Baca juga: Ketahui Renalyte, Larutan Steril untuk Gantikan Cairan Tubuh yang Hilang

Manfaat Obat Cialis untuk Disfungsi Ereksi

disfungsi ereksi 1 - istockphoto
Foto: disfungsi ereksi 1 - istockphoto (istockphoto)

Foto: istockphoto

Obat ini dapat digunakan dengan resep dokter. Dengan kata lain, obat tidak dapat dibeli secara bebas karena termasuk dalam golongan keras.

Berikut ini sejumlah kondisi yang dapat diatasi menggunakan cialis:

  • Disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan pria untuk mencapai dan mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seksual.
  • Mengatasi gejala benign prostatic hyperplasia (BPH), termasuk semua masalah saat buang air kecil.
  • Mengatasi gejala disfungsi ereksi dan benign prostatic hyperplasia (BPH) yang dialami bersamaan.

Obat tersedia dalam berbagai ukuran, yaitu 2,5 miligram, 5 miligram, 10 miligram, 20 miligram.

Untuk memaksimalkan keefektivitasannya, obat diminum sebelum melakukan aktivitas seksual atau satu hari sekali.

Di dalamnya mengandung bahan aktif tadalafil, yang termasuk ke dalam kelompok phosphodiesterase 5 (PDE5) inhibitor.

Dalam mengatasi disfungsi ereksi, kandungan tersebut bekerja dengan melemaskan pembuluh darah menuju penis, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.

Sedangkan untuk mengatasi gejala BPH, obat bekerja dengan melemaskan otot-otot di kandung kemih, sehingga mempermudah proses buang air kecil.

Dosis Penggunaan Obat yang Disarankan

Dosis yang diberikan tergantung pada kondisi kesehatan dan tingkat keparahan gejala penderita.

Dokter akan memberikan dosis rendah untuk mengatasi gejala ringan atau menyesuaikan permintaan pasien untuk pemberian dosis tinggi.

Dokter biasanya merekomendasikan penggunaan dosis harian sebanyak 2,5 miligram dan 5 miligram.

Bagi pasien yang baru mengonsumsi obat golongan ini, dokter merekomandasikan dosis 2,5 miligram.

Jika dipaksa mengonsumsi dalam dosis 5 miligram, risiko terjadinya efek samping semakin tinggi.

Untuk memaksimalkan keefektivitasan obat, berikut ini cara mengonsumsi yang direkomendasikan:

  • Konsumsi 30 menit sebelum melakukan aktivitas seksual. Obat akan bekerja setelah 2 jam dikonsumsi.
  • Konsumsi obat setiap hari pada waktu yang sama.

Berapa Lama Obat Bertahan di Dalam Tubuh?

Melansir dari Medical News Today, obat dapat bekerja hingga 36 jam di dalam tubuh.

Untuk mengobati disfungsi ereksi, dokter hanya merekomendasikan konsumsi obat sesuai kebutuhan, yaitu sebelum melakukan aktivitas seksual.

Obat dapat terus bekerja hingga 36 jam, sehingga seseorang dapat memiliki dan mempertahankan ereksi dalam jangka waktu tersebut.

Jika mengonsumsi obat untuk mengatasi gejala benign prostatic hyperplasia (BPH) atau disfungsi ereksi, obat akan selalu ada dalam tubuh dan bekerja sepanjang hari.

Ketahui Ini Sebelum Mengonsumsi Obat

Menurut U.S. Food and Drugs Administration, obat dapat menyebabkan tekanan darah turun secara tiba-tiba ke tingkat yang tidak aman.

Hal tersebut dapat terjadi jika konsumsi obat dikombinasikan dengan obat nitrat jenis apa pun.

Selain itu, pengguna bisa saja mengalami pusing, pingsan, bahkan serangan jantung atau stroke.

Untuk meminimalisir risikonya, beritahu dokter tentang obat apa yang saat ini dikonsumsi.

Jika memerlukan perawatan medis darurat untuk masalah jantung, penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui kapan terakhir pasien mengonsumsi cialis.

Setelah meminum satu tablet, beberapa bahan aktif tetap berada di tubuh selama lebih dari 2 hari.

Bahan aktif dapat bertahan lebih lama jika pasien memiliki masalah dengan ginjal atau hati, dan sedang mengonsumsi jenis obat tertentu.

Baca juga: Otopain, Obat Tetes Telinga untuk Atasi Masalah Infeksi

Efek Samping yang Bisa Saja Terjadi

kepala-pusing-badan-lemas.jpg
Foto: kepala-pusing-badan-lemas.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Cialis dapat menyebabkan efek samping ringan atau serius. Efek samping ringan penggunaan obat, meliputi:

  • Sakit kepala
  • Maag
  • Sakit punggung
  • Nyeri otot
  • Hidung tersumbat
  • Rasa hangat dan kemerahan di kulit
  • Sakit di lengan atau kaki

Sebagian besar efek samping tersebut dapat hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Namun, jika kondisi tersebut tidak membaik atau justru semakin parah, segera periksakan diri ke dokter.

Pada beberapa pengguna, mereka bisa saja mengalami efek samping serius yang dapat membahayakan nyawa.

Sejumlah efek samping berikut ini perlu mendapat penanganan medis darurat, karena merupakan kondisi yang harus segera diatasi:

  • Masalah pendengaran
  • Telinga berdenging
  • Pusing
  • Munculnya reaksi alergi
  • Perubahan tekanan darah
  • Kehilangan penglihatan
  • Ereksi berkepanjangan yang berlangsung lebih dari 4 jam

Berikut ini beberapa detail tentang efek samping tertentu yang mungkin saja ditimbulkan obat ini:

Reaksi Alergi

Seperti kebanyakan obat, beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi.

Reaksi alergi memang terjadi dalam uji klinis, tetapi tidak dilaporkan berapa banyak orang yang memilikinya.

Reaksi alergi termasuk ruam serius dan kondisi kulit seperti sindrom Stevens-Johnson. Gejala reaksi alergi ringan, meliputi:

  • Ruam kulit
  • Rasa gatal

Reaksi alergi yang lebih parah jarang terjadi. Kondisi tersebut ditandai dengan sejumlah gejala, seperti:

  • Pembengkakan di bawah kulit, seperti kelopak mata, bibir, tangan, atau kaki
  • Pembengkakan lidah, mulut, atau tenggorokan
  • Kesulitan bernapas

Baca juga: Hydromamma untuk Promil, Amankah untuk Dikonsumsi?

Cialis mungkin menyebabkan mialgia (nyeri otot) jika dibandingkan dengan inhibitor PDE5 lainnya.

Meski demikian, banyak pengguna yang tidak mengalami efek samping.

Dalam intensitas ringan, gejala akan hilang dengan sendirinya setelah obat keluar dari dalam tubuh.

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/cialis
  • https://www.healthline.com/health/mens-health/cialis
  • https://www.fda.gov/drugs/postmarket-drug-safety-information-patients-and-providers/questions-and-answers-cialis-tadalafil

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb