Diclofenac Sodium: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Jenis obat yang termasuk antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ada banyak macamnya. Salah satunya adalah obat diclofenac sodium.
Jika Moms ingin tahu lebih lanjut soal obat diclofenac sodium, ulasan ini akan menjawab lebih banyak.
Yuk, cari tahu, Moms!
Kegunaan Obat Diclofenac Sodium
Diclofenac sodium adalah obat NSAID yang biasanya diberikan melalui resep dokter.
Obat ini membantu meredakan rasa sakit dan nyeri ringan hingga sedang yang disebabkan oleh radang sendi.
Cara kerja diclofenac sodium adalah dengan mengurangi zat-zat yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan di dalam tubuh.
Manfaat obat diclofenac sodium bisa membantu atasi gejala berikut:
- Osteoarthritis
- Rheumatoid arthritis di lutut, pergelangan kaki, kaki, tangan, pergelangan tangan, hingga siku
- Meredakan nyeri, pembengkakan, peradangan, dan kekakuan sendi akibat arthritis
Gejala arthritis yang lebih ringan bisa membantu Moms dan Dads untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah.
Meski begitu, obat ini tidak bisa mengobati radang sendi atau arthritis sepenuhnya, melainkan hanya membantu meringankan gejala selama Moms dan Dads menggunakannya.
Selain itu, diclofenac sodium bisa digunakan untuk mengobati ankylosing spondylitis dan kondisi nyeri lainnya, contohnya kram menstruasi.
Ankylosing spondylitis adalah sejenis radang sendi yang menyerang persendian di tulang belakang.
Lebih dari itu, obat ini dapat juga dipakai untuk mengatasi serangan migrain akut dengan atau tanpa aura pada orang dewasa.
Dosis Diclofenac Sodium
Diclofenac sodium hadir dalam bentuk sediaan berikut:
- Bubuk
- Kapsul
- Tablet
Dosis diclofenac sodium bisa berbeda-beda untuk masing-masing pasien dengan kondisi yang juga tidak sama.
Melansir dari Mayo Clinic, dosis diclofenac sodium sesuai dengan bentuk sediaan dan merek obat adalah:
1. Bentuk Sediaan Oral (Kapsul Zipsor®)
Obat ini diperuntukkan untuk meredakan nyeri akut. Adapun dosisnya adalah:
- Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas: 25 mg, 4 kali sehari
- Anak-anak kurang dari 12 tahun: dosis ditentukan oleh dokter
2. Bentuk Sediaan Oral (Kapsul Zorvolex®)
Sama seperti Zipsor, obat ini ntuk nyeri akut. Adapun dosisnya adalah:
- Dewasa: 18-35 mg sebanyak 3 kali sehari
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter
Sementara, untuk mengatasi osteoartritis, dosisnya adalah:
- Dewasa: 35 mg sebanyak 3 kali sehari
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter
3. Bentuk Sediaan Oral (Tablet Lepas Lambat dan Tablet Salut Enterik)
Untuk ankylosing spondylitis:
- Dewasa: 25 mg sebanyak 4 kali sehari dengan dosis tambahan 25 mg sebelum tidur jika diperlukan
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter
Untuk osteoartritis:
- Dewasa: 50 mg sebanyak 2-3 kali sehari, atau 75 mg sebanyak 2 kali sehari
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter
Untuk rheumatoid arthritis:
- Dewasa: 50 mg sebanyak 3-4 kali sehari, atau 75 mg sebanyak 2 kali sehari
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter
4. Bentuk Sediaan Oral (Tablet Lepas Cepat)
Untuk osteoartritis:
- Dewasa: 50 mg sebanyak 2-3 kali sehari
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter
Untuk nyeri atau kram menstruasi:
- Dewas: 50 mg sebanyak 3 kali sehari. Dokter mungkin menyarankan untuk minum 100 mg sebagai dosis pertama
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter
Untuk rheumatoid arthritis:
- Dewasa: 50 mg sebanyak 3-4 kali sehari
- Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.