Bayi Cegukan: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya
Bayi cegukan adalah hal yang umum terjadi.
Meskipun terlihat mengkhawatirkan, cegukan pada bayi sebenarnya adalah respons alami tubuh, terutama disebabkan oleh kontraksi diafragma yang tiba-tiba.
Meskipun cegukan biasanya tidak berbahaya, penting bagi orangtua untuk memahami penyebabnya dan cara mengurangi frekuensinya agar bayi tetap nyaman.
Baca Juga: 4 Manfaat Cegukan pada Bayi untuk Kesehatan, Jangan Panik!
Penyebab Bayi Cegukan
Moms juga mungkin bertanya-tanya, apa penyebab bayi cegukan terus-menerus.
Berikut ini, ada beberapa penyebab bayi cegukan yang perlu diketahui.
1. Overfeeding
Penyebab bayi cegukan terus-menerus yang pertama adalah overfeeding.
Terlalu banyak memberi bayi makan, bahkan ASI, dapat menyebabkan perut bayi kembung dan melebarkan perut. Hingga pada akhirnya cegukan dapat terjadi.
Jangan paksakan Si Kecil makan atau minum ASI ketika mereka sudah tidak mau.
2. Makan Terlalu Cepat
Melansir dari laman Parents, menurut Amanda Stovall, MD, seorang dokter anak di Illinois, makan cepat juga bisa jadi penyebab bayi cegukan.
Ini karena makan terlalu cepat bisa menyebabkan anak menelan udara, membuat perut penuh, dan menekan diafragma, yang memicu cegukan.
3. Refluks Gastroesofagus
Penyebab bayi cegukan terus-menerus yang selanjutnya adalah refluks gastroesofagus.
Refluks gastroesofagus (RGE) merupakan fenomena fisiologis yang dapat terjadi pada setiap bayi dan anak.
Menurut NIH, RGE adalah hal yang umum terjadi pada bayi baru lahir.
Bayi di bawah usia 3 bulan akan cukup sering mengalaminya.
Menurut Janice Heard, dokter anak komunitas di Calgary dan anggota Komite Penasihat Pendidikan Publik Masyarakat Kanada, ada beberapa gejala RGE:
- Muntah
- Tidur tidak nyaman
- Menolak makan
- Gagal tumbuh
“Cegukan yang muncul disebabkan oleh aliran balik makanan dan asam lambung yang memicu sel-sel saraf;
hingga menyebabkan flutter (kontraksi otot jantung) di perut,” kata Janice mengutip Today's Parent.
4. Menelan Banyak Udara
Penyebab bayi cegukan terus-menerus yang selanjutnya adalah menelan banyak udara.
Menurut jurnal yang diterbitkan Bioassay, menelan banyak udara membuat Si Kecil mengeluarkan suara seperti "ngik-ngik".
Terutama pada bayi yang minum susu dari botol, ia akan berisiko menelan banyak udara.
Hal ini sering membuat bayi menjadi cegukan dan rewel. Tak hanya bayi, kondisi seperti ini pun sering dialami orang dewasa.
5. Alergi
Penyebab bayi cegukan terus-menerus lainnya adalah alergi, Moms.
Alergi terhadap protein tertentu yang ditemukan dalam susu formula atau bahkan dalam ASI, dapat menyebabkan radang esofagus.
Ini disebut juga Eosinophilic Esophagitis, yakni ketika saluran napas teriritasi akibat alergi.
Sebagai reaksi terhadap kondisi tersebut, perut bisa melebar dan menyebabkan cegukan.
"Pada beberapa kasus, alergi bisa dipicu oleh perubahan komposisi ASI karena makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibu,” ucap Janice.
6. Airborne Irritants
Airborne irritants menjadi salah satu penyebab bayi cegukan terus-menerus.
Hal ini karena bayi memiliki sistem pernapasan yang sensitif.
Akibatnya, setiap udara yang kotor seperti asap, polusi atau aroma yang kuat, dapat memicu batuk.
Batuk berulang memberi tekanan pada perut dan cegukan.
Untuk mencegah hal ini, jangan dekati anak dengan lingkungan yang kotor.
7. Penurunan Suhu
Penurunan suhu juga dapat menjadi penyebab bayi cegukan terus-menerus.
Terkadang, penurunan suhu dapat menyebabkan otot bayi berkontraksi.
Hal ini akhirnya bisa menyebabkan kontraksi perut dan membuat bayi cegukan.
“Jangan panik jika tiba-tiba bayi mengalami cegukan.
Waspada, dan analisis alasannya, karena itu membantu Moms fokus untuk menghentikan cegukan,” jelas Janice.
8. Asma
Kondisi berikutnya yang bisa memicu bayi mengalami cegukan terus-menerus ialah penyakit asma.
Jika Si Kecil menderita asma, saluran bronkial paru-parunya akan mengalami peradangan, sehingga membatasi aliran udara ke paru-paru.
“Hal ini menyebabkan napas mengi karena kurangnya udara, dan berujung pada cegukan,” tambahnya.
9. Tertawa
Siapa sangka, tertawa juga sering kali menjadi penyebab bayi cegukan, Moms.
Saat bayi tertawa, ada kemungkinan udara berlebih terperangkap di perut Si Kecil, menyebabkannya membengkak dan mengembang.
Ini menyebabkan asam lambung didorong ke kerongkongan. Oleh karena itu, tubuh melindungi dirinya sendiri dengan membuat cegukan.
Terdapat dua saraf frenikus dalam tubuh yang meluas melalui perut.
Saraf inilah yang memberi tahu diafragma kapan harus berkontraksi dan kapan harus rileks.
Sederhananya, tanpa saraf frenikus, kita tidak bernapas.
Karena tertawa biasanya menghasilkan pernapasan yang tidak normal, hal itu mengganggu saraf frenikus.
Ini lah yang membuat perut atau diafragma berkontraksi.
Padahal seharusnya tidak, sehingga menyebabkan cegukan
Baca Juga: Arti Janin Cegukan, Calon Ibu Wajib Tahu!
10. Iritasi Diafragma
Ketika bayi mengalami cegukan, penyebabnya mungkin saja karena adanya iritasi diafragma.
Cegukan terjadi saat diafragma, otot pernapasan di dasar dada, mengalami iritasi dan kejang.
Karena perut dan batang tubuh bayi kecil, tidak perlu banyak waktu untuk mengisi perutnya hingga penuh.
Akibatnya, udara mendorongnya ke atas dan mengenai diafragma.
11. Kemampuan Menelan dan Bernapas Bayi Belum Sempurna
Kemampuan menelan dan bernapas bayi yang belum sempurna, bisa menjadi penyebab Si Kecil mengalami cegukan.
Kemampuan menelan dan bernapas bayi belum sepenuhnya sinkron.
Bayi mungkin mencoba menelan pada saat yang sama menarik napas, ini yang bisa membuat bayi cegukan.
12. Kewalahan dengan Lingkungannya
Kewalahan dengan lingkungannya dapat menyebabkan bayi cegukan karena rangsangan berlebihan, seperti suara keras, cahaya terang, atau gerakan tiba-tiba.
Semua hal itu bisa memicu kontraksi diafragma, otot yang mengatur pernapasan. Kontraksi tiba-tiba inilah yang menyebabkan cegukan pada bayi.
Jadi, untuk menghindari bayi cegukan, sebaiknya pisahkan ia dari lingkungan yang terlalu ramai dan bising.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.