18 Juli 2024

BAB Bayi Berbusa, Ini Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Sering dialami banyak bayi baru lahir

BAB bayi berbusa sering kali menjadi kekhawatiran bagi para orang tua, terutama jika dialami oleh bayi yang baru lahir.

Feses normal orang dewasa biasanya padat dan berwarna cokelat, namun bentuk feses pada bayi bisa jauh berbeda.

Penting untuk terus memantau kondisi ini, karena BAB bayi berbusa bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

Baca Juga: Begini Warna dan Tekstur BAB Bayi saat Sedang Terkena Diare

Normalkah BAB Bayi Berbusa?

Fakta Bayi Baru Lahir
Foto: Fakta Bayi Baru Lahir (Orami Photo Stock)

Bayi baru lahir akan mengeluarkan mekonium atau zat berwarna hitam yang lengket pada beberapa hari pertama setelah lahir.

Setelah sekitar tiga hari, feses bayi yang baru lahir berubah menjadi lebih ringan dan encer.

Feses bayi yang disusui biasanya lebih encer karena mereka menyerap zat padat di ASI, sementara bayi yang diberi susu formula, fesesnya lebih seperti pasta.

Perubahan pola makan, seperti beralih dari ASI ke MPASI atau mengubah jenis susu formula, dapat menyebabkan perubahan bentuk dan konsistensi feses, termasuk BAB bayi berbusa.

Mengutip Healthline, saat bayi Moms mulai makan makanan padat, Moms mungkin melihat potongan kecil makanan di feses mereka.

Perubahan pola makan ini juga dapat mengubah frekuensi buang air besar bayi Moms setiap harinya.

Baca Juga: Bayi Tidak Buang Air Besar: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penyebab BAB Bayi Berbusa

BAB bayi berbusa sering kali disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ketidakseimbangan kandungan ASI, reaksi terhadap makanan, infeksi, sindrom iritasi usus besar, gangguan malabsorpsi, dan kondisi pankreatitis.

Berikut ini adalah beberapa penyebab BAB bayi berbusa dan juga cara menanganinya.

1. Ketidakseimbangan Kandungan ASI

BAB Bayi Berbusa
Foto: BAB Bayi Berbusa (Freepik.com)

Menyusui adalah cara paling efektif untuk memastikan kesehatan bayi.

ASI terdiri dari dua bagian, foremilk dan hindmilk. Foremilk keluar di awal proses menyusui dan diikuti oleh hindmilk yang lebih kaya lemak.

Bayi yang menerima banyak foremilk mungkin kesulitan mencerna laktosa dengan benar, menyebabkan perubahan feses seperti BAB berbusa.

Untuk mengatasi ini, pastikan bayi mendapatkan cukup hindmilk dengan menyusui lebih lama di satu payudara sebelum beralih ke payudara lain.

Baca Juga: BAB Bayi Berlendir: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

2. Adanya Infeksi

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Freepik.com)

Infeksi bakteri, parasit, atau virus dapat menyerang saluran pencernaan, menyebabkan feses berbusa.

Infeksi ini bisa terjadi setelah bayi mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.

Medical News Today menyebutkan gejala infeksi lain termasuk kelelahan, kembung, mual, dan penurunan berat badan.

Segera konsultasikan dengan dokter jika ada indikasi infeksi pada bayi.

Diperlukan waktu beberapa minggu untuk meredakan gejala infeksi ini pada bayi Moms.

Baca Juga: Bayi 1 Bulan Susah BAB tapi Kentut Terus? Ini Kata Dokter

3. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Bayi Sakit
Foto: Bayi Sakit (Freepik.com)

IBS dapat menyebabkan kram, perut penuh gas, kembung, diare, dan sembelit.

Meskipun lebih umum terjadi pada anak-anak yang lebih besar atau dewasa, kondisi ini juga bisa mempengaruhi bayi.

Perubahan pola makan dan gaya hidup serta pengobatan tertentu dapat membantu mengelola gejala IBS.

Baca Juga: 11 Obat Diare Bayi MPASI, dari Pisang hingga Bayam!

Malabsorpsi terjadi ketika tubuh tidak mampu menyerap nutrisi dengan efektif.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.