Scroll untuk melanjutkan membaca

NEWBORN
17 Januari 2023

Cari Tahu Warna Feses Bayi Diare dan Informasi Penting Lainnya!

Jika tidak segera ditangani, bisa berakibat fatal
Cari Tahu Warna Feses Bayi Diare dan Informasi Penting Lainnya!

Feses memang bisa menjadi petunjuk kesehatan Termasuk saat warna feses bayi diare yang bisa langsung Moms kenali, lho.

Bentuk dan warna feses bayi diare biasanya memiliki konsistensi cair. Cair dalam artian sama sekali tidak ada feses padat di dalamnya, Moms.

Nah, jika bayi sudah mengalami diare, pastinya Moms menjadi cemas. Terlebih, mengasuh bayi tidak hanya tentang menyusui, ya.

Perlu Moms ketahui, warna feses bayi dan warna feses orang dewasa tidak bisa disamakan, ya Moms.

Terutama pada awal kelahirannya, warna feses bayi akan berubah seiring berjalannya waktu karena ditentukan oleh pola makannya yang berubah.

Jadi, selama bayi tidak menunjukkan masalah kesehatan seperti feses cair yang berlangsung lama, hingga menunjukkan adanya masalah kesehatan lain, Moms tidak perlu cemas.

Misalnya, tekstur BAB bayi terlalu padat, encer, dan warnanya berubah-ubah, hal ini memang kerap menciptakan kekhawatiran orang tua dalam mengasuh Si Kecil.

tapi, selama bayi masih mengkonsumsi ASI eksklusif, perubahan pola BAB ini adalah hal yang umum dan tidak membahayakan.

Lantas jika perubahan warna BAB adalah wajar, bagaimana dengan warna feses bayi diare?

Baca Juga: Kenali Kondisi Mastitis, Payudara Bengkak dan Sakit pada Ibu Menyusui

Apa Itu Diare dan Disentri?

Ilustrasi Bayi Diare

Foto: Ilustrasi Bayi Diare (Todaysparent.com)

Sebelum Moms mengetahui warna feses bayi diare, simak terlebih dahulu perbedaan diare dan disentri yang kerap menyerang anak-anak dan bayi, ya Moms.

Diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya buang air besar lebih sering dari biasanya, dengan kondisi feses yang encer atau cair.

Diare biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Sementara disentri adalah infeksi saluran cerna yang ditandai dengan diare berdarah. Pada beberapa kasus, lendir juga dapat ditemukan pada tinja penderita disentri.

Disentri bisa berlangsung selama 3-7 hari. Biasanya warna tinja sama dengan diare pada umumnya, tetapi disertai darah dan lendir.

Penderita disentri akan mengalami sejumlah gejala, antara lain nyeri atau kram perut, mual, muntah, demam di atas 38 derajat celsius, dan dehidrasi yang jika tidak segera diatasi dapat berakibat fatal.

Infeksi disentri menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi tinja penderita disentri yang mengandung kuman.

Oleh sebab itu, higenitas sanitasi dan kebiasaan mencuci tangan sebaiknya selalu diterapkan pada anak.

Disentri terdiri dari dua tipe, yaitu Disentri Bakteri dan Disentri Amoeba. Disentri Bakteri disebabkan oleh bakteri seperti Shigella, Campylobacter, Salmonella, atau Enterohemorrhagic E. coli.

Sementara Disentri Amoeba disebabkan oleh parasit bersel tunggal yang menginfeksi usus.

Hal ini dikenal dengan Amoebiasis. Kedua jenis disentri ini memiliki gejala yang sama, yaitu demam tinggi, sakit perut, diare berlendir dan darah.

Hal yang membedakan penyebab tinja berdarah hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan tinja dan parasit secara lengkap.

Warna Feses Bayi Diare

Warna Feses Bayi Diare

Foto: Warna Feses Bayi Diare (Nationwidechildrens.org)

Warna feses bayi diare dijelaskan langsung oleh dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A (K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, lho Moms.

dr. Frieda menjelaskan diare ditandai dengan konsistensi tinja yang cair.

"Diare ditandai dengan konsistensi tinja yang cair. Skala Tinja Bristol di bawah ini dapat membantu orang tua mengetahui bentuk diare cair.

Tipe 5, 6, dan 7 menandakan bentuk tinja cair pada anak yang mengalami diare," jelas dr. Frieda.

Selain bentuk yang cair, ada beberapa warna feses bayi diare yang perlu Moms perhatikan.

Feses yang normal berwarna kuning cokelat, kecokelatan, cokelat kehijauan, dan hijau kehitaman.

"Warna tinja tidak normal adalah hitam, putih pucat seperti dempul, merah darah, lendir dengan bercak darah.

Keterangan mengenai warna feses bayi dapat dilihat pada gambar di atas," jelasnya.

Baca Juga: Obat Diare Anak Alami, Mulai dari Jahe, Cuka Apel, hingga Yogurt!

BAB Bayi Encer Berwarna Kuning dan Hijau

Ilustrasi Bayi Menangis

Foto: Ilustrasi Bayi Menangis (Pexels.com/RODNAE Productions)

Warna feses bayi diare memang bisa menandakan adanya masalah kesehatan pada bayi. Terlebih, bayi belum memiliki usus yang berkembang sempurna.

Mereka tidak dapat menyerap makanan dengan baik.

Akibatnya, sebagian besar BAB yang dikeluarkan lebih encer dan berair. Termasuk BAB bayi encer berwarna kuning. BAB encer pada bayi dapat diakibatkan berbagai faktor.

Penyebab utama BAB bayi encer berwarna kuning adalah usus bayi tidak dapat menyerap terlalu banyak dari sebagian besar BAB.

Melansir Firstcry Parenting, susu dan makanan yang dikonsumsi ibu juga dapat mempengaruhi kualitas BAB.

Pada bayi usia 8 bulan ke atas, sebagian dari mereka sedang mengalami proses pertumbuhan gigi.

BAB encer juga bisa disebabkan dari air liur berlebihan yang ditelan saat pertumbuhan gigi terjadi.

Melansir About Kids Health, namun tak jarang juga BAB bayi encer berwarna kuning juga salah satu penyebab diare.

Diare menyebabkan BAB encer dan buang air menjadi lebih sering dalam 24 jam.

Sebuah studi Ayurved Studies & Research Center, diare bisa menyebabkan BAB encer dan biasanya berwarna kuning, hijau atau coklat.

Segera temui dokter apabila BAB bayi encer berwarna kuning selama satu hari dan disertai demam, muntah, dehidrasi atau ada darah menempel.

Selain berwarna kuning, feses bayi warna hijau juga tentunya kerap terjadi, ya Moms. Tapi, warna hijau tidak selalu karena masalah kesehatan lho Moms.

"Feses berwarna hijau tidak selalu menandakan bahwa si kecil sedang mengalami masalah kesehatan," kata dr. Frieda.

Baca Juga: Kotoran Mata Bayi Menumpuk, Infeksi Atau Penyumbatan Air Mata?

Warna Tinja Bayi

Ilustrasi Popok Bayi

Foto: Ilustrasi Popok Bayi (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Perubahan warna tinja bayi memang membingungkan dan mengkhawatirkan. Termasuk saat Moms melihat BAB bayi encer berwarna kuning.

Namun, apakah Moms ketahui bahwa warna dan tekstur BAB bayi sebenarnya bisa menjadi gambaran dari kesehatannya?

Yuk Moms pahami kondisi kesehatan Si Kecil dengan mengenali warna dan tekstur BAB-nya, seperti yang ada di bawah ini.

Baca Juga: Apa Penyebab Gumoh Pada Bayi?

1. Hijau Gelap – Hitam

Pada beberapa hari pertama setelah dilahirkan, Moms akan menemui warna BAB bayi cenderung hitam atau hijau gelap.

Zat ini disebut meconium dan terdiri dari hal-hal yang tertelan oleh bayi saat berada di dalam rahim, seperti lendir, sel kulit, dan cairan ketuban.

Kebanyakan tinja berwarna hijau lebih sering terjadi pada bayi yang mengkonsumsi susu formula daripada ASI eksklusif. Namun ini adalah hal yang normal.

Sebuah Studi oleh Seattle Children, tinja berwarna hijau juga salah satu pertanda diare. Namun tidak perlu dikhawatirkan ya Moms apabila kondisi anak baik-baik saja.

2. Kuning Mustard

Warna kuning mustard adalah BAB bayi normal pada umumnya.

Jika Si Kecil menyusu secara eksklusif, jangan kaget jika BAB-nya terlihat seperti krim keju dengan warna kuning mustard.

Bahkan mungkin terlihat seperti diare, tetapi kecuali Si Kecil menunjukkan atau mengalami gejala lainnya (misalnya demam dan rewel), tidak perlu khawatir.

BAB bayi yang menyusui tampak kotor tetapi sebenarnya itu mengambil warna dari makanan yang terakhir kali Moms makan.

Baca Juga: Tidak Selalu Demam, Ini 5 Penyebab Kepala dan Tubuh Bayi Terasa Panas

3. Orange

Warna tinja orange bisa disebabkan dari konsumsi ibu seperti wortel, labu, dan ubi jalar.

Pada tinja berwarna orange mengandung karotenoid. Senyawa ini biasa ditemukan di sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan minyak.

Ini adalah hal yang wajar dan tidak memerlukan kunjungan dokter ya, Moms.

Warna BAB bayi kuning tua atau orange juga dapat disebabkan dari konsumsi susu formula, berfungsinya empedu dan campuran bakteri, lho.

4. Coklat Kehijauan

Jangan panik, Moms. Setelah Moms memperkenalkan makanan padat, BAB Si Kecil akan memiliki warna dan tekstur baru yang berbeda dari sebelumnya.

Setelah mengkonsumsi aneka tekstur dan warna makanan, BAB Si Kecil memang cenderung berwarna seperti oranye, kuning, atau hijau kecoklatan, dan terkadang tampak seperti kacang atau kismis.

Apabila bayi telah MPASI biasanya warna tinja ini yang akan Moms lihat.

Warna tinja coklat kehijauan ini juga dari konsumsi sayur-sayuran seperti bayam dan kacang hijau.

“Di situlah semua penyerapan nutrisi diambil,” jelas Mark Gilger, kepala dokter anak di Rumah Sakit Anak San Antonio, seperti dilansir dari Public Broadcasting Service.

“Kemudian nutrisi apa pun yang tidak dibutuhkan diteruskan ke usus besar atau usus besar,” tambahnya.

5. Hijau Terang dan Berbuih

Apakah BAB Si Kecil terlihat berwarna hijau terang yang disertai buih? Jika ya, kemungkinan besar ia mungkin terlalu banyak minum foremilk dan tidak mendapatkan cukup hindmilk.

Foremilk merupakan susu rendah kalori di dalam ASI, yang keluar pertama kali saat bayi menyusu, sedangkan hindmilk yang mengandung kalori lebih tinggi dan mengenyangkan.

Jadi, jika BAB Si Kecil memang berwarna hijau terang dan berbuih, itu bisa jadi berarti ia tidak cukup lama menyusu untuk setiap payudara.

6. Merah

Menurut Johns Hopkins Medicine, kotoran berwarna merah atau hitam juga bisa menjadi perhatian. Keduanya mungkin mengindikasikan cedera.

Jika cedera berasal dari bagian atas di saluran pencernaan, perut misalnya darah mungkin telah menjadi hitam pada saat mencapai popok.

Darah dari cedera yang terjadi lebih jauh di usus kecil atau usus besar mungkin keluar dengan warna merah cerah.

Namun, sebelum panik lebih baik Moms mencari tahu penyebab umum BAB berdarah.

Biasanya hal ini disebabkan karena bayi menelan darah Moms yang tercampur dengan ASI, baik karena puting lecet atau masalah lainnya.

Ini bisa dengan mudah diatasi dengan berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau dokter anak.

Namun, jika Moms tidak yakin kotoran Si Kecil merah karena darah Moms yang ia cerna melalui ASI, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Adapun penyebab lain yang umum terjadi adalah akibat alergi (misalnya protein susu), infeksi bakteri atau perforasi di sekitar anus bayi yang terjadi karena konstipasi.

7. Hitam

Tinja berwarna hitam terkadang mewakili darah tua karena darah diketahui berubah dari merah menjadi hitam seiring waktu di saluran usus.

Tinja berwarna hitam ini akan memprihatinkan jika Si Kecil saat usianya lebih dari 2 hari.

Kotoran ini disebut melena, jenis kotoran hitam yang lebih padat mungkin tanda bahwa darah telah memasuki saluran pencernaan bagian atas Si Kecil.

“BAB hitam pada bayi juga bisa disebabkan gangguan fungsi pencernaan dan indikasi pendarahan,” tambah Mark Gilger, dokter anak di San Antonio.

8. Putih Kapur

Warna tinja putih kapur cukup jarang terjadi. Warna putih pada BAB bayi menunjukkan indikasi penyumbatan yang terjadi di empedu dan pencernaan.

Kotoran BAB mendapat warna dari empedu, sehingga secara harfiah empedu tidak menghasilkan kotoran berwarna putih kapur.

Menurut studi Healthy Children, penyebab paling umum dari tinja berwarna putih adalah penyakit yang disebut atresia bilier atau gangguan fungsi empedu.

Segera hubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan secepatnya ya!

Baca Juga: 9 Solusi untuk Bayi Sulit BAB yang Bisa Moms Lakukan Segera

Setelah mengetahui jenis dan warna tinja bayi pasti melegakan ya, Moms. Perubahan warna BAB bayi dan teksturnya memang cukup memusingkan dan mengkhawatirkan.

Termasuk jika BAB bayi encer berwarna kuning.

Namun selama bayi tidak mengalami sakit, tidak rewel, dan beraktivitas normal, tidak perlu dipusingkan ya, Moms.

Termasuk saat melihat BAB bayi encer berwarna kuning. Jangan langsung panik ya Moms!

Semoga informasi mengenai warna feses bayi diare bermanfaat, ya.

  • https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=458&language=English
  • https://www.researchgate.net/publication/282785584_Importance_of_Stool_Examination_in_Babies
  • https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/stools-unusual-color/
  • https://www.pbs.org/newshour/science/babys-poop-color
  • https://www.hopkinsmedicine.org/johns-hopkins-childrens-center/what-we-treat/specialties/gastroenterology-hepatology-nutrition/stool-color-overview.html
  • https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/The-Many-Colors-of-Poop.aspx

Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.