28 Juni 2024

9 Penyebab ASI Tidak Keluar, Bisa karena Masalah Tiroid!

Jangan panik dan stres, Moms!

Penyebab ASI tidak keluar bisa bervariasi dan sering kali membuat ibu merasa cemas dan frustrasi.

Menyusui adalah momen penting dalam kehidupan ibu dan bayi, namun tidak jarang ibu mengalami masalah dengan produksi air susu ibu (ASI) yang tidak keluar.

Tidak semua ibu yang baru melahirkan memiliki ASI yang lancar.

Ada yang produksi ASI-nya langsung banyak, tapi tidak sedikit juga yang mengalami ASI tidak keluar.

Lantas apakah penyebab ASI tidak keluar? Padahal ASI merupakan asupan awal yang penting bagi bayi yang baru lahir.

Bila Moms mengalami ASI tidak keluar, jangan khawatir dulu. Payudara ibu biasa akan mulai terasa kencang beberapa hari setelah melahirkan. Ini tandanya jika ASI ibu sudah mulai diproduksi.

Bila ibu tetap khawatir karena ASI tidak keluar, jangan panik.

Berikut ini ada beberapa penyebab ASI tidak keluar serta solusi yang tepat untuk Moms lakukan agar ASI keluar dengan lancar.

Baca Juga: 20 Cara Diet untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Sehat

Penyebab ASI Tidak Keluar

Penyebab ASI Tidak Keluar
Foto: Penyebab ASI Tidak Keluar (mumcentral.com.au)

Jika volume ASI tampaknya tidak meningkat 3-5 hari setelah melahirkan, maka Moms mungkin tergoda untuk berhenti menyusui dan menggantikan susu formula agar Si Kecil mendapatkan asupan yang cukup.

Namun, sebelum menyerah pada suplai ASI atau merasa gagal, luangkan waktu sejenak mengetahui penyebab ASI tidak keluar, yuk!

Tak usah berkecil hati Moms. Ini normal terjadi bagi ibu yang baru saja melahirkan.

Adapun penyebab ASI tidak keluar, antara lain:

1. Kelahiran Pertama

Jika ini adalah kelahiran pertama buah hati, maka hal ini bisa menjadi penyebab ASI tidak keluar, Moms.

Sebagian wanita yang baru pertama kali melahirkan membutuhkan waktu hingga lima hari sampai payudara terisi penuh oleh cairan ASI.

Hal ini karena tubuh masih menyesuaikan dengan hormon pada ibu menyusui, sehingga volume ASI masih sangat minim.

Cobalah untuk memompa payudara agar Si Kecil dapat menyusui dengan normal.

Malahan di beberapa kasus, ada kelahiran pertama dimana volume ASI Moms melebihi batas normal.

2. Gangguan Kolostrum

Moms setelah melahirkan bayi dalam seminggu terakhir atau lebih pernahkah ASI tidak keluar saat memompa?

Mungkin penyebab ASI tidak keluar karena gangguan pada kolostrum.

Mengutip Kids Health, pada tahap akhir kehamilan dan pasca kelahiran, tubuh akan memproduksi ASI atau yang disebut kolostrum.

Kolostrum adalah cairan pekat yang dibutuhkan bayi untuk asupan nutrisi.

Setelah 2-3 hari (meskipun bisa memakan waktu hingga seminggu), produksi ASI umumnya mulai meningkat, dan ASI yang dihasilkan beralih dari kolostrum ke ASI yang lebih matang.

Penyebab ASI tidak keluar bisa karena kualitas kolostrum yang tidak baik, misalnya:

  • Karena kolostrum sangat terkonsentrasi dan bayi tidak membutuhkannya banyak.
  • Produksi ASI tidak terlalu banyak.
  • Kolostrum sangat kental dan tampaknya lebih sulit untuk dipompa.

Baca Juga: 15 Cara Mengatasi Radang Tenggorokan pada Ibu Menyusui

3. Bayi Prematur

Bayi Prematur (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Prematur (Orami Photo Stock)

Terpisah dari bayi pasca melahirkan dapat menempatkan Moms dalam situasi yang sangat menantang untuk menyusui.

Bayi prematur biasanya harus ditempatkan dalam inkubator bayi atau NICU untuk menstabilkan fungsi organnya.

Tidak adanya kontak fisik antara ibu dan bayi menjadi penyebab ASI tidak keluar lainnya.

Ketidakmampuan bayi prematur untuk menyusui, dapat menghambat produksi ASI.

Moms bisa memompa payudara setiap beberapa jam sekali untuk 'memancing' ASI untuk keluar lebih lancar.

4. Bayi Kesulitan Mencari Puting Ibu

Penyebab ASI tidak keluar seterusnya bisa karena Si Kecil sulit untuk menemukan puting payudara.

Ada berbagai kemungkinan mengapa hal ini bisa terjadi termasuk, tongue tie, low tone, dan torticollis ("twisted neck") di mana bayi merasa tidak nyaman dan sulit untuk berada di posisi tertentu.

Mengutip Cleveland Clinic, tongue tie terjadi karena lidah dan dasar mulut menyatu sejak embrio tumbuh di dalam rahim.

Seiring waktu, lidah terpisah dari dasar mulut. Akhirnya, hanya jaringan tipis yang menghubungkan bagian bawah lidah ke mulut.

Tidak ada stimulasi dari mulut bayi di payudara atau gerakan menyusui, menyebabkan produksi ASI tidak memadai.

Bibir sumbing, maupun masalah pada saraf bayi dapat menjadi penyebab ASI tidak keluar.

5. Gangguan PCOS

Gangguan PCOS
Foto: Gangguan PCOS (nutraingredients-asia.com)

Gangguan hormon pada wanita seperti Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) dapat menjadi penyebab ASI tidak keluar.

ASI tidak keluar setelah melahirkan juga bisa disebabkan rendahnya hormon prolaktin.

Hormon prolaktin berfungsi untuk merangsang payudara tumbuh dan berkembang, yang menyebabkan produksi ASI setelah bayi lahir.

Nah, wanita dengan PCOS biasanya memiliki kadar prolaktin yang cukup tinggi, biasanya berada dalam kisaran 25-40 ng / ml.

Sehingga, kadar hormon yang tinggi ini dapat memengaruhi kadar estrogen dan testosteron. Kondisi ini termasuk penyebab ASI tidak keluar.

6. Masalah Tiroid

Masalah tiroid sering menyebabkan kesulitan dengan suplai ASI dan proses keluarnya ASI.

Kadar tiroid pada seseorang mungkin berubah seiring dengan kehamilan dan persalinan, itulah mengapa sering dilakukan pemeriksaan pada ibu hamil.

Tidak hanya menjadi penyebab ASI tidak keluar, bagi beberapa wanita, ini bisa memicu peradangan tiroid yang terjadi pada tahun pertama setelah melahirkan, dan keguguran.

7. Kurang Asupan Nutrisi

Kurangnya asupan nutrisi dapat mengurangi produksi ASI karena tubuh ibu membutuhkan kalori tambahan, vitamin, mineral, protein, dan cairan yang cukup untuk menghasilkan ASI yang berkualitas.

Defisiensi gizi seperti kekurangan vitamin A, D, B12, kalsium, zat besi, dan zink, serta dehidrasi dan asupan protein yang rendah, dapat menghambat produksi ASI.

Diet yang tidak seimbang atau terlalu ketat juga dapat mempengaruhi hormon yang penting untuk menyusui.

Oleh karena itu, ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan seimbang dan bergizi, cukup minum air, dan mempertimbangkan suplemen jika diperlukan, untuk mendukung produksi ASI yang optimal.

8. Kelelahan

Kelelahan dapat menyebabkan ASI tidak keluar atau produksinya berkurang.

Kelelahan ekstrem dan kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang penting untuk produksi ASI, seperti prolaktin dan oksitosin.

Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI, sedangkan oksitosin membantu mengeluarkan ASI dari payudara.

Ketika ibu mengalami kelelahan fisik dan mental, tubuhnya mungkin tidak mampu memproduksi dan melepaskan ASI dengan efektif.

Selain itu, kelelahan dapat mengurangi energi tubuh yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI, serta membuat ibu merasa terlalu lelah untuk menyusui atau memompa ASI secara teratur.

Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk mendapatkan istirahat yang cukup dan mengelola stres agar produksi ASI tetap optimal.

9. Stres dan Cemas

Stres dan kecemasan dapat menyebabkan ASI tidak keluar atau produksinya berkurang.

Stres emosional dan kecemasan dapat mengganggu pelepasan hormon oksitosin, yang diperlukan untuk merangsang refleks pengeluaran ASI.

Oksitosin membantu kontraksi otot di sekitar kelenjar susu, memungkinkan ASI mengalir keluar melalui saluran ASI.

Ketika ibu mengalami stres atau kecemasan yang tinggi, produksi oksitosin dapat menurun, mengakibatkan sulitnya ASI keluar meskipun produksi ASI mungkin tetap normal.

Selain itu, stres dan kecemasan juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon prolaktin, yang berperan penting dalam produksi ASI.

Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk mencari cara mengelola stres dan menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk mendukung produksi dan pelepasan ASI yang optimal.

Tentu para ibu berusaha untuk melancarkan produksi ASI agar Si Kecil dapat memperoleh nutrisinya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.