13 Juni 2024

Aturan Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek, Berbahayakah?

Pahami juga mitos yang beredar di masyarakat
Aturan Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek, Berbahayakah?

Banyak orang tua kebingungan, apakah bayi imunisasi saat batuk pilek boleh diberikan?

Imunisasi adalah langkah yang sangat penting dalam kehidupan bayi. Salah satu alasannya adalah agar tidak mudah terkena penyakit.

Menurut penelitian yang diterbitkan di Jurnal Sari Pediatri, imunisasi bukan saja dapat melindungi individu dari penyakit yang serius, namun dapat juga menghindari tersebarnya penyakit menular.

Imunisasi tepat waktu selama masa kanak-kanak sangat penting.

Ini karena membantu memberikan kekebalan agar anak-anak dapat terhindar dari penyakit yang berpotensi mengancam jiwa.

Sebelum melakukan imunisasi, tentunya vaksin telah teruji klinis dan aman.

Vaksin diuji untuk memastikan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif untuk diterima anak-anak pada usia yang direkomendasikan.

Di mana orang tua harus memastikan bahwa buah hatinya siap secara fisik untuk menghadapinya dengan memberikan imunisasi.

Menurut informasi yang dipublikasikan di KidsHealth, imunisasi merupakan cara untuk menciptakan kekebalan terhadap beberapa penyakit.

Ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah kecil kuman yang mati atau dilemahkan yang menyebabkan penyakit.

Kuman bisa berupa virus (seperti virus campak) atau bakteri. Vaksin merangsang sistem kekebalan untuk melawan infeksi pada tubuh manusia.

Tetapi, pernahkah Moms bertanya-tanya, apakah bayi bisa mendapatkan imunisasi saat batuk pilek?

Temukan jawabannya dalam penjelasan yang telah kami rangkum di bawah ini.

Baca Juga: 14 Jenis Imunisasi Anak Menurut IDAI, Catat Jadwalnya!

Aturan Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek

Ilustrasi Imunisasi
Foto: Ilustrasi Imunisasi (Orami Photo Stocks)

Daya tahan tubuh bayi masih rentan dan ini menyebabkan mereka lebih sering terkena infeksi atau sakit dibandingkan remaja atau orang dewasa.

Sistem imun tubuh terbentuk sejak dalam kandungan. Sistem imunitas tubuh ini akan terus berkembang seiring pertambahan usia.

Untuk merangsang sistem kekebalan tubuh, diperlukan imunisasi sejak usia dini.

Tujuan utama dari semua jenis vaksin adalah merangsang sistem kekebalan dalam tubuh orang tersebut untuk melawan antigen.

Maka, apabila antigen tersebut menginfeksi kembali, tubuh akan kebal terhadap penyakit, menurut World Health Organization (WHO).

Baca Juga: Catat! 10 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Imunisasi

Namun, yang selalu jadi pertanyaan orang tua adalah apakah bayi boleh imunisasi saat batuk pilek?

Apakah ini akan membahayakan kondisi tubuh bayi?

Nah, menurut dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp. A Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah – Puri Indah, bayi imunisasi saat batuk pilek diperbolehkan, ya Moms.

Namun, jika Si Kecil menjadi lebih rewel dari biasanya dianjurkan untuk menunda vaksinasi 1-2 minggu hingga kondisi anak lebih sehat.

Selain itu, pada anak yang sedang menjalankan terapi pengobatan dengan kandungan kortikosteroid, sebaiknya menunda imunisasi 1 bulan setelah masa pengobatan selesai.

Oleh sebab itu, sangatlah baik jika orang tua memberikan informasi yang tepat kepada tenaga kesehatan mengenai kondisi anak sebelum dilakukan imunisasi,

"Sehingga dapat diputuskan dengan lebih tepat apakah Si Kecil yang sedang mengalami batuk pilek layak untuk mendapatkan imunisasi," terang dr. Cynthia Rindang.

Baca Juga: 9 Bacaan Doa untuk Anak yang Sakit agar Cepat Sembuh dari Demam, Batuk, Pilek, dan Diare

Apakah Batuk dan Pilek Mempengaruhi Kinerja Vaksin?

Suntik Vaksin
Foto: Suntik Vaksin (Freepik.com/jcomp)

Sebagai informasi, penyakit ringan tidak mempengaruhi seberapa baik respons tubuh terhadap vaksin.

Bayi masih dapat divaksinasi jika ia memiliki:

  • Demam tingkat rendah
  • Pilek atau batuk
  • Infeksi telinga (otitis media)
  • Diare ringan

Hal ini senada dengan penjelasan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahwa bayi imunisasi saat batuk pilek ringan tetap boleh berjalan, kecuali jika bayi sangat rewel dan demam.

Penting bagi bayi untuk mendapatkan imunisasi tepat waktu, meskipun dalam kondisi badan sedang sakit.

Imunisasi dilakukan sehingga mereka terlindungi dari penyakit serius seperti campak, polio, hepatitis, dan DPT.

Namun, tak semua bayi atau anak dapat melakukan imunisasi.

Jika bayi imunisasi saat batuk pilek diperbolehkan, melansir Ivaccinate, sebaiknya segera tunda imunisasi jika anak mengalami:

  • Kanker
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Ada reaksi alergi terhadap vaksin

Jika imunisasi yang telat, imunisasi bisa dijadwalkan ulang untuk pertemuan selanjtutnya.

Namun, perlu diingat imunisasi yang telat mempertinggi risiko kejadian penyakit tersebut.

"Sebaiknya kalau memang tidak bisa tepat waktu, imunisasi dilakukan sesegera mungkin," tutur dr. Meta Hanindita, Spesialis Anak dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Baca Juga: Jadwal Imunisasi Dasar Usia 0-18 Tahun Menurut Kemenkes


Mitos-Mitos Dampak Vaksin saat Batuk Pilek

Obat Batuk Anak
Foto: Obat Batuk Anak (Static.guiainfantil.com)

Kesimpulannya, bayi imunisasi saat batuk pilek masih boleh dijalankan jika tidak disertai demam tinggi.

Orang tua juga perlu untuk mengetahui riwayat alergi pada anak.

Sebab, ada beberapa vaksin seperti vaksin influenza atau demam kuning yang tidak boleh diberikan pada anak riwayat alergi terhadap telur.

Inilah mengapa penting untuk memastikan bahwa imunisasi tidak terjadi bersamaan ketika sistem kekebalan tubuh bayi harus melawan penyakit lain.

Ada juga yang mengatakan imunisasi saat batuk pilek dapat menyebabkan autisme pada anak.

Ini menyebabkan banyak orang tua yang menolak imunisasi atau vaksinasi pada anak dan tidak percaya pada manfaat yang dihasilkannya.

Banyak informasi simpang siur yang mengatakan imunisasi saat batuk pilek dapat menyebabkan autisme pada anak.

Menurut Dr. Paul Offit dari Vaccine Education Center, autisme terjadi saat perkembangan di dalam rahim.

Terdapat genetika autisme pada tubuh anak dan tidak terjadi karena efek samping imunisasi saat batuk pilek.

Selama lebih dari 15 tahun terakhir, telah banyak institusi penelitian yang menguji kaitan antara vaksin dengan autisme.

Hasilnya, tidak ada kaitan antara paparan vaksin dengan autisme.

Maka Moms atau Dads dalam menyaring informasi, perlu diketahui kebenarannya terlebih dahulu, ya!

Baca Juga: Kompres Dingin atau Panas saat Demam, Mana yang Benar? Ini Penjelasannya!

Adakah Bahaya Imunisasi saat Bayi Batuk Pilek?

Ilustrasi Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek
Foto: Ilustrasi Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek (Orami Photo Stock)

dr. Cynthia Rindang menjelaskan jika anak yang sedang sakit mendapatkan vaksinasi, tenaga kesehatan akan kesulitan untuk menentukan gejala tersebut.

Artinya, gejala imunisasi tersebut terjadi karena ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau bagian dari gejala penyakit yang sebelumnya sudah ada di tubuh Si Kecil.

Inilah mengapa sebaiknya orang tua memastikan bahwa Si Kecil dalam kondisi sehat dan tidak ada penyakit yang tidak terdeteksi.

Untuk informasi tambahan, imunisasi yang diberikan pada anak dengan kondisi batuk dan pilek ringan tanpa demam tetap boleh dilakukan.

Jadi, tidak perlu cemas dengan bahayanya, ya Moms.

Ilustrasi Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek
Foto: Ilustrasi Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek (Orami Photo Stocks)

Setelah Moms mengetahui bahwa bayi imunisasi saat batuk pilek diizinkan, lantas bagaimana dengan imunisasi yang sudah terlewat?

Khususnya karena bayi batuk pilek tak kunjung sembuh?

dr. Cynthia Rindang menyarankan jika sakit sudah berlangsung cukup lama dan tidak kunjung membaik, maka sangat disarankan membawa Si Kecil untuk diperiksa dengan dokter spesialis.

Pemeriksaan ini bertujuan agar mendapatkan penanganan yang tepat sehingga penyakitnya lekas membaik.

Menyembuhkan anak yang batuk pilek dengan segera bukan hanya untuk mengejar ketertinggalan vaksinasi.

"Tetapi juga untuk memastikan anak tidak mengalami komplikasi lainnya akibat penyakit yang tidak kunjung membaik tersebut," tambah dr. Cynthia Rindang.

Baca Juga: Aturan Imunisasi IPV untuk Cegah Polio pada Anak dan Dewasa

Apakah Imunisasi Boleh Dilewatkan?

Ilustrasi Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek
Foto: Ilustrasi Bayi Imunisasi saat Batuk Pilek (Freepik.com/freepik)

Imunisasi sesuai jadwal yang berlaku sangat dianjurkan, Moms.

Namun jika kondisi kesehatan anak tidak memungkinkan untuk mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal, maka segeralah lakukan imunisasi kejar setelah Si Kecil sehat kembali.

Untuk penyesuaian jadwal imunisasi dapat dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.

Imunisasi yang jaraknya sudah terlewat lama dari yang dianjurkan juga tidak perlu diulang.

"Ini karena sistem imunitas tubuh mempunyai sel pengingat rangsangan vaksin sebelumnya, sehingga imunisasi dapat dilanjutkan dengan vaksinasi yang belum diberikan sesuai jadwal," kata dr. Cynthia Rindang.


Efek Samping Setelah Imunisasi

Ilustrasi Imunisasi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Imunisasi (Orami Photo Stock)

Bayi imunisasi saat batuk pilek biasanya tidak menimbulkan dampak berat kecuali bayi memiliki kondisi lain yang parah.

Pada keadaan tubuh bayi sedang sehat atau sakit ringan seperti batuk pilek, imunisasi juga memiliki dampak bagi tubuh.

Setelah imunisasi, dampak yang terjadi pada anak bisa bermacam-macam.

Namun, imunisasi tidak membuat gejala penyakit lebih buruk.

Hanya muncul efek samping ringan seperti demam ringan dan nyeri atau bengkak di bagian suntikan, ini menurut informasi oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC).

Untuk meringankan gejala ini, Moms bisa melakukan beberapa cara seperti:

  • Menyusui bayi sebelum dan sesudah vaksinasi.
  • Memberikan kenyamanan seperti mengayunkannya dengan lembut, menyanyikan lagu, memainkan permainan favoritnya.
  • Memberikan obat pereda, namun Moms perlu menanyakan obat yang harus diberikan sebelum, atau setelah vaksinasi untuk meringankan gejala bayi pada dokter.

Melakukan imunisasi saat bayi batuk pilek sebenarnya tidak akan memberikan efek atau dampak yang membahayakan bagi tubuh.

Hanya saja, vaksin yang bekerja dalam tubuh tidak optimal dalam meningkatkan kekebalan tubuh.

Anak saat sedang sakit akan menjadi lebih rewel, nafsu makan berkurang, muntah-muntah, dan menangis.

Saat imunisasi tetap dilakukan saat sedang sakit, alih-alih ingin meningkatkan imun pada anak, anak akan merasa kesakitan karena disuntik.

Hal ini yang kemungkinan akan membuat kondisi semakin tidak stabil dan memperlambat proses pemulihan.

Baca Juga: 13 Daftar Imunisasi yang Perlu Diulang, Jangan Sampai Terlewat!

Kondisi Darurat Setelah Imunisasi

Ilustrasi Imunisasi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Imunisasi (Orami Photo Stock)

Selain efek samping ringan, ditemukan pula efek samping imunisasi pada anak yang lebih serius atau berkelanjutan.

Ini terjadi di sebagian anak dengan kondisi tertentu.

Imunisasi dapat memicu efek samping yang lebih serius atau berkepanjangan.

Efek samping yang serius terjadi menurut Vancouver Coastal Health meliputi:

  1. Kesulitan bernapas atau menelan.
  2. Pembengkakan di wajah bibir, atau lidah membesar.
  3. Demam lebih dari 39°C atau lebih dari 48 jam.
  4. Menangis atau rewel seharian.
  5. Hives (timbulnya bintik merah atau merah muda dengan ukuran berbeda pada kulit).
  6. Kejang atau tubuh gemetar.
  7. Perut bengkak, muntah dan BAB berdarah.

Apabila bayi merasakan efek samping imunisasi seperti yang disebutkan di atas, segera temui dokter atau ke rumah sakit terdekat.

Ini adalah kondisi serius yang perlu orang tua pahami agar anak dapat mendapatkan perawatan cepat dan ditangani.

Baca Juga: Kenali Vaksin DPT yang Mampu Mencegah Tetanus pada Anak

Bolehkah Imunisasi Digabung?

Ya, imunisasi pada anak bisa digabung, dan ini sering kali dilakukan untuk memudahkan jadwal vaksinasi Si Kecil.

Vaksin kombinasi adalah vaksin yang mengandung lebih dari satu jenis antigen dalam satu suntikan, sehingga anak mendapatkan perlindungan terhadap beberapa penyakit sekaligus.

Penelitian telah menunjukkan bahwa imunisasi yang digabung beberapa jenis aman dan efektif.

Tentunya ini melalui uji klinis yang ketat sebelum disetujui untuk digunakan.

Efek samping yang paling umum adalah ringan dan sementara, seperti nyeri di tempat suntikan atau demam ringan.

Meski dibolehkan, selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum memutuskan jadwal vaksinasi.

Dokter akan memberikan rekomendasi berdasarkan kondisi kesehatan anak dan riwayat medis.

Pastikan untuk menyimpan catatan vaksinasi yang lengkap dan akurat, sehingga Moms dapat melacak imunisasi yang sudah diterima anak dan kapan vaksinasi berikutnya harus dilakukan.

Baca Juga: Kapan Harus Memberikan Imunisasi Pentabio untuk Bayi?

Keuntungan Imunisasi Kombinasi

Jika ingin menghindari imunisasi saat batuk pilek, lakukan imunisasi gabungan ketika anak sehat, Moms.

Ada beberapa kelebihan jika imunisasi digabung dalam keadaan sehat.

  • Mengurangi Jumlah Suntikan:

Anak mendapatkan perlindungan terhadap beberapa penyakit dengan lebih sedikit suntikan, mengurangi ketidaknyamanan dan kecemasan.

  • Efisiensi Waktu:

Vaksin kombinasi membuat kunjungan ke dokter lebih efisien karena lebih sedikit janji temu yang diperlukan.

  • Kepatuhan yang Lebih Baik:

Memudahkan orang tua untuk mengikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan, sehingga meningkatkan tingkat kepatuhan.

Jika bayi mengalami batuk atau pilek selama beberapa hari, maka itu berarti sistem kekebalan tubuhnya sedang menyingkirkan kuman yang menyebabkan infeksi.

Pada akhirnya, bayi imunisasi saat batuk pilek diperbolehkan, asalkan tidak memiliki penyakit lain yang belum terdeteksi.

Jadi, apakah Moms akan tetap memberikan imunisasi atau menundanya?

  • https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1900
  • https://kidshealth.org/en/parents/vaccine.html
  • https://in.vaccine-safety-training.org/how-vaccines-work.html
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=why-childhood-immunizations-are-important-1-4510
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-orangtua-mengenai-imunisasi
  • https://ivaccinate.org/ufaqs/child-sick-right-now-okay-child-still-get-shots/
  • https://www.chop.edu/centers-programs/vaccine-education-center/vaccines-and-other-conditions/vaccines-autism
  • https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/patient-ed/conversations/downloads/fs-child-sick.pdf
  • https://www.babycenter.in/x554828/can-my-baby-still-have-her-vaccinations-if-she-has-a-cough-or-cold

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.