24 Oktober 2022

7 Cara Mencegah Penyakit Polio Sejak Dini Selain dengan Vaksinasi

Jangan sampai terlambat ya, Moms
7 Cara Mencegah Penyakit Polio Sejak Dini Selain dengan Vaksinasi

Selain vaksinasi, ada beragam cara mencegah penyakit polio yang perlu dikenali Moms dan Dads.

Pencegahan penyakit polio pada Si Kecil dapat dilakukan sedini mungkin, lho.

Faktanya, polio adalah penyakit yang telah telah ada sejak ratusan tahun lalu.

Untungnya, berkat kemajuan teknologi, metode untuk mencegah penyebarannya pun semakin banyak.

Lantas, apa saja ragam cara pencegahan polio pada bayi maupun orang dewasa? Simak ulasannya berikut ini, yuk!

Baca Juga : Pentingnya Imunisasi IPV untuk Anak Guna Mencegah Polio, Jangan Sampai Kelupaan, Moms!

Mengenal Penyakit Polio

Polio pada Anak
Foto: Polio pada Anak (Orami Photo Stocks)

Polio (poliomyelitis) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini menyebabkan gejala ringan pada kebanyakan orang.

Namun, pada beberapa orang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kematian.

Ada tiga variasi virus polio, yang disebut virus polio liar tipe 1, 2 dan 3 (WPV1, WPV2 dan WPV3).

Polio liar tipe 2 dan 3 telah diberantas (tidak ada lagi), dan polio liar tipe 1 hanya ada di beberapa bagian dunia.

Polio tipe 1 paling mungkin menyebabkan kelumpuhan pada bayi ataupun anak.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa kasus polio masih ditemukan di penjuru dunia.

Jika seseorang menderita polio saat kecil, kemungkinan untuk merasakan dampaknya di usia tua cukup tinggi.

Dikenal dengan sindrom pasca polio (PPS), ini adalah kondisi yang mempengaruhi penderita polio beberapa dekade setelah mereka pulih.

Beberapa pasien PPS harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas, meskipun sebelumnya tidak menggunakannya.

Baca Juga: 10 Makanan Penyebab Keputihan, Yuk Kurangi!

Gejala Penyakit Polio

Gejala Polio pada Si Kecil
Foto: Gejala Polio pada Si Kecil (Orami Photo Stocks)

Sebelum mengenali cara penyebaran dan pencegahan penyakit polio, akan lebih baik jika Moms mengenal gejala dari kondisi ini.

Melansir Cleveland Clinic, penyakit polio dapat menimbulkan gejala yang cukup mengganggu.

Gejala penyakit polio yang mesti diwaspadai, yaitu:

  • Gangguan pencernaan
  • Mual, muntah, dan diare
  • Gejala seperti terserang flu dan batuk
  • Badan demam
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan dan batuk terus menerus
  • Kekakuan otot leher, punggung, dan kaki

Penyakit ini cukup menakutkan, karena akan menyebabkan kecacatan sehingga anak tidak mampu berjalan.

Risiko tersebut semakin tinggi apabila pengobatan tidak dilakukan sedini mungkin.

Penyembuhan polio akan berlangsung kurang dari 12 bulan.

Tetapi, bila kelumpuhan terjadi lebih dari waktu tersebut, kondisi tersebut bisa menetap alias berlangsung seumur hidup.

Dengan kata lain, penderita polio yang terlanjur mengalami kelumpuhan tidak akan bisa lagi berjalan sepanjang hidupnya.

Baca Juga : Pentingnya Imunisasi Campak Rubella untuk Si Kecil, Jangan Sampai Dilewatkan!

Faktor Risiko Polio

Pemeriksaan Dokter pada Anak
Foto: Pemeriksaan Dokter pada Anak (Orami Photo Stocks)

Beberapa faktor risiko utama telah diidentifikasi sebagai penyebab kelumpuhan pada orang yang terinfeksi polio.

Polio Global Eradication Initiative menjelaskan, faktor risiko tersebut, antara lain:

  • Defisiensi imun
  • Kehamilan
  • Pengangkatan amandel (tonsilektomi)
  • Suntikan obat-obatan
  • Olahraga berat
  • Cedera

Seperti halnya penyakit menular lain, terdapat beberapa golongan orang yang rentan mengalami polio.

Golongan tersebut, termasuk anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau mengalami kondisi medis lainnya.

Baca Juga: 5 Resep Sop Kaki Sapi Ala Pedagang Kaki Lima, Dijamin Bikin Ketagihan!

Cara Penularan Penyakit Polio

Penularan Penyakit Polio
Foto: Penularan Penyakit Polio (Orami Photo Stocks)

Polio atau polimielitis atau yang dikenal dengan sebutan lumpuh layu merupakan penyakit yang disebabkan oleh poliovirus.

Penyakit ini menyerang saluran pencernaan dan menyebar ke kelenjar getah bening, dan bagian tubuh lain seperti sistem saraf pusat.

Poliovirus ditularkan melalui feses yang mengontaminasi makanan.

Tak hanya itu, penyebarannya yang cepat juga bisa karena kontak fisik dengan penderita polio.

Contohnya, berkontak erat dengan benda-benda yang terkontaminasi kotoran penderita.

Faktanya, air atau makanan yang terkontaminasi tinja yang terinfeksi juga dapat menyebarkan polio.

Menghirup tetesan dari batuk atau bersin penderita polio adalah cara yang kurang umum untuk terinfeksi polio.

Polio biasanya menyerang anak-anak di bawah 5 tahun.

Meski begitu, orang dewasa seperti Moms dan Dads juga berisiko terkena penyakit tersebut apabila belum mendapatkan vaksin polio.

Baca Juga: Cegah Gondongan hingga Rubella, Kenali Vaksinasi MMR Lebih Jauh

Ragam Cara Mencegah Penyakit Polio

Pencegahan dan Pengobatan Polio
Foto: Pencegahan dan Pengobatan Polio (Orami Photo Stocks)

Polio merupakan salah satu penyakit yang berbahaya.

Karenanya, Moms dan Dads mesti mengenal beragam cara mencegah penyakit polio pada bayi dan anak-anak.

Berikut ini cara pencegahan polio yang umum dilakukan hingga sekarang:

1. Vaksinasi Polio IPV

Polio tidak dapat diobati, tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.

Vaksin polio terdapat dua buah yaitu Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV) and Oral Poliovirus Vaccine (OPV).

IPV diberikan melalui suntikan di paha atau lengan atas, sedangkan OPV diberikan melalui tetesan mulut.

Polio diberikan 4 dosis ditambah satu dosis penguat, pada waktu lahir-1 bulan, bulan ke 2, 3, dan 4 dan penguat diberikan pada usia 18 bulan.3

Yuk, segera datang ke pelayanan kesehatan setempat untuk mendapatkan vaksin polio untuk anak.

Manfaatnya adalah anak terhindar dari penyakit polio yang sangat berbahaya.

2. Vaksin Tetes OPV

Vaksin Tetes Polio
Foto: Vaksin Tetes Polio (Unicef.org)

Vaksin polio oral (OPV) menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan (dilemahkan), sehingga tidak membuat seseorang terinfeksi.

OPV dapat berisi satu, dua atau ketiga jenis virus polio (vaksin monovalen, bivalen atau trivalen).

Si Kecil nantinya akan mendapatkan vaksin dalam cairan yang ditelan atau dikenal dalam bentuk tetes.

OPV menciptakan respons kekebalan di usus (kekebalan mukosa), tempat virus polio berkembang biak.

Artinya, cara mencegah penyakit polio dengan OPV dapat memberikan perlindungan yang lebih baik daripada suntikan.

Pastikan berkonsultasi dengan dokter menentukan jenis vaksin polio untuk bayi ataupun anak ya, Moms.

Baca Juga: Campak pada Anak, Ketahui Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pantangannya

3. Vaksin Dewasa

Cara mencegah penyakit polio juga bisa dilakukan pada orang dewasa.

Jenis vaksin untuk orang dewasa khususnya saat akan melakukan bepergian ke negara endemik.

Ada beberapa negara yang diketahui masih ditemukan kasus polio, di antaranya Afghanistan, Nigeria, dan Pakistan.

Jika Moms tidak memiliki vaksin lengkap atau tidak yakin, dokter dapat memberikannya vaksin tersebut.

Orang dewasa akan mendapatkan dua suntikan yang berjarak 4 hingga 8 minggu.

Kemudian, akan diberikan suntikan ketiga 6 bulan hingga satu tahun kemudian.

4. Menghindari Makanan Terkontaminasi

Kombinasi Makanan untuk Tubuh Anak
Foto: Kombinasi Makanan untuk Tubuh Anak (Orami Photo Stocks)

Cara mencegah penyakit polio lainnya yakni menghindari makanan yang terkontaminasi.

Makanan yang diyakini telah terkontaminasi oleh penderita poliovirus, sebaiknya segera dibuang.

Jangan sampai penularan polio terjadi melalui kontaminasi makanan dengan penderita.

Makan makanan mentah atau minuman lain yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi juga berpeluang tinggi.

Oleh karena itu, pastikan hal ini diwaspadai dan dipahami sebagai pencegahan polio.

5. Mencuci Tangan dengan Rutin

Sebagai salah satu kebiasaan baik, pastikan Si Kecil untuk selalu mencuci tangan dengan benar.

Sering cuci tangan menggunakan sabun dapat menjadi upaya dalam pencegahan penyakit polio.

Pastikan juga ketika menyentuh mata, hidung, atau mulut dalam keadaan tangan yang bersih.

Mencuci tangan dengan benar di era sekarang sepertinya tidak lagi hal yang baru.

Apalagi, pandemi COVID-19 membuat setiap orang menerapkan rutinitas mencuci tangan setiap hari.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Mesin Cuci Front Loading Terbaik Berteknologi Canggih

6. Jaga Etika Bersin dan Batuk

Jus Nanas Ampuh Redakan Batuk
Foto: Jus Nanas Ampuh Redakan Batuk (Pixabay)

Menutup mulut saat bersin atau batuk adalah cara mencegah penyakit polio yang jarang disadari.

Pastikan mulut ditutup dengan tangan apabila sedang batuk. Umumnya, batuk merupakan salah satu gejala dari polio.

Hal ini juga sama ketika sedang bersin, jaga etika bersin ketika bertemu dengan banyak orang.

Barengi juga dengan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, termasuk berciuman, berpelukan, dan berbagi makanan.

Cara mencegah penyakit polio dengan menjaga etika batuk dan bersin terlihat sepele, tapi dapat mencegah penyebaran dengan efektif.

7. Waspada Kebersihan Toilet Umum

Diketahui sebelumnya, penyakit polio dapat menyebar melalui feses atau kotoran penderita.

Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan toilet umum dimana pun berada.

Toilet umum yang ada di pusat mal perbelanjaan ataupun tempat publik lainnya, rentan jadi pusat penyebaran polio.

Terutama toilet yang kerap digunakan anak-anak ataupun balita.

Pilihlah toilet dengan tingkat kebersihan yang optimal, sebagai upacara cara mencegah penyakit menular.

Selain memilih toilet yang bersih, mencuci tangan dengan sabun usai menggunakan toilet umum adalah langkah wajib pencegahan.

Baca Juga: Pusar Bayi Berdarah, Ketahui Penyebab dan Cara Penanganannya

8. Tingkatkan Imunitas Tubuh

Latihan Daya Tahan
Foto: Latihan Daya Tahan (Freepik.com)

Cara meningkatkan imunitas tubuh tak hanya melalui vaksinasi, melainkan juga dari makanan yang kaya akan nutrisi.

Daya tahan tubuh yang baik adalah kunci untuk memerangi berbagai infeksi, termasuk virus polio.

Cara meningkatkan daya tahan tubuh adalah mencukupi kebutuhan cairan, serta imbangi dengan makanan tinggi nutrisi.

Perbanyak sayur, daging, dan buah, serta konsumsi vitamin sehari-hari.

Meningkatkan imunitas tubuh juga dapat diperoleh dari kualitas tidur yang cukup, lho.

Artinya, keseringan begadang dapat membuat imunitas tubuh menurun dan lebih rentan terkena penyakit menular.

Baca Juga: 8 Ciri Kekurangan Asam Folat saat Hamil, Waspada!

Demikian cara mencegah penyakit polio, baik dengan vaksin ataupun selain itu.

Sekarang jadi lebih paham, bukan, Moms?

Segera lengkapi kebutuhan vaksinasi anak apabila belum mendapatkan imunisasi IPV atau OPV, ya!

  • https://www.cdc.gov/polio/what-is-polio/index.htm#:~:text=There%20are%20two%20types%20of,throughout%20much%20of%20the%20world.
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15655-polio
  • https://polioeradication.org/polio-today/polio-prevention/
  • https://www.webmd.com/children/what-is-polio
  • https://cdn.who.int/media/docs/default-source/searo/myanmar/preventing-polio-(english).pdf?sfvrsn=21c44290_0

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb