24 Juni 2022

15 Puisi Cinta Sedih yang Bisa Bikin Nangis

Puisi cinta sedih ini bikin hati teriris. Cocok untuk cinta yang bertepuk sebelah tangan.
15 Puisi Cinta Sedih yang Bisa Bikin Nangis

Foto: shutterstock.com

Cinta memang tak selamanya indah. Ada kalanya seseorang menelan pahitnya rasa patah hati. Kemudian menuangkan kekecewaannya itu dalam karya puisi cinta sedih.

Ketika sedang galau karena cinta, sepertinya kata-kata lebih mudah keluar dari hati. Rangkaian kata dalam puisi itu terdengar indah dan mewakilkan perasaan sedih yang dialami.

Nah, berikut ini ada kumpulan puisi cinta sedih yang bikin nangis. Ada yang ditulis dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia karya para sastrawan.

Baca Juga: 5 Contoh Puisi Cinta Islami yang Bisa Diungkapkan, Romantis Banget!

Kumpulan Puisi Cinta Sedih

Puisi Cinta dalam Diam (stylecraze.com)
Foto: Puisi Cinta dalam Diam (stylecraze.com) (stylecraze.com)

Foto: Puisi Cinta dalam Diam (stylecraze.com)

Perasaan sedih tidak hanya karena kecewa diputusin seseorang, tapi juga bisa karena ditinggalkan orang tersebut selamanya.

Berikut ini kumpulan puisi cinta sedih untuk mengekspresikan kegalauan seseorang dan sakitnya mengalami patah hati.

“Hatiku selembar daun

melayang jatuh di rumput;

Nanti dulu,

Biarkan aku sejenak terbaring di sini;

ada yang masih ingin kupandang,

yang selama ini senantiasa luput;

Sesaat adalah abadi

sebelum ku sapu tamanmu setiap pagi.” – Sapardi Djoko Damono

“Pada suatu hari nanti,

jasadku tak akan ada lagi,

tapi dalam bait-bait ini,

kau tak akan kurelakan sendiri,

Pada suatu hari nanti,

suaraku tak terdengar lagi,

tapi diantara larik-larik sajak ini,

kau akan tetap kusiasati,

Pada suatu hari nanti,

impianku pun tak dikenal lagi,

namun di sela-sela huruf sajak ini,

kau tak akan letih-letihnya kucari.” – Sapardi Djoko Damono

“dalam diriku mengalir sungai panjang,

darah namanya;

dalam diriku menggenang telaga darah,

sukma namanya;

dalam diriku meriak gelombang sukma,

hidup namanya;

dan karena hidup itu indah,

aku menangis sepuas-puasnya” – Sapardi Djoko Damono “Hujan Bulan Juni”

Baca Juga: Pelopor Puisi Modern Indonesia, Ini Karya Puisi Chairil Anwar

“Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.

Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.” – Sapardi Djoko Damono

Dalam Doaku

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata,

yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena karena

akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma

pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan

pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan

bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga

jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di

sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya

di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan

terhadap rasa sakit yang entah bataasnya, yang setia mengusut rahasia

demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu…

Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu

1989” – Sapardi Djoko Damono

“Sebab aku tahu cinta terbaik akan selalu pulang.

Jika kau tak kunjung datang,

barangkali kau memang ditakdirkan sebatas kisah yang hanya layak tersimpan sebagai kenangan” – Boy Candra “Sebuah Usaha Melupakan”

“Sebab tugas orang yang menyatakan perasaan hanyalah menyatakan perasaan. Hanya memberitahu, bahwa ia punya perasaan. Bukan memastikan perasaan itu terbalas.

Perihal berbalas atau tidak, itu urusan lain.” – Boy Candra “Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang”

“Di dunia ini kita akan ditemukan dengan orang-orang yang membuat kita bahagia.

Juga sebaliknya. Namun satu yang pasti, mereka dikirim kepada kita selalu dengan satu alasan - agar kita belajar.” – Boy Candra “Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang”

“Seperti mata yang tenang menunggu sesuatu yang seharusnya pulang.

Akan sesak dadamu jika yang datang hanyalah aku sebagai kenangan” – Boy Candra “Sebuah Usaha Melupakan”

Baca Juga: 85 Kata-Kata Gombalan Maut dari Film dan Drama Korea, Bikin Pasangan Berbunga-bunga!

“A flower knows, when its butterfly will return,

and if the moon walks out, the sky will understand;

But now it hurts, to watch you leave so soon,

when I don’t know, if you will ever come back.” – Sanober Khan

“I write you a letter that begins

with I love you and ends with I love you and

somewhere in the middle is one goodbye for

every hurt” – Patricia Smith

“There is nothing more painful

In this world

Than to be in love with something

That never can be.” – Laura Chouette

“They hit me raw, hard, real

the words you say (and don’t)

as I leave to catch my flight.

But in real life airports,

no one is chasing anyone

to ask for a longer story.

And on real life airplanes,

it is too loud for anyone

to hear anyone else cry.” – Vironika Tugaleva

“I want to let you go and at the same time ask you not to forget me.

I want both of us to move on but not forgetting each other completely.

Is this the right thing to wish for when

we can’t be together?

Our feelings are strong yet not enough

for us to feel closer

I’m not yours and you’re not mine, then what are we?

I hope we both could find the right answer to our fate’s mystery.” – Miss Rainbow Moonfire

“I drew him in my world;

I write him in my lines,

I want to be his girl,

he was never meant as mine.

I drew him in my world;

he is always on my mind;

I draw his every line.

It hurts when he’s unkind.

I drew him in my world;

I draw him all the time,

but I don’t know where to draw the line.” – Lang Leav “Lullabies”

Baca Juga: Buku Puisi Putri Marino Diterbitkan, Ini Faktanya

Nah, itu dia puisi cinta yang mampu bikin siapa pun menitikkan air mata.

  • https://www.goodreads.com/author/show/167915.Sapardi_Djoko_Damono
  • https://www.goodreads.com/author/show/7362162.Boy_Candra
  • https://www.goodreads.com/author/show/161335.Patricia_Smith
  • https://www.goodreads.com/author/show/17149237.Laura_Chouette
  • https://www.goodreads.com/quotes/tag/sad-love?page=2
  • https://www.goodreads.com/quotes/tag?utf8=%E2%9C%93&id=one+sided+love

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb