Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia, Yuk Pelajari!
Si Kecil tampaknya tak sabar ingin ikut pramuka! Sebelumnya, Moms bisa mengenalkan sejarah pramuka kepada anak.
Karena, pramuka memiliki tujuan untuk membentuk karakter melalui pendidikan nonformal yang mengutamakan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, kemandirian, dan kerjasama.
Menyambut Hari Pramuka yang diperingati pada 14 Agustus setiap tahunnya, mari ajak Si Kecil mengenal lebih jauh sejarah Pramuka!
Baca Juga: 13 Lagu Pengantar Tidur, Bikin Rileks dan Cepat Ngantuk!
Pengertian Pramuka
Menurut Scout.org, "Pramuka" adalah singkatan dari "Praja Muda Karana", yang artinya sebuah organisasi atau gerakan kepanduan.
Secara universal, Pramuka lebih dikenal dengan istilah Scout yang berarti kepanduan.
Di dalam Pramuka terdapat beberapa hal yang harus dipahami, seperti:
- Janji atau Satya
- Ketentuan moral yang disebut Darma Kode Kehormatan Pramuka
Hal ini disesuaikan dengan golongan usia seperti:
- Siaga (usia 7-10 tahun)
- Penggalang (usia 11-15 tahun)
- Penegak (usia 16-20 tahun)
- Pandega (usia 21-25 tahun)
Pramuka bertujuan untuk membentuk karakter, keterampilan, dan sikap positif pada generasi muda melalui pendidikan nonformal.
Bukan hanya sekadar kegiatan luar ruangan, tetapi juga sebuah wadah di mana anak-anak dan remaja dapat belajar mengenai nilai-nilai kehidupan, kepemimpinan, kerja sama, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.
Baca Juga: 55 Contoh Perilaku Sila ke-1 dalam Kehidupan Sehari-hari
Sejarah Pramuka di Dunia
Untuk mengenalkan anak tentang sejarah pramuka, kita bisa memulainya dengan memahami sejarahnya dari perspektif global.
Bagi Moms yang pernah mengikuti pramuka, pasti mengenal sosok Robert Baden-Powell, bukan? Ia dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia atau pendiri gerakan Pramuka.
Pada awalnya, Baden-Powell menggelar perkemahan pertama bersama 22 anak laki-laki di Pulau Brownsea, Inggris, pada tanggal 25 Juli 1907.
Perkemahan itu dilaksanakan selama 8 hari dan di sinilah awal mula Pramuka berdiri.
Pada perkemahan tersebut, Baden-Powell dibantu oleh instruktur lain mengajarkan anak-anak tentang bertahan hidup melalui berbagai kegiatan, seperti:
- Kegiatan berkemah
- Mencari kayu bakar
- Membuat api unggun
- Berperahu
- Belajar menyelamatkan seseorang
- Menurunkan nilai-nilai patriotisme
Semua itu dipelajari melalui berbagai permainan ciptaan Baden-Powell.
Ia pun menulis pengalaman berkemah tersebut dalam sebuah buku berjudul Scouting for Boys, yang kemudian sukses besar.
Sejak saat itulah, Pramuka mulai dikenal luas oleh masyarakat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Maag pada Anak, Jangan Sembarangan, Moms!
Pengalaman Baden-Powell di militer Inggris memberikan pengaruh pada ciri khas pramuka. Ciri khas itu meliputi:
- Tegas
- Disiplin
- Terampil
Pramuka memang pada awalnya diikuti hanya oleh laki-laki, tapi Robert mengajak sang adik, Agnes Baden-Powell pada tahun 1912 untuk mendirikan gerakan Pramuka bagi perempuan.
Sejarah Pramuka di Indonesia
Gerakan pramuka Indonesia adalah salah satu gerakan kepramukaan terbesar di dunia.
Di Indonesia, gerakan ini resmi ditetapkan oleh Presiden Indonesia, Soekarno, pada 14 Agustus 1961.
Pendirian resmi gerakan pramuka Indonesia disahkan dan diresmikan dengan pembacaan Tri Satya dan Dasa Dharma sebagai janji dan komitmen anggota Pramuka.
Sebelum adanya gerakan pramuka, Indonesia telah mengenal gerakan kepanduan yang dipengaruhi oleh Hindia Belanda.
Gerakan Kepanduan Belanda dimulai pada 1912 di Jakarta dengan nama Nederlands Padvinders Vereeniging (NPV).
Nama ini kemudian berganti menjadi Indische Padvinders-Vereeniging pada 1917.
Gerakan Kepanduan untuk orang Indonesia, pertama kali muncul pada 1916, dicetuskan oleh Pangeran A.A Mangkunegara VII tanpa ikut campur Belanda.
Organisasi ini diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), yang kemudian menjadi inspirasi berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia, seperti:
- Jong Java Padvindery (JJP)
- Nationale Islamftsche Padvinderzj (NATIPIJ)
- Sarekat Islam Afdeling Padvindery (SIAP)
- Padvinders Muhammadiyah yang kemudian berubah nama menjadi Hizbul Wathan atau HW
Baca Juga: 5+ Manfaat Ikut Kegiatan Pramuka di Sekolah untuk Anak
Beberapa organisasi kepanduan tersebut kemudian bergabung menjadi gerakan pramuka atas inisiatif Presiden Soekarno.
Selama perjuangan kemerdekaan, banyak anggota kepanduan yang berpartisipasi aktif dalam perjuangan, meski bukan sebagai bagian formal dari organisasi kepanduan.
Manfaat Mengikuti Pramuka
Moms, setelah tahu sejarah Pramuka secara universal dan di Indonesia, tentu Moms penasaran apa saja manfaat mengikuti Pramuka bagi Si Kecil, ya?
Nah, berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan:
- Membentuk kepribadian dan akhlak yang mulia.
- Memiliki karakter kuat seperti mandiri, percaya diri, disiplin, gotong royong, dan rasa peduli yang tinggi.
- Menumbuhkan semangat cinta Tanah Air.
- Menumbuhkan keterampilan seperti membuat tenda, simpul tali, dan bertahan hidup saat berkemah.
- Membuat anak memiliki sifat kepemimpinan yang kuat.
Pramuka memang memainkan peran penting dalam pembentukan karakter dan pendidikan non-formal bagi generasi muda Indonesia.
Hingga saat ini, gerakan pramuka tetap eksis dan menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang populer di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Baca Juga: 50 Caption IG tentang Langit Biru, Ada yang Bahasa Inggris!
Nah, Moms, itulah beberapa hal yang bisa dijadikan materi untuk mengenalkan anak sejarah Pramuka.
Mudah-mudahan, niat Si Kecil mengikuti Pramuka jadi lebih kuat lagi, ya.
Saat mengikuti Pramuka nanti, pastikan Si Kecil mendapatkan pengawasan yang baik dari pembina. Salam Pramuka!
- https://www.scout.org/scout-history
- https://www.scout.org/id/node/272396
- https://www.history.com/this-day-in-history/boy-scouts-movement-begins
- https://www.popularmechanics.com/adventure/outdoors/g26145549/boy-scout-facts/
- https://www.worldatlas.com/articles/countries-with-the-highest-number-of-scouts.html
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.