11 Februari 2021

Serba-serbi Perawatan Ortodonti, Bukan Hanya Sebatas Behel

Ibu hamil ternyata diperbolehkan perawatan ortodontik, lho!
Serba-serbi Perawatan Ortodonti, Bukan Hanya Sebatas Behel

Ada banyak pilihan perawatan ortodonti akhir-akhir ini, mulai dari kawat gigi (braces), retainers, metal, ceramic dan micro braces. Masing-masing memiliki kegunaannya.

Dokter gigi ortodontis memiliki pengetahuan khusus untuk mempertimbangkan semua kemungkinan, berdasarkan variabel usia, kemungkinan ketidakseimbangan rahang, ukuran gigi, dan banyak lagi.

Mungkin istilah ortodontis masih terlihat asing bagi sebagian orang ya?

Hal yang membedakan dengan dokter gigi adalah ketika dokter gigi memberikan perawatan terkait masalah gigi, ortodontis sendiri mempelajari fungsi dan estetika posisi rahang, gigi dan wajah.

Ortodontis akan fokus menangani bagaimana memperbaiki posisi gigi, dan memastikan rahangnya sejajar dengan benar agar tidak mengganggu struktur wajah.

Gigi yang maju ke depan membuat struktur rahang tidak simetris, hal ini menjadi tugas untuk ortodontis dalam menangani kasus ini.

Lantas selain pemasangan kawat gigi, apa saja perawatan ortodonti? Simak ya Moms.

Serba-Serbi Perawatan Ortodonti

Serba serbi perawata ortodontik
Foto: Serba serbi perawata ortodontik

Foto: Orami Photo Stocks

Banyak orang mengalami gigi yang rapat atau bengkok. Perawatan ortodonti berfungsi untuk meluruskan gigi atau memindahkannya ke posisi yang lebih baik.

Hal ini dapat memperbaiki penampilan dan cara gigitan gigi, sekaligus membuatnya lebih mudah dibersihkan.

Beberapa orang memiliki gigi depan agak sedikit maju, membuat wajah kurang simetris.

Gigi yang 'menonjol' ini akan membuat gigi di sekitarnya ikut terganggu, tetapi perawatan ortodonti dapat mengembalikannya ke jalur semula.

Gigi yang tidak bertemu dengan benar dapat membuat otot rahang menjadi tegang, menyebabkan masalah pada rahang dan persendian, dan terkadang sakit kepala.

Berikut adalah berbagai perawatan ortodonti yang dapat membantu Moms memiliki struktur wajah dan mulut lebih baik.

Baca Juga: Waspada 3 Bahaya Gigi Berlubang Pada Anak

1. Behel

Tren-kawat-gigi-untuk-remaja,-seberapa-pentingkah--Hero.jpg
Foto: Tren-kawat-gigi-untuk-remaja,-seberapa-pentingkah--Hero.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Kawat gigi logam atau braces metal adalah perawatan ortodonti yang umum dilakukan oleh sebagian orang. Ini dapat dipasang pada gigi dengan braket, pita, dan kawat fleksibel.

Orang yang memiliki gigi berantakan, tidak teratur dan sedikit maju biasanya memilih menggunakan kawat gigi dalam jangka waktu yang ditentukan.

Kawat gigi ini mungkin menjadi pilihan bagi seseorang dengan masalah kesejajaran gigi yang lebih kompleks.

Kawat gigi telah berkembang pesat sejak dulu hingga menjadi tren. Bahkan kawat gigi hadir dengan karet gelang warna-warni yang dapat dipilih sesuai dengan kepribadian.

Autorithy Dental memaparkan, ortodontis biasanya menyarankan memakai kawat gigi apabila memiliki gejala salah satu seperti di bawah ini.

Ini tidak hanya untuk estetika namun juga fungsi mulut yang normal, antara lain:

  • Gigi yang berjarak.
  • Gigi yang menonjol di atas atau di bawah lengkungan gusi.
  • Gigi bengkok.

Ketika gigi telah sejajar dengan benar, tidak ada tekanan yang tidak perlu diberikan untuk pembentukan gigi dan rahang.

Pemakaian gigi juga dapat memberikan efek samping sakit kepala dan sakit telinga di sebagian orang.

2. Aligner

smiling-woman-holding-invisalign-invisible-braces-orthodontic-equipment_43937-177.jpg
Foto: smiling-woman-holding-invisalign-invisible-braces-orthodontic-equipment_43937-177.jpg

Foto: Freepik

Oral Health Foundation memaparkan, aligner adalah sejenis kawat gigi namun bening dan bahannya lebih elastis. Biasanya orang menggunakan aligner untuk merapikan gigi yang bengkok dan tidak beraturan.

Ini tidak dipakai secara terus menerus, melainkan diberikan waktu selama 20 hingga 22 jam per hari kemudian dikeluarkan cukup lama untuk makan dan ketika sikat gigi.

Berbeda dengan kawat gigi yang dipakai setiap saat.

Aligner tidak memiliki warna, ia bening transparan dan tidak mencolok.

Aligner menggunakan cangkang plastik transparan tipis untuk menggerakkan gigi sedikit demi sedikit saat dipakai secara konsisten.

Ketebalan cangkang plastik ini di bawah retainer yang biasanya 0,9 milimeter. Sebuah aligner digunakan selama 2 sampai 3 minggu, kemudian diganti dengan yang lebih ketat.

Sebelum pemakaian, ortodontis biasanya akan membersihkan karang gigi untuk memakai clear aligner dalam merapikan gigi.

3. Retainer

retainers.jpg
Foto: retainers.jpg

Foto: Freepik

Retainer digunakan di akhir perawatan ortodonti. Fungsinya mereka akan menahan gigi yang diluruskan di tempatnya sementara gusi dan tulang di sekitarnya menyesuaikan dengan posisi baru gigi.

Penahan atau retainer bisa dilepas pasang.

Kemungkinan akan ada pergerakan gigi jika berhenti memakai retainer.

Perubahan posisi gigi ini memang wajar, namun di sebagian kasus dengan struktur gigi tidak bagus, akan memperparah.

Satu-satunya cara untuk memiliki gigi yang lurus secara permanen adalah dengan memakai retainer seperti yang disarankan ortodontis.

Pada beberapa kasus, Moms mungkin perlu mencabut salah satu gigi untuk memperbaiki posisi dan penampilan gigi di sekitarnya sebelum pemakaian retainer.

Ini akan mencapai hasil yang baik dalam 18 hingga 24 bulan dalam perawatan ortodontis selagi pasien mengikuti anjuran yang disarankan, seperti rajin menggosok gigi, dan menghindari makanan dan minuman yang dilarang.

4. Bedah Gigi

operasi gigi bungsu
Foto: operasi gigi bungsu

Foto: Orami Photo Stocks

Prosedur bedah untuk merapikan gigi adalah pilihan lain dari perawatan ortodontis. Ini mungkin cara untuk mengurangi waktu yang Moms butuhkan untuk memakai kawat gigi.

Ortodontis mungkin menyarankan prosedur bedah kecil yang dirancang untuk memposisikan kembali tulang dan gusi yang membantu menahan gigi pada tempatnya.

Mereka mungkin juga merekomendasikan prosedur yang lebih rumit yang dirancang untuk menyetel kembali rahang ke posisi semula atau disebut sebagai bedah ortognatik.

Jenis operasi ini mungkin disarankan jika gigi memengaruhi kemampuan bicara atau mengunyah.

5. Headgear

headger.jpg
Foto: headger.jpg

Foto: Youtube/BracedLife

Perawatan ortodonti seterusnya adalah menggunakan headgear. Mungkin Moms pernah melihat seseorang yang menggunakan ini di film ataupun dunia nyata.

Melansir Nationwide Children's Hospital, headgear atau tutup kepala ini terkesan klasik dan masih digunakan untuk mereka yang memiliki masalah rumit yang melibatkan gigi, rahang serta kesejajaran gigi.

Salah satu elemen terpenting dari keberhasilan penggunaan tutup kepala ini adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memakainya.

Ini dapat berkisar dari 12 hingga 14 jam setiap hari atau lebih.

Headgear digunakan untuk memperbaiki gigi yang tidak sejajar dan rahang serta gigi yang terlalu padat. Ini dapat meningkatkan estetika wajah dengan memperbaiki bentuk rahang.

Cara kerjanya yakni dengan mengerahkan tenaga pada rahang atas atau bawah. Serta menciptakan ruang di antara gigi untuk mengatur gigi yang terlalu berdesakan atau tumpang tindih.

Biasanya, ini dipakai untuk anak-anak dalam pasa tertumbuhan.

Sebab, pada masa pertumbuhan tulang-tulang masih dapat bergerak sehingga lebih mudah dalam mengubah bentuk tulang rahang.

Baca Juga: Mengenal Natal Teeth, Kondisi Bayi Baru Lahir yang Sudah Tumbuh Gigi

Tahapan Perawatan Ortodonti

tahapan-perawatan-ortodontik.jpg
Foto: tahapan-perawatan-ortodontik.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

"Tahapan perawatan ortodonti tidak bisa dipukul rata sama setiap pasien meskipun memiliki gejala yang serupa. Diperlukan beberapa tahapan dalam menentukan perawatan yang terbaik untuk seseorang," menurut drg. Benny Mulyono Soegiharto, M.Sc, Morth RCS, Ph.D, Sp.Ort - Dokter Gigi RS Pondok Indah - Puri Indah pada konferensi pers Kenali Perawatan Ortodonti Gigi Melalui Zoom pada Selasa, 12 Januari 2021.

Tentu, setiap orang ingin memiliki bentuk gigi yang rapi serta struktur rahang yang simetris. Karena, hal ini dapat memengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.

Memiliki gigi yang indah tidak bisa dilakukan dengan instan, meskipun melalui operasi. Ada beberapa tahapan yang perlu dilihat sebelum melakukan perawatan ortodonti, antara lain:

  • Konsultasi. Pada tahapan ini pasien akan berkonsultasi dengan dokter menceritakan keluhan, rutinitas serta mencari penyebab apa yang membuat gigi terasa sakit atau susunan yang tidak sempurna.
  • Anamnesa: Dokter akan mengumpulkan data-data pasien dari hasil konsultasi dan mencari solusi untuk beberapa pilihan kemungkinan perawatan yang sesuai. Hal ini juga disesuaikan rutinitas pasien dalam sehari-hari merawat gigi.
  • Pemeriksaan klinis. Setelah melakukan konsultasi dan pengumpulan, pemeriksaan klinis dilakuka dokter untuk melihat luar atau dalam rongga mulut. Mencari penyebab dan akar masalah gangguan gigi.
  • Radiologis/panoramik. Tahapan ini adalah untuk melihat proses lebih lanjut kondisi gigi melalui x-ray atau panoramik. Ini adalah tahapan penunjang untuk menentukan perawatan yang sesuai dengan pasien.
  • Cetak model studi. Dokter akan menentukan perawatan untuk memperbaiki struktur gigi pasien. Baik dari berapa lama perawatan yang dilakukan hingga sembuh serta biaya dan tindakan yang dilakukan.

Baca Juga: Ketahui Efek Samping dari Penggunaan Botol Susu pada Gigi Anak

"Perawatan ortodonti ini tak hanya untuk anak-anak ataupun orang dewasa, melainkan ibu hamil juga diperbolehkan," tambah drg. Benny.

Meskipun hal ini juga perlu melihat kondisi ibu hamil, sebab hormon yang tidak stabil memerlukan beberapa pencegahan di sebagian kasus.

Apakah Moms ingin mencoba perawatan ortodonti ini? Yuk, coba sharing pendapat Moms di kolom komentar bawah ini ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb