
Ketika mengalami gejala alergi dan peradangan, maka Moms bisa menggunakan obat Bufacaryl.
Reaksi alergi tidak dapat sembuh secara tuntas sehingga Moms harus siap dengan reaksi yang bisa muncul kapan saja.
Meski begitu, ada beragam obat dan metode pengobatan yang dapat membantu Moms hidup sehat sekalipun memiliki alergi.
Pengobatan pun bergantung pada jenis dan tujuannya.
Ada obat-obatan yang ditujukan untuk mencegah alergi kambuh, meringankan gejala, atau mengatasi reaksi berbahaya seperti anafilaksis.
Salah satu obat yang bisa dikonsumsi adalah Bufacaryl. Mari simak lebih lanjut dosis hingga efek samping obat ini.
Baca Juga: 10 Nama-nama Gerakan Olahraga Anak SD untuk Latih Ketangkasan, Kelenturan, dan Kekuatannya
Foto: Bufacaryl
Foto Obat Bufacaryl (Orami Photo Stock)
Bufacaryl adalah obat tablet yang mengandung kombinasi antara Dexamethasone dan dexchlorphenamine maleat.
Kombinasi kedua obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi gejala-gejala alergi dan peradangan seperti gatal-gatal pada kulit, dermatitis (eksim), reaksi alergi obat, rhinitis alergi hingga asma.
Alergi biasanya terjadi karena sistem imunitas tubuh merespons pajanan zat atau benda tertentu secara berlebihan.
Gejala alergi yang muncul bisa berupa ruam kemerahan pada kulit, pilek, mual, hingga diare.
Zat pemicu alergi juga bisa menyebabkan peradangan pada lapisan hidung.
Ketika Moms dan Dads mengalami kondisi tersebut, obat antialergi seperti Bufacaryl bisa dipertimbangkan untuk membantu meredakannya.
Baca Juga: 10 Nama-nama Gerakan Olahraga Anak SD untuk Latih Ketangkasan, Kelenturan, dan Kekuatannya
Foto: ilustrasi-minum-obat (canva.com)
Foto Ilustrasi Obat Bufacaryl (Orami Photo Stock)
Fungsi Bufacaryl dalam tubuh adalah sebagai pereda alergi dan peradangan pada rhinitis alergi, asma bronkial kronis, dermatitis, atau reaksi alergi dan peradangan lain.
Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa dexamethason dan dexchlorpheniramin maleate.
Dexamethason adalah obat dari jenis glukokortikoid sintetis dengan kemampuan meredakan peradangan dengan cara menghambat migrasi leukosit dan meningkatkan permeabilitas kapiler pembuluh darah.
Senyawa obat ini juga dapat menekan kerja normal sistem imun sehingga dapat meredakan reaksi alergi yang dipicu sistem imun yang terlalu reaktif.
Bufacaryl juga dilengkapi antihistamin berupa dexchlorpheniramin maleate yang merupakan turunan dari chlorpheniramin dengan kemampuan dua kali lipat lebih baik pada berat yang sama.
Senyawa obat yang sering disebut CTM ini dapat meredakan reaksi alergi dengan menghambat kerja histamin alami tubuh dengan cara berikatan pada reseptor histamin H1.
Akibatnya efek dari kelebihan histamin berupa reaksi alergi dapat dikurangi.
Baca Juga: 12 Manfaat Yoga, Meredakan Nyeri Punggung, Mengurangi Kecemasan, hingga Bikin Kulit Bercahaya!
Foto: alergi (Medicalnewstoday.com)
Foto Wanita Asma (Orami Photo Stock)
Sesuai dengan mekanisme kerja dari masing-masing bahan aktif dalam obat, maka kegunaan Bufacaryl diberikan untuk pengobatan dan pengendalian berbagai kondisi kesehatan yang disebabkan oleh alergi dan peradangan, terutama pada saluran pernapasan, kulit, dan mata.
Secara lebih rinci berikut kegunaan Bufacaryl:
Kegunaan Bufacaryl sebagai obat sakit gigi bisa dicoba. Karena adanya kandungan Dexamethasone.
Dexamethasone adalah obat steroid untuk meredakan radang. Namun, biasanya obat ini dikombinasikan dengan obat lain seperti parasetamol untuk meningkatkan efek antiinflamasi.
Jangan lupa karena mengandung steroid sehingga tidak baik dikonsumsi dalam waktu Panjang. Moms dan Dads juga baiknya konsultasikan ke dokter untuk penggunaannya.
Baca Juga: Mengenal Baquinor, Obat Antibiotik untuk Atasi Infeksi
Foto: minum obat (Shutter Stock)
Foto Ilustrasi Minum Obat (Orami Photo Stock)
Bufacaryl hadir dalam sediaan kaplet.
Setiap kaplet Bufacaryl memiliki kandungan 0,5 mg Dexamethasone dan 2 mg Dexchlorpheniramine maleat.
Dosis Bufacaryl yang lazim diberikan adalah sebagai berikut ini:
Dosis dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
Gunakan Bufacaryl sesuai dengan petunjuk dokter dan jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.
Jika Moms lupa menggunakan Bufacaryl, segera gunakan jika waktunya belum lama terlewat.
Namun jika sudah lama terlewat dan mendekati waktu penggunaan berikutnya, maka gunakan seperti dosis biasa dan lewati dosis yang sudah terlewat.
Jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.
Pastikan Moms mencatat atau menyalakan pengingat untuk mengingatkan mengenai waktu penggunaan obat agar tidak terlewat kembali.
Sebaiknya obat dikonsumsi setelah makan untuk menghindari rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
Baca Juga: Mengenal Jerawat Hormonal, dari Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Foto: Ilustrasi sakit kepala (freepik.com)
Foto Wanita Sakit Kepala (Orami Photo Stock)
Bufacaryl umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek samping Bufacaryl meliputi:
Moms dan Dads, sakit kepala bisa jadi efek samping bufacaryl. Untuk itu, cobalah istirahat dan tidur yang cukup.
Jika duduk dalam waktu lama, cobalah bangun dan sering-seringlah bergerak.
Moms dan Dads juga bisa merasakan efek samping seperti pusing. Maka, berbaringlah hingga pusing hilang. Lalu bangun perlahan.
Minumlah banyak air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.
Baca Juga: Sinopsis Film Greenland yang Berkisah tentang Bertahan Hidup saat Hujan Komet di Bumi
Ketika efek samping bufacaryl ini terjadi, hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin karena akan membahayakan.
Untuk mengatasi diare ringan, Moms dan Dads perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit.
Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar. Sebaiknya, hindari juga produk susu.
Konsumsilah lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran segar, dan sereal, serta minumlah banyak air.
Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika cara tersebut tidak membantu, segera hubungi apoteker atau dokter.
Moms dan Dads juga bisa mengalami sakit perut, kesulitan tidur, gangguan menstruasi, peningkatan nafsu makan hingga mulut serta tenggorokan kering.
Baca Juga: Aktor Muda, Ini 6 Rekomendasi Film Bastian Steel yang Wajib Ditonton
Foto: Ilustrasi ibu hamil alergi (Freepik.com)
Foto Wanita Flu (Orami Photo Stock)
Moms, Dexamethasone masuk dalam kategori C untuk ibu hamil.
Hal ini berarti ada bukti risiko pada hewan meski penelitian pada manusia belum ada.
Obat ini hanya bisa digunakan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya.
Ibu hamil, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter dulu, ya. Nah, begitupun pada ibu menyusui.
Dexamethasone dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Foto: Ilustrasi (Orami Photo Stock)
Foto Wanita Menguap (Orami Photo Stock)
Sebelum dan selama menggunakan obat Bufacaryl perhatikan beberapa aspek keamanan berikut ini:
Foto: obat
Foto Ilustrasi Obat Bufacaryl (Orami Photo Stock)
Simpan obat Bufacaryl seusia dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun.
Berikut adalah petunjuk penyimpanan Bufacaryl yang harus diperhatikan:
Baca Juga: Kandungan Surat Al An'am Ayat 152, Ada 10 Wasiat dari Allah yang Perlu Ditunaikan
Foto: obat
Foto Ilustrasi Minum Obat (Orami Photo Stock)
Berikut adalah interaksi obat Dexamethasone dan dexchlorphenamine maleat jika digunakan bersamaan dengan obat-obat lain :
Dexchlorpheniramine Maleate memiliki efek aditif dengan alkohol dan depresan sistem saraf pusat lainnya (barbiturate, opioid analgesics, hipnotik, sedatif, tranquilizers).
MAOI atau monoamine oxidase inhibitors adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengobati gejala depresi, seperti sedih atau cemas.
Kelompok obat ini biasanya digunakan jika penggunaan antidepresan jenis lain kurang efektif.
Menurunkan kadar deksametason, melalui induksi enzim mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologis Dexamethasone.
Jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia
Menurunkan klirens obat kortikosteroid ini sehingga meningkatkan kadar/efek farmakologisnya.
Kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.
Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan dengan Dexamethasone.
Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.
Obat golongan kortikosteroid menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
Penggunaan vaksin hidup pada pasien yang menggunakan Dexamethasone sebaiknya dihindari.
Mengurangi metabolisme kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.
Aspirin atau NSAID lainnya (asam mefenamat, ibuprofen, ketoprofen dll) meningkatkan resiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan.
Baca Juga: Mengenal Jakarta Islamic School, Mulai dari Kurikulum, Fasilitas, hingga Biaya!
Itu dia Moms penjelasan obat Bufacaryl. Sebaiknya gunakan sesuai anjuran dokter ya agar tidak menimbulkan efek samping.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.