24 Februari 2022

Fungsi hingga Efek Samping Rifampicin, Obat Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter, ya!

Infeksi bakteri bisa diobati dengan antibiotik, salah satunya rifampicin.

Rifampicin berguna untuk mengatasi tak hanya satu penyakit saja.

Kenali dulu fungsi hingga efek sampingnya di ulasan berikut ini!

Fungsi Obat Rifampicin

Melansir laman Drugs, Rifampicin (rifampisin) adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit tuberkulosis.

Obat ini juga digunakan untuk mengurangi bakteri tertentu di hidung dan tenggorokan yang bisa menyebabkan meningitis atau infeksi lainnya.

Mengonsumsi obat ini mencegah menyebarkan bakteri ini ke orang lain.

Namun, rifampicin tidak ditujukan untuk mengobati infeksi meningitis aktif.

Antibiotik ini hanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, sehingga tidak bekerja efektif untuk infeksi virus.

Namun, rifampicin hanya dapat digunakan sesuai dengan resep dan rekomendasi dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Rifampicin

rifampicin
Foto: rifampicin (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul dan bubuk yang disuntikkan.

Jika kebanyakan obat lain diminum setelah makan, rifampicin dianjurkan diminum saat perut kosong dengan segelas air penuh.

Baiknya, minum obat ini 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.

Dokter biasanya akan memberikan instruksi khusus.

Jika kesulitan menelan kapsul, buka kapsul dan keluarkan isinya ke sendok berisi jeli.

Lalu, makan seluruhnya dengan segera dan minum segelas air putih.

Baca Juga: Penyakit Kusta: Gejala, Jenis, Hingga Pengobatannya

Rifampisin biasanya dikombinasikan dengan antibiotik lainnya untuk mencegah dan mengobati infeksi jenis tertentu.

Takaran dosis dan lama pengobatan tergantung pada kondisi penyakit dan keparahannya.

Namun, dianjurkan meminum obat di waktu yang sama setiap harinya.

Jika kerap lupa, pasang pengingat untuk minum obat agar tidak ada dosis yang terlewatkan.

Namun, jika ternyata sudah mendekati waktu minum obat selanjutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakannya.

Habiskan obat sesuai petunjuk dari dokter bahkan jika merasa sudah membaik atau gejalanya hilang dalam beberapa hari.

Ini karena menghentikan pengobatan sebelum waktunya memungkinkan bakteri untuk terus tumbuh sehingga infeksi bisa datang kembali.

Baca Juga: Stop Bingung dan Tertukar, Ini Beda Infeksi Virus dan Bakteri pada Anak

Efek Samping Rifampicin

rifampicin
Foto: rifampicin

Foto: Orami Photo Stock

Beberapa efek samping umum yang bisa muncul saat minum obat ini, yaitu:

  • Perubahan warna pada gigi, keringat, urine, air liur, dan air mata
  • Mual, perut kembung, sakit perut, hingga hilang nafsu makan
  • Mual, muntah, dan diare
  • Demam
  • Sakit kepala, pusing, ngantuk, dan kelelahan
  • Lemah otot serta nyeri di lengan atau kaki
  • Masalah dengan keseimbangan atau gerakan otot
  • Mati rasa
  • Linglung, mengalami perubahan perilaku, dan sulit berkonsentrasi

Tiap orang bisa merasakan efek samping yang berbeda atau bahkan tidak sama sekali.

Namun, Moms harus segera pergi ke dokter jika mengalami gejala, seperti:

  • Sakit perut parah hingga diare yang hanya berisi air atau bahkan berdarah
  • Nyeri dada, batuk, dan sesak napas
  • Keliyengan, atau sensasi seperti ingin pingsan
  • Mudah memar, dan alami perdarahan tak biasa, misalnya mimisan atau gusi berdarah
  • Gejala flu, seperti demam, menggigil, nyeri badan, sakit kepala, dan merasa lemas
  • Masalah lever, nyeri di perut atas, kelelahan, hilang selera makan, urine berwarna gelap, kulit dan mata menguning, hingga feses berwarna seperti tanah liat

Baca Juga: 7 Cara Menghitung Dosis Obat untuk Anak, Perlu Diperhatikan, Nih Moms!

Interaksi dengan Obat Lain

rifampicin
Foto: rifampicin

Foto: Orami Photo Stock

Sama seperti obat-obatan lainnya, rifampicin bisa berinteraksi negatif dengan obat lainnya jika digunakan bersamaan, di antaranya:

  • Benzodiazepine
  • Abacavir
  • Abemaciclib
  • Abrocitinib
  • Acalabrutinib
  • Acamprosate
  • Acebutolol
  • Acenocoumarol
  • Acetaminophen

Selain obat-obatan yang sudah disebutkan, masih banyak obat lain yang juga berinteraksi negatif.

Untuk itu, sebaiknya mengatakan pada dokter obat, suplemen, dan herbal apa saja yang sedang dikonsumsi.

Baca Juga: 3 Efek Samping Pemberian Antibiotik pada Bayi, Wajib Tahu!

Perhatian sebelum Minum Obat

rifampicin
Foto: rifampicin

Foto: Orami Photo Stock

Melansir laman Medlineplus, berikut beberapa hal yang perlu diketahui sebelum minum antibiotik satu ini.

Dilarang Minum Alkohol

Penting untuk diingat, tidak disarankan mengonsumsi alkohol saat dalam pengobatan.

Ini karena bisa meningkatkan risiko kerusakan hati.

Tidak Menggunakan Lensa Kontak

Tak hanya itu, hindari memakai lensa kontak karena rifampicin dapat mengubah warna air mata sehingga bisa menodai lensa kontak.

Tidak Memakai KB Hormonal

Selain itu, sebaiknya memberi tahu dokter jika sedang menggunakan jenis kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, implan, atau suntik KB.

Pasalnya, rifampicin bisa mengurangi efektivitas kontrasepsi jenis ini.

Moms mungkin harus beralih ke metode kontrasepsi non hormonal.

Hati-hati dengan Antasida

Jika merasa mual, jangan minum antasida dengan rifampisin secara bersamaan karena mengurangi efektivitas obat ini.

Namun, apabila Moms perlu mengonsumsi antasida, tunggu minimal 1 jam setelah meminumnya.

Lalu, kemudian dilanjut dengan rifampisin.

Baca Juga: Hindari 12 Kebiasaan Buruk yang Dapat Merusak Ginjal

Memiliki Beberapa Masalah dan Kondisi Tertentu

Jika Moms pernah atau memiliki diabetes, penyakit liver, atau penyakit lainnya yang memengaruhi kerja kelenjar adrenal, beri tahu dokter.

Kelenjar adrenal adalah kelenjar kecil di dekat ginjal yang memproduksi banyak senyawa dan hormon penting untuk tubuh.

Selain itu, beri tahu dokter jika sedang atau berencana hamil dan juga sedang menyusui.

Itulah informasi seputar rifampicin, semoga membantu, ya!

  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682403.html
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1744/rifampin-oral/details
  • https://www.drugs.com/mtm/rifampin.html
  • https://go.drugbank.com/drugs/DB01045

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.