25 November 2022

Polofar Plus: Keterangan, Dosis, Manfaat, dan Risiko Efek Samping

Mengandung bahan aktif dexchlorpheniramine maleate (CTM) dan dexamethasone
Polofar Plus: Keterangan, Dosis, Manfaat, dan Risiko Efek Samping

Polofar plus adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala reaksi alergi, seperti gatal-gatal, bersin-bersin, pilek, dan biduran.

Di dalamnya mengandung bahan aktif berupa dexchlorpheniramine maleate (CTM) dan dexamethasone.

Keduanya adalah kandungan yang merupakan obat antialergi dan antiinflamasi dalam intensitas tinggi.

Polofar plus merupakan obat yang diproduksi oleh PT Ifars dan tersedia di pasaran dalam bentuk kaplet salut selaput.

Sebelum mengonsumsinya, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, Moms!

Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Keterangan Obat Polofar Plus

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Istockphoto)

Polofar plus termasuk ke dalam golongan obat keras yang diklasifikasikan dalam kelas terapi antihistamin dan antialergi.

Di dalamnya terdapat 0,5 miligram dexamethasone dan 2 miligram dexchlorpheniramine maleate.

Obat ini dijual dalam satuan strip berisi 10 kaplet dan dibanderol seharga Rp2.500 hingga Rp11.000.

Mekanisme kerja obat dapat dilihat dari bahan aktif di dalamnya, yakni:

1. Dexchlorpheniramine Maleate

Bahan aktif ini digunakan untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh reaksi alergi.

Obat bersifat antihistamin, antikolinergik, dan sedatif.

Sifat antihistamin diperoleh dari kemampuan senyawa obat yang mampu berkompetisi dengan histamin pada reseptor H1 di sel effector.

Sel tersebut terletak di saluran pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

Oleh karena itu, obat ini efektif mengatasi gejala alergi, terutama pada saluran pernapasan dan kulit.

2. Dexamethasone

Dexamethasone merupakan senyawa antiinflamasi yang berasal dari golongan steroid atau kortikosteroid.

Obat ini mampu menekan sistem kekebalan, bersifat antialergi dan antishock dalam intensitas tinggi.

Efeknya berkisar 20 hingga 30 kali lebih kuat ketimbang kemampuan obat antiinflamasi dan antialergi lain, seperti hidrokortison atau prednison.

Baca Juga: Manfaat dan Fakta Ulat Sagu, Bahan untuk Makanan dan Obat-obatan

Manfaat Obat Polofar Plus

Manfaat yang diperoleh dari polofar plus, antara lain:

  • Mengatasi masalah flu biasa akibat alergi dingin dan paparan serbuk sari atau debu.
  • Mengatasi masalah mata dan hidung berair, bersin, serta gatal akibat alergi serbuk sari.
  • Mengatasi kekambuhan gejala asma bronkial kronis akibat paparan alergen.
  • Mengatasi gejala rhinitis akibat alergi.
  • Mengatasi dermatitis atopik maupun dermatitis kontak.
  • Mengatasi reaksi alergi akibat mengonsumsi jenis obat tertentu.
  • Mengatasi konjungtivitis akibat alergi.
  • Mengatasi peradangan pada kornea mata.
  • Mengatasi pembengkakan pada mata akibat alergi.

Dosis dan Aturan Pakai Obat

Polofar plus diklasifikasikan sebagai obat golongan keras, sehingga harus digunakan berdasarkan resep dan rekomendasi dokter.

Dalam bentuk tablet guna mengatasi alergi pada saluran pernapasan, kulit, dan mata, berikut dosis yang direkomendasikan:

  • Anak berusia 2 hingga 6 tahun: sebanyak 3 sampai 4 kali sehari, ¼ kaplet.
  • Anak berusia 6 hingga 12 tahun: sebanyak 3 sampai 4 kali sehari, ½ kaplet.
  • Anak berusia di atas 12 tahun dan orang dewasa: sebanyak 3 sampai 4 kali sehari, 1 hingga 2 kaplet.

Baca Juga: 102 Obat Sirop yang Dilarang BPOM dan Perbedaannya dengan 5 Obat yang Ditarik

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui tergantung dari kandungan bahan aktif di dalamnya.

Berikut penjelasannya:

1. Dexchlorpheniramine Maleate

Kandungan ini diklasifikasikan ke dalam kategori B oleh Food and Drugs Administration (FDA).

Artinya, penggunaan obat tidak berpotensi membahayakan janin.

Temuan tersebut didasarkan pada pengujian lewat hewan percobaan.

Sementara itu, pada ibu hamil, hingga kini belum ada studi yang menjelaskan manfaat atau efek sampingnya lebih lanjut.

2. Dexamethason

Kandungan ini diklasifikasikan ke dalam kategori C oleh FDA.

Artinya, studi memperlihatkan adanya potensi efek samping pada janin.

Hasil tersebut berdasarkan hasil uji coba pada hewan percobaan.

Sementara itu, pada ibu hamil, hingga kini belum ada studi yang menjelaskan lebih lanjut.

Pada intinya, kedua senyawa tersebut dapat terekstraksi ke dalam ASI dan berpotensi memengaruhi bayi.

Namun, hingga kini, belum diketahui juga apa yang akan terjadi sebagai menjadi efek samping setelah penggunaan.

Atas dasar itu, penggunaan obat ini pada ibu hamil mesti dikonsultasikan kepada dokter alias tidak boleh sembarangan.

Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Petunjuk Penggunaan Obat Polofar Plus

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Istockphoto)

Petunjuk yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan polofar plus, yakni:

  • Obat dikonsumsi setelah makanan. Pengguna disarankan untuk mengonsumsi banyak air putih.
  • Ikuti anjuran penggunaan yang ditetapkan oleh dokter dan yang tertera pada kemasan obat.
  • Obat dikonsumsi pada jarak jam yang sama, misalnya 2 kali sehari. Artinya, obat dikonsumsi setiap 12 jam sekali. Jika 3 kali sehari, maka obat dikonsumsi setiap 6 hingga 8 jam sekali.
  • Segera konsumsi obat jika terlewat. Namun, lewatkan dosis sebelumnya jika sudah mendekati jam dosis selanjutnya.

Interaksi Obat Polofar Plus

Interaksi merugikan bisa timbul akibat penggunaan bersamaan dengan jenis obat lain.

Kondisi tersebut terjadi karena perubahan cara kerja obat.

Sebagai akibatnya, terjadi peningkatan risiko efek samping dan obat tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Dalam kasus parah, obat berpotensi menimbulkan efek racun bagi penggunanya.

Ada pun jenis obat yang berpotensi menimbulkan interaksi merugikan dengan polofar plus, yakni:

  • Obat antikoagulan. Obat berpotensi meningkatkan risiko pembekuan darah.
  • Rifampisin, karbamazepin, fenobarbital, dan fenitoin. Obat berpotensi meningkatkan metabolisme kortikosteroid.
  • Asetaminofen dan aspirin. Obat berpotensi memicu pusing, mengantuk, kebingungan dan sulit berkonsentrasi.
  • Topiramate dan sonizamide. Obat berpotensi meningkatkan suhu panas tubuh dan mengurangi produksi keringat.
  • Natrium sitrat. Obat berpotensi meningkatkan risiko iritasi pada bagian lambung dan usus 12 jari.

Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Efek Samping Penggunaan Polofar Plus

Menstruasi Tidak Lancar
Foto: Menstruasi Tidak Lancar (Istockphoto)

Ada pula sejumlah efek samping yang berpotensi terjadi setelah mengonsumsi polofar plus, di antaranya:

  • Retensi cairan. Kondisi ini ditandai dengan penurunan frekuensi berkemih atau penurunan volume urine.
  • Ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.
  • Perubahan siklus menstruasi.
  • Kelemahan pada otot.
  • Sindrom Cushing, yakni kondisi ketika kadar hormon kortisol di dalam tubuh terlalu tinggi.

Penggunaan polofar plus dalam dosis tinggi dan waktu lama dapat meningkatkan risiko overdosis.

Kondisi ini ditandai dengan gejala muntah-muntah, diare, kehilangan keseimbangan, sesak napas, kejang-kejang, dan gangguan penglihatan.

Baca Juga: Obat Rebamipide, Solusi Penyembuhan Tukak Lambung

Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi polofar plus.

Dengan demikian, risiko efek samping dapat dihindari dan Moms bisa merasakan manfaat paling optimal dari obat yang satu ini.

  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682792.html
  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/dexamethasone-oral-route/description/drg-20075207
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1027-5021/dexamethasone-oral/dexamethasone-oral/details

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb