15 Juli 2022

Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Mengandung natrium metamizole untuk atasi nyeri
Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Antrain adalah obat yang mengandung bahan aktif berupa natrium metamizole.

Ini adalah agen analgetik, antispasmodik, dan antipiretik.

Obat dapat dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit dalam intensitas ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri haid, dan nyeri sendi.

Antrain juga bisa dikonsumsi untuk menurunkan demam.

Obat bekerja dengan menghambat zat yang memicu reaksi peradangan pada tubuh (prostaglandin).

Terkait dengan sediaan, dosis, dan efek samping yang dapat terjadi, simak ulasannya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Kenali Psidii, Obat Herbal dengan Ekstrak Daun Jambu Biji

Keterangan dan Manfaat Obat Antrain

sakit kepala belakang
Foto: sakit kepala belakang (Orami Photo Stock)

Foto Sakit Kepala (Orami Photo Stock)

Obat tersedia dalam dua jenis, yaitu injeksi dan tablet.

Berikut ini keterangan dua sediaan obat antrain:

1. Injeksi

Antrain injeksi termasuk ke dalam golongan obat keras.

Ini merupakan kelas terapi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Pemberiannya hanya boleh dilakukan oleh tim medis.

Dalam 1 gram obat mengandung 2 mililiter metamizole.

Obat dijual dalam satuan ampul.

Dalam satu kemasan berisi 5 ampul berukuran 2 mililiter.

Untuk sediaan injeksi, obat biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri akut hingga parah pasca operasi pembedahan.

Ini juga digunakan untuk meredakan nyeri akibat tumor, kolik ginjal dan empedu, serta meredakan demam dalam intensitas tinggi.

Baca Juga: Obat Demam Anak, Sebaiknya Gunakan Paracetamol atau Ibuprofen?

2. Tablet

Sama dengan injeksi, antrain tablet termasuk ke dalam golongan obat keras.

Ini merupakan kelas terapi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Di dalam 1 tablet mengandung 500 miligram metamizole.

Obat dijual dalam satuan per strip.

Dalam satu strip berisi 10 tablet.

Baca Juga: Grafadon (Obat Antinyeri): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping Obat

Dosis Penggunaan Obat

Dosis penggunaan akan disesuaikan dengan gangguan kesehatan, berat badan, usia, dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Perhatikan juga dosis yang tertera dalam kemasan.

Jangan mengurangi atau melebihkan dosis tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Berikut ini penggunaan obat injeksi dan tablet:

1. Injeksi

Dosis tunggal untuk semua umur diberikan dalam kisaran 8 hingga 16 miligram per kilogram berat badan.

Ini rekomendasi umum penggunaan:

  • Orang dengan berat badan 16 hingga 31 kilogram. Sebanyak 250 miligram atau setara dengan ½ mililiter.
  • Orang dengan berat badan 32 hingga 46 kilogram. Sebanyak 500 miligram atau setara dengan 1 mililiter
  • Orang dengan berat badan 47 hingga 62 kilogram. Sebanyak 500 hingga 750 miligram atau setara dengan 1 hingga 1,5 mililiter.
  • Orang dengan berat badan lebih dari 63 kilogram. Sebanyak 750 hingga 1.000 miligram atau setara dengan 1,5 hingga 2 hingga.

Jika gejala belum mereda, pengulangan dosis dapat dilakukan dalam kisaran waktu 6 hingga 8 jam.

Dosis penggunaan maksimal harian sebanyak 4 gram.

2. Tablet

Dosis penggunaan obat dalam bentuk tablet disesuaikan berdasarkan intensitas gejala dan rasa nyeri yang dialami.

  • Orang dewasa. Sebanyak 250 hingga 500 miligram atau setara dengan ½ hingga 1 tablet. Konsumsi 2 hingga 3 kali sehari. Dosis maksimal penggunaan adalah 3 gram.
  • Anak-anak di atas 15 tahun. Sebanyak 250 miligram. Konsumsi 2 hingga 3 kali sehari.

Pemberian dosis tidak disarankan lebih dari 3 hari. Terkait dengan penggunaan dalam jangka panjang, diskusikan terlebih dulu dengan dokter.

Baca Juga: Silex, Obat dari Ramuan Herbal untuk Mengencerkan Lendir

Kontraindikasi Penggunaan Obat

darah rendah.jpg
Foto: darah rendah.jpg

Foto Darah Rendah (Orami Photo Stock)

Obat tidak disarankan digunakan pada kelompok berikut ini:

  • Penderita hipersensitif terhadap kandungan metamizole atau bahan aktif lainnya.
  • Penderita gangguan hematopoietik, seperti anemia aplastik, agranulositosis, dan leukopenia.
  • Penderita hipotensi dan kondisi kardiovaskular tidak stabil.
  • Penderita gangguan hati dan ginjal berat.
  • Anak-anak berusia di bawah 15 tahun.
  • Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi Obat Antrain

Obat tidak boleh digunakan bersamaan dengan beberapa jenis obat berikut ini:

  • Antikoagulan. Ini berisiko menyebabkan trombositopenia.
  • Klorpromazin. Ini berisiko menyebabkan hipotermia berat.
  • TCA, kontrasepsi oral, dan allopurinol. Ini berisiko menyebabkan efek toksisitas.
  • Barbiturat, glutethimide, dan phenylbutazone. Ini berisiko menurunkan efektifitas metamizole dalam obat.
  • Antidiabetik oral, sulfonamid, dan fenitoin. Ini berisiko meningkatkan efektifitas ketiga kandungan obat tersebut.
  • Siklosporin. Ini menurunkan efektifitas metamizole dalam obat.

Cara Tepat Menyimpan Obat

Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, antrain juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Begini cara penyimpanan yang disarankan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Hindari menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
  • Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, sebaiknya tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.

Baca Juga: Sanmag, Obat Antasida untuk Turunkan Asam Lambung Berlebih

Efek Samping Penggunaan Antrain

asam lambung
Foto: asam lambung

Foto Asam Lambung (Orami Photo Stock)

Penggunaan obat yang tidak sesuai anjuran meningkatkan risiko efek samping, seperti:

  • GERD atau peningkatan asam lambung
  • Muncul keringat berlebih
  • Retensi cairan dan garam dalam tubuh
  • Reaksi alergi bagi penderita hipersensitivitas
  • Mual dan muntah
  • Diare atau sembelit

Efek samping obat ini mungkin berbeda-beda pada setiap pasien.

Jadi, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut.

Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker.

  • https://www.researchgate.net/publication/234075699_Metamizole_A_Review_Profile_of_a_Well-Known_Forgotten_Drug_Part_I_Pharmaceutical_and_Nonclinical_Profile
  • https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpubh.2018.00213/full
  • https://accp1.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/jcph.1512

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb