06 Juni 2022

Kenali Psidii, Obat Herbal dengan Ekstrak Daun Jambu Biji

Efektif meningkatkan jumlah trombosit
Kenali Psidii, Obat Herbal dengan Ekstrak Daun Jambu Biji

Serba-serbi mengenai obat psidii perlu Moms ketahui lebih lanjut agar sejumlah efek samping tidak dialami.

Psidii termasuk ke dalam obat herbal yang kini semakin diminati masyarakat luas di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan.

Di dalamnya mengandung ekstrak daun jambu biji, yang dinilai ampuh untuk meningkatkan jumlah trombosit pada gangguan kesehatan tertentu.

Karena hal tersebut, dahulu kala banyak orang yang mengonsumsi air rebusan daun jambu biji untuk mengatasi demam berdarah.

Kini, Moms tidak perlu repot lagi untuk merebusnya, karena psidii hadir dalam bentuk ringkas dan tinggal diminum menggunakan air putih.

Untuk menunjang fungsinya, di dalamnya terkandung tanin dan flavonoid.

Dalam meningkatkan jumlah trombosit, keduanya bekerja dengan menghambat aktivitas enzim reverse transcriptase (RT), sehingga pertumbuhan virus dengue dapat ditekan.

Psidii adalah obat yang bisa dikonsumsi sebagai terapi tambahan para pasien demam berdarah.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini sebelum mengonsumsinya!

Baca juga: Sanmag, Obat Antasida untuk Turunkan Asam Lambung Berlebih

Kegunaan Psidii

trombosit
Foto: trombosit (istockphoto)

Foto: istockphoto

Psidii hadir dalam ukuran 500 gram yang berisi 50 kapsul. Manfaatnya berasal dari ekstrak daun jambu biji yang efektif meningkatkan jumlah trombosit darah.

Dari jurnal berjudul Guava leaf juice effect towards number of megakaryocytes in bone marrow of thrombocytopenic mice, jus daun jambu biji dapat meningkatkan jumlah megakariosit di sumsum tulang tikus trombositopenia.

Hal ini menunjukkan peran potensial jus daun jambu biji dalam meningkatkan jumlah trombosit pada gangguan trombositopenia.

Selain itu, rendahnya vitamin C dalam tubuh berbanding lurus dengan peningkatan risiko infeksi dan penyakit.

Nah, mengonsumsi jambu biji adalah cara yang terbaik untuk mendapatkan nutrisi tersebut, karena merupakan salah satu sumber makanan tinggi vitamin C.

Faktanya, satu jambu biji menyediakan sekitar dua kali lipat dari referensi asupan harian (RDI) vitamin C.

Ini hampir dua kali lipat jumlah yang bisa Moms dapatkan dari konsumsi buah jeruk.

Menurut Journal of Biological Regulators and Homeostatic Agents, vitamin C memainkan peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Meskipun tidak terbukti mencegah flu biasa, vitamin C telah terbukti mengurangi durasi pilek.

Ini juga terkait dengan manfaat antimikroba, yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus jahat penyebab infeksi.

Karena vitamin C dapat dengan mudah dikeluarkan dari tubuh, penting untuk mendapatkan asupan yang cukup melalui suplemen bernutrisi.

Banyak penelitian juga mendukung manfaat ekstrak daun jambu biji, yang dikonsumsi sebagai suplemen makanan.

Baik buah dan daun jambu biji, keduanya dapat meningkatkan kesehatan jantung, pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh (imun).

Dosis Penggunaan Psidii

Psidii hadir dalam dua bentuk, yaitu tablet dan sirup.

Dalam satu tablet obat mengandung 71,4 persen ekstrak daun jambu biji dan 100 persen amilum.

Sedangkan dalam bentuk cair, per 5 mililiter cairan mengandung ekstrak daun jambu biji sebanyak 250 miligram.

Berikut ini penggunaan obat sesuai dengan bentuknya:

  • Tabler. Sebanyak 1-2 kapsul, 3 kali sehari.
  • Sirup. Sebanyak 1-2 sendok takar, 3 kali sehari.

Apakah Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

psidii
Foto: psidii (https://www.empowerhealth.ca/)

Foto: Orami Photo Stock

Meskipun mengandung ramuan herbal yang telah terbukti keefektivitasannya, hingga kini penggunaan psidii pada ibu hamil dan menyusui tidak direkomendasikan.

Silakan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakannya pada ibu hamil dan menyusui.

Penggunaan obat pada ibu hamil dan menyusui hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh lebih besar ketimbang potensi risikonya.

Baca juga: Silex, Obat dari Ramuan Herbal untuk Mengencerkan Lendir

Perhatian Sebelum Penggunaan Obat

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan psidii. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Disarankan untuk mengonsumsi air putih minimal 2 liter selama pemakaian obat guna mencegah pembentukan kristal pada urine.
  • Dosis penggunaan pada penderita fungsi ginjal dan hati sebaiknya dikurangi untuk mencegah akumulasi obat dalam tubuh.
  • Obat tidak bisa dikonsumsi oleh seseorang dengan riwayat alergi terhadap kandungan ekstrak daun jambu biji dan jambu biji.
  • Lakukan pemeriksaan darah secara rutin jika obat digunakan dalam jangka panjang.
  • Penggunaan obat tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui.

Cara Tepat Menyimpan Obat

Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, psidii juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Begini cara penyimpanan Psidii yang disarankan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.

Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.

Efek Samping Penggunaan Obat

sakit perut
Foto: sakit perut (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Seperti penggunaan obat-obatan lainnya, penggunaan psidii bisa saja menyebabkan efek samping setelah penggunaan.

Kebanyakan dari efek samping jarang terjadi dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Efek samping yang umum terjadi, meliputi:

  • Sakit perut atau kram perut
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Mual dan muntah

Sejumlah efek samping tersebut tidak perlu dikhawatirkan berlebih karena dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, penggunaan obat dapat memicu efek samping parah berupa reaksi alergi.

Hentikan penggunaan dan segera periksakan diri ke dokter jika terjadi gejala reaksi alergi atau anafilaktik.

Berikut ini beberapa gejala yang perlu mendapat penanganan segera:

Baca juga: Ketahui Dosis dan Aturan Pakai Cialis untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi

Sejumlah efek samping tersebut tidak perlu dikhawatirkan berlebih karena dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Namun, segera periksakan diri ke dokter jika sejumlah efek samping serius, seperti kulit terasa terbakar, kulit mengelupas, kulit berdarah karena kering, dan perubahan warna kulit.

  • https://univmed.org/ejurnal/index.php/medicina/article/view/506
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23830380/
  • https://www.healthline.com/nutrition/8-benefits-of-guavas#TOC_TITLE_HDR_8

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb