04 November 2022

Epiglotitis, Kondisi Gawat Medis yang Sebabkan Kesulitan Bernapas

Kondisi ini harus segera mendapatkan perawatan medis
Epiglotitis, Kondisi Gawat Medis yang Sebabkan Kesulitan Bernapas

Moms, pernahkah mendengar seputar kondisi bernama epiglotitis?

Pengertian dari epiglotitis adalah peradangan pada epiglotis yang dapat diakibatkan oleh infeksi atau penyebab lainnya, seperti trauma fisik.

Epiloglotis sendiri adalah katup berbentuk daun yang terletak di belakang lidah.

Fungsi dari katup ini, yaitu menutup batang tenggorokan pada saat seseorang menelan.

Dengan demikian, makanan atau cairan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.

Dilansir dari laman Medical News Today, ketika terjadi peradangan pada epiglotis atau epiglotis yang bengkak dapat menyumbat jalan pernapasan.

Akibatnya, seseorang dapat mengalami kesulitan bernapas. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berakibat fatal.

Untuk itu, Moms dapat memerhatikan gejala, penyebab, dan cara mengobati epiglotitis agar segera mendapatkan informasi kesehatan yang tepat. Ini ulasannya.

Baca Juga: Ini Fungsi Bronkus dan Bronkiolus pada Sistem Pernapasan Manusia

Gejala dari Epiglotitis

Gejala dari Epiglotitis
Foto: Gejala dari Epiglotitis (Orami Photo Stock)

Gejala epiglotitis biasanya muncul dan memburuk dengan cepat.

Meskipun perkembangan gejala pada anak yang lebih besar dan orang dewasa mungkin memerlukan beberapa hari untuk berkembang sepenuhnya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa gejala epiglotitis yang umum terjadi, yaitu:

  • Sakit tenggorokan parah.
  • Kesulitan dan rasa sakit saat menelan. Gejala ini paling sering terjadi orang dewasa.
  • Kesulitan bernapas menjadi gejala utama pada anak-anak, yang dapat dibantu dengan duduk dan mencondongkan tubuh ke depan, atau bernapas dengan mulut terbuka dan lidah menjulur.
  • Suara napas abnormal atau bernada tinggi, yang sering dikaitkan dengan penyumbatan di jalan napas.
  • Suara serak.
  • Demam tinggi.
  • Iritabilitas dan kegelisahan.
  • Sianosis, yaitu kondisi ketika kulit terlihat biru karena tidak cukup oksigen yang mencapai aliran darah.
  • Meneteskan air liur terus-menerus.

Itulah gejala dari epiglotitis yang harus segera mendapatkan penanganan.

Epiglotitis dianggap sebagai keadaan darurat medis, karena epiglotis yang membengkak dapat membatasi suplai oksigen ke paru-paru.

Baca Juga: 5 Penyebab Suara Serak dan Hilang, Apa Sajakah?

Mengapa Epiglotitis Menjadi Kondisi yang Berbahaya?

Wanita Mengalami Kondisi Epiglotitis
Foto: Wanita Mengalami Kondisi Epiglotitis (Freepik.com/cookie_studio)

Epiglotitis adalah kondisi yang tidak dapat dipandang sebelah mata, dan sebaiknya harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika epiglotis membengkak, hal ini dapat menyumbat jalan napas. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang serius.

Untuk alasan inilah, epiglotitis tergolong keadaan darurat medis.

Terkadang, epiglotitis yang parah bisa menyebabkan tenggorokan menutup sepenuhnya sehingga orang tersebut tidak dapat bernapas.

Jika ini terjadi, orang tersebut akan membutuhkan perhatian medis segera.

Gejalanya dapat memburuk dengan cepat, yang terkadang menjadi fatal dalam beberapa jam.

Dulunya, epiglotitis rentan dialami oleh anak kecil, sebelum diperkenalkannya vaksin Haemophilus influenzae tipe B (Hib).

Anak-anak yang belum menyelesaikan rangkaian vaksinasi Hib yang direkomendasikan berisiko terkena infeksi Hib, termasuk epiglotitis.

Namun, kini bisa disebutkan bahwa epiglotitis dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Fakta lainnya, infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus lain juga dapat menyebabkan epiglotitis.

Penjelasan mengenai gejala dari epiglotitis akan dijelaskan pada ulasan berikutnya, ya, Moms!

Penyebab Terjadinya Epiglotitis

Penyebab Terjadinya Epiglotitis
Foto: Penyebab Terjadinya Epiglotitis (Orami Photo Stock)

Epiglotitis biasanya disebabkan oleh infeksi dari bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib). Ini merupakan bakteri yang sama yang menyebabkan pneumonia dan meningitis.

Penularan bakteri ini sama dengan flu biasa, yaitu tetesan air liur (droplets) atau lendir menyebar ke udara ketika pembawa bakteri batuk atau bersin.

Orang lain bisa terinfeksi saat menghirup atau bersentuhan dengan permukaan tempat bakteri itu mendarat.

Dilansir dari Mayo Clinic, pada orang dewasa, bakteri dan virus lain juga dapat menyebabkan radang epiglotis, antara lain:

  • Streptococcus pneumoniae (pneumococcus), bakteri lain yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, infeksi telinga, dan infeksi darah (septikemia).
  • Streptococcus A, B dan C, sekelompok bakteri yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari radang tenggorokan hingga infeksi darah.
  • Staphylococcus aureus, bakteri yang menyebabkan infeksi kulit dan penyakit lain termasuk pneumonia dan sindrom syok toksik.

Namun, ada beberapa kemungkinan lainnya yang bisa menjadi penyebab epiglotitis, yaitu:

  • Infeksi jamur, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Infeksi virus dari virus varicella zoster (penyebab cacar air) atau virus herpes simpleks.
  • Cedera pada tenggorokan, baik melalui pukulan fisik atau dengan meminum cairan yang sangat panas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti ganja, kokain, atau obat-obatan lainnya.
  • Mengalami luka bakar akibat bahan kimia berbahaya yang dapat membakar tenggorokan.
  • Efek samping dari penyakit lain atau efek dari kemoterapi.

Setelah mengetahui penyebab terjadinya epiglotitis, ketahui cara diagnosis dan pengobatan yang dapat dilakukan. Simak ulasan berikutnya, ya, Moms!

Baca Juga: Waspada, Berikut 7 Bahaya Merokok bagi Kesehatan

Diagnosis Epiglotitis

Diagnosis Epiglotitis
Foto: Diagnosis Epiglotitis (Orami Photo Stock)

Mengingat epiglotitis adalah kondisi yang bisa berakibat fatal, pahami beberapa diagnosis yang akan dilakukan dokter untuk memastikan kondisi ini.

Beberapa tes untuk diagnosis epiglotitis, yaitu:

  • Laringoskopi. Tes ini menggunakan kamera kecil di ujung tabung fleksibel, dilakukan untuk memeriksa tenggorokan.
  • Teknik swab pada tenggorokan diambil untuk menguji bakteri atau virus.
  • Tes darah memeriksa jumlah sel darah putih (jumlah yang tinggi berarti sistem kekebalan melawan infeksi). Tujuannya untuk menemukan bakteri atau virus dalam darah.
  • Pemindaian sinar-X atau CT (computed tomography) bisa digunakan untuk menentukan tingkat pembengkakan. Tes ini digunakan untuk melihat apakah ada benda asing pada saluran pernapasan.

Itulah tes untuk diagnosis epiglotitis yang perlu dipahami.

Umumnya, epiglotitis dan croup memiliki sejumlah gejala yang sama, penting untuk menguji dengan tepat penyakitnya sehingga pengobatan yang tepat dapat diberikan.

Cara Mengobati Epiglotitis

Cara Mengobati Epiglotitis
Foto: Cara Mengobati Epiglotitis (Orami Photo Stock)

Penanganan epiglotitis harus dirawat di rumah sakit, karena kondisi ini menjadi keadaan darurat medis.

Hal pertama yang akan dilakukan tim medis adalah mengamankan saluran udara orang tersebut untuk memastikan mereka dapat bernapas dengan benar.

Berikut ini beberapa langkah sebagai cara pengobatan epiglotitis.

Langkah pertama adalah mengembalikan pengembalian ke kapasitas penuh. Masker oksigen akan digunakan untuk mengalirkan udara ke paru-paru.

Namun, apabila saluran udara telah tersumbat, maka ditempatkan di langit-langit dan dinilai melebihi untuk mengangkut oksigen ke paru-paru.

Pada kasus yang paling parah, trauma di bagian depan tenggorokan melalui mana yang dimasukkan) mungkin diperlukan untuk pembengkakan di tenggorokan.

Setelah oksigen yang dikirim ke paru-paru telah ditetapkan, tabung pernapasan dapat dimasukkan melalui hidung dan tenggorokan untuk membuat pernapasan lebih alami.

Tingkat cairan dipertahankan melalui infus, jarum dimasukkan ke dalam vena. Kemudian, antibiotik dapat diberikan untuk melawan infeksi bakteri.

Baca Juga: 4 Manfaat Berkumur Air Garam, Salah Satunya Redakan Sakit Tenggorokan

Adakah Cara untuk Mencegah Epiglotitis?

Cara Mencegah Epiglotitis
Foto: Cara Mencegah Epiglotitis (post.healthline.com)

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya epiglotitis, yaitu:

  • Pada anak-anak, pencegahan terbaik adalah memastikan semua vaksinasi tetap mutakhir. Sebab, sistem kekebalan anak yang belum berkembang membuat mereka lebih rentan tertular penyakit dari bakteri Hib.
  • Rutin mencuci tangan dan sesering mungkin. Tak lupa, ajarkan anak mengenai pentingnya kebiasaan mencuci tangan.
  • Hindari meletakkan jari di mata, hidung, dan mulut saat keadaan tangan sedang kotor.
  • Ambil tindakan pencegahan yang diperlukan ketika orang di sekitar sedang batuk dan bersin.
  • Hindari kebiasaan merokok.
  • Hindari cedera tenggorokan akibat minum cairan panas.

Semoga penjelasan ini membuat Moms semakin paham cara menjaga kesehatan tenggorokan, ya!

  • https://www.nhs.uk/conditions/epiglottitis/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/169521
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17844-epiglottitis
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epiglottitis/symptoms-causes/syc-20372227

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb