
Scroll untuk melanjutkan membaca
Moms, pernahkah mendengar seputar kondisi bernama epiglotitis?
Pengertian dari epiglotitis adalah peradangan pada epiglotis yang dapat diakibatkan oleh infeksi atau penyebab lainnya, seperti trauma fisik.
Epiloglotis sendiri adalah katup berbentuk daun yang terletak di belakang lidah.
Fungsi dari katup ini, yaitu menutup batang tenggorokan pada saat seseorang menelan.
Dengan demikian, makanan atau cairan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.
Dilansir dari laman Medical News Today, ketika terjadi peradangan pada epiglotis atau epiglotis yang bengkak dapat menyumbat jalan pernapasan.
Akibatnya, seseorang dapat mengalami kesulitan bernapas. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berakibat fatal.
Untuk itu, Moms dapat memerhatikan gejala, penyebab, dan cara mengobati epiglotitis agar segera mendapatkan informasi kesehatan yang tepat. Ini ulasannya.
Baca Juga: Ini Fungsi Bronkus dan Bronkiolus pada Sistem Pernapasan Manusia
Gejala epiglotitis biasanya muncul dan memburuk dengan cepat.
Meskipun perkembangan gejala pada anak yang lebih besar dan orang dewasa mungkin memerlukan beberapa hari untuk berkembang sepenuhnya.
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa gejala epiglotitis yang umum terjadi, yaitu:
Itulah gejala dari epiglotitis yang harus segera mendapatkan penanganan.
Epiglotitis dianggap sebagai keadaan darurat medis, karena epiglotis yang membengkak dapat membatasi suplai oksigen ke paru-paru.
Baca Juga: 5 Penyebab Suara Serak dan Hilang, Apa Sajakah?
Epiglotitis adalah kondisi yang tidak dapat dipandang sebelah mata, dan sebaiknya harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika epiglotis membengkak, hal ini dapat menyumbat jalan napas. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang serius.
Untuk alasan inilah, epiglotitis tergolong keadaan darurat medis.
Terkadang, epiglotitis yang parah bisa menyebabkan tenggorokan menutup sepenuhnya sehingga orang tersebut tidak dapat bernapas.
Jika ini terjadi, orang tersebut akan membutuhkan perhatian medis segera.
Gejalanya dapat memburuk dengan cepat, yang terkadang menjadi fatal dalam beberapa jam.
Dulunya, epiglotitis rentan dialami oleh anak kecil, sebelum diperkenalkannya vaksin Haemophilus influenzae tipe B (Hib).
Anak-anak yang belum menyelesaikan rangkaian vaksinasi Hib yang direkomendasikan berisiko terkena infeksi Hib, termasuk epiglotitis.
Namun, kini bisa disebutkan bahwa epiglotitis dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Fakta lainnya, infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus lain juga dapat menyebabkan epiglotitis.
Penjelasan mengenai gejala dari epiglotitis akan dijelaskan pada ulasan berikutnya, ya, Moms!
Epiglotitis biasanya disebabkan oleh infeksi dari bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib). Ini merupakan bakteri yang sama yang menyebabkan pneumonia dan meningitis.
Penularan bakteri ini sama dengan flu biasa, yaitu tetesan air liur (droplets) atau lendir menyebar ke udara ketika pembawa bakteri batuk atau bersin.
Orang lain bisa terinfeksi saat menghirup atau bersentuhan dengan permukaan tempat bakteri itu mendarat.
Dilansir dari Mayo Clinic, pada orang dewasa, bakteri dan virus lain juga dapat menyebabkan radang epiglotis, antara lain:
Namun, ada beberapa kemungkinan lainnya yang bisa menjadi penyebab epiglotitis, yaitu:
Setelah mengetahui penyebab terjadinya epiglotitis, ketahui cara diagnosis dan pengobatan yang dapat dilakukan. Simak ulasan berikutnya, ya, Moms!
Baca Juga: Waspada, Berikut 7 Bahaya Merokok bagi Kesehatan
Mengingat epiglotitis adalah kondisi yang bisa berakibat fatal, pahami beberapa diagnosis yang akan dilakukan dokter untuk memastikan kondisi ini.
Beberapa tes untuk diagnosis epiglotitis, yaitu:
Itulah tes untuk diagnosis epiglotitis yang perlu dipahami.
Umumnya, epiglotitis dan croup memiliki sejumlah gejala yang sama, penting untuk menguji dengan tepat penyakitnya sehingga pengobatan yang tepat dapat diberikan.
Penanganan epiglotitis harus dirawat di rumah sakit, karena kondisi ini menjadi keadaan darurat medis.
Hal pertama yang akan dilakukan tim medis adalah mengamankan saluran udara orang tersebut untuk memastikan mereka dapat bernapas dengan benar.
Berikut ini beberapa langkah sebagai cara pengobatan epiglotitis.
Langkah pertama adalah mengembalikan pengembalian ke kapasitas penuh. Masker oksigen akan digunakan untuk mengalirkan udara ke paru-paru.
Namun, apabila saluran udara telah tersumbat, maka ditempatkan di langit-langit dan dinilai melebihi untuk mengangkut oksigen ke paru-paru.
Pada kasus yang paling parah, trauma di bagian depan tenggorokan melalui mana yang dimasukkan) mungkin diperlukan untuk pembengkakan di tenggorokan.
Setelah oksigen yang dikirim ke paru-paru telah ditetapkan, tabung pernapasan dapat dimasukkan melalui hidung dan tenggorokan untuk membuat pernapasan lebih alami.
Tingkat cairan dipertahankan melalui infus, jarum dimasukkan ke dalam vena. Kemudian, antibiotik dapat diberikan untuk melawan infeksi bakteri.
Baca Juga: 4 Manfaat Berkumur Air Garam, Salah Satunya Redakan Sakit Tenggorokan
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya epiglotitis, yaitu:
Semoga penjelasan ini membuat Moms semakin paham cara menjaga kesehatan tenggorokan, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.