
Lumpektomi dan mastektomi adalah prosedur medis untuk mengatasi kanker payudara.
Walaupun keduanya efektif mengatasi kanker payudara, tetapi dua prosedur medis ini memiliki manfaat dan risiko yang berbeda.
Dilansir dari American Cancer Society, lumpektomi adalah prosedur medis menangani kanker dengan mempertahankan payudara.
Sedangkan, mastektomi menangani kanker dengan cara mengangkat payudara.
Dokter biasanya akan membantu pasien untuk memutuskan prosedur mana yang lebih baik sesuai kondisi, termasuk lokasi kanker dan tingkat keparahannya.
Bahkan ukuran payudara pasien juga salah satu yang perlu dipertimbangkan.
Foto: Mastektomi vs Lumpektomi - mastektomi.jpg (shutterstock)
Foto: shutterstock.com
Mastektomi adalah prosedur operasi kanker payudara dengan mengangkat seluruh payudara. Ada lima jenis prosedur mastektomi:
Baca Juga: Yuk Moms Pelajari Jenis-jenis Kanker Payudara
Foto: Mastektomi vs Lumpektomi - kekurangan dan kelebihan mastektomi.jpg (shutterstock)
Foto: shutterstock.com
Bagi beberapa wanita, menghilangkan seluruh payudara untuk mengatasi kanker mungkin bisa memberikan ketenangan.
Tetapi, wanita mungkin masih membutuhkan terapi radiasi, tergantung pada hasil patologi.
Di sisi lain, mastektomi juga memiliki kekurangan. Salah satunya, prosedur mastektomi membutuhkan waktu lebih lama dan lebih luas daripada lumpektomi.
Bahkan waktu penyembuhan pasca operasi mastektomi juga lebih lama dengan lebih banyak efek sampingnya.
Prosedur mastektomi juga artinya pasien sudah siap kehilangan seluruh payudaranya secara permanen.
Tapi, pasien kemungkinan akan menjalani operasi tambahan untuk merekonstruksi payudara setelah mastektomi.
Foto: Mastektomi vs Lumpektomi - lumpektomi.jpg (shutterstock)
Foto: shutterstock.com
Lumpektomi adalah operasi yang mengangkat kanker payudara tanpa mengambil atau menghilangkan payudara.
Lumpektomi mencoba untuk membuat payudara terlihat semirip mungkin dengan aslinya.
Selama operasi lumpektomi, dokter akan mengangkat tumor dan jaringan di sekitarnya yang terkena.
Tindakan ini juga dikenal dengan istilah biopsy, operasi konservasi payudara dan eksisi ulang.
Setelah prosedur lumpektomi, dokter akan memeriksa untuk memastikan semua kanker telah terangkat. Jika sudah, artinya tindakan lumpektomi berhasil.
Jika tidak, dokter mungkin perlu mengangkat lebih banyak jaringan pada payudara. Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin harus mengambil tindakan selain lumpektomi.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengatasi Ketakutan setelah Didiagnosis Kanker Payudara
Biasanya pasien akan memerlukan terapi radiasi (RT) setelah operasi lumpektomi untuk mencegah kanker berulang dan menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa.
Prosedur ini direkomendasikan untuk pasien dengan bentuk kanker yang kurang invasif.
Jika kanker telah menyebar ke seluruh payudara atau tumornya terlalu besar, dokter akan merekomendasikan mastektomi.
Foto: Mastektomi vs Lumpektomi - kekurangan dan kelebihan lumpektomi.jpg (shutterstock)
Foto: shutterstock
Keuntungan utama lumpektomi adalah bisa mempertahankan sebagian besar penampilan dan sensasi payudara.
Lumpektomi termasuk operasi kanker payudara yang kurang invasif, sehingga waktu pemulihannya lebih pendek dan lebih mudah daripada operasi mastektomi.
Dilansir dari Breastcancer.org, lumpektomi memiliki beberapa kelemahan potensial, seperti pasien kemungkinkam harus menjalani terapi radiasi selama 5 hingga 7 minggu sebanyak 5 hari per minggu.
Terapi radiasi setelah operasi lumpektomi ini bertujuan untuk memastikan kankernya hilang.
Terapi radiasi dapat memengaruhi waktu rekonstruksi dan pilihan pasien untuk operasi selanjutnya mengangkat atau menyeimbangkan payudara.
Orang yang menjalani lumpektomi juga memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker lokal daripada mastektomi. Namun, kanker lokal ini bisa diatasi dengan mastektomi.
Baca Juga: Dampak Buruk Implan Payudara, Bisa Timbulkan Kanker!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.