
Rebamipide adalah analog asam amino dari 2 (1H)-quinolinone.
Artinya, jika dilansir menurut Indian Journal of Dermatology, kandungannya sudah diperkenalkan dan digunakan sejak 1980 untuk pengobatan tukak lambung.
Obat bekerja dengan meningkatkan aliran darah dan produksi prostaglandin pelindung di mukosa ulkus, yang mempercepat proses penyembuhan.
Sebelum menggunakan rebamipide, ini serba-serbi yang perlu diketahui lebih lanjut!
Baca Juga: Kenali Psidii, Obat Herbal dengan Ekstrak Daun Jambu Biji
Foto: Sakit Perut - istockphoto (istockphoto)
Foto: Sakit Perut (istockphoto.com)
Rebamipide tergolong sebagai obat keras yang bersifat antasida, antirefluks, dan antiulceran.
Di dalamnya, mengandung 100 miligram rebamipide dan dijual dalam bentuk tablet salut selaput.
Obat ini dibanderol dengan harga Rp15.000 - Rp50.000 per strip.
Pastikan mengikuti dosis yang sudah ditentukan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh tubuh.
Dosis umum penggunaan adalah sebanyak 3 kali dalam sehari.
Penggunaan obat juga bisa dibarengi dengan penghambat ofensif.
Hasilnya bisa dirasakan setelah beberapa hari konsumsi.
Jadi, pastikan untuk menggunakan obat di waktu yang sama setiap harinya.
Dosis yang dicantumkan sebelumnya hanya berlaku untuk mengatasi gangguan pada penderita gastritis dan tukak lambung.
Tidak ada penelitian yang memadai terkait dengan risiko penggunaan rebamipide pada ibu hamil atau menyusui.
Rebamipide termasuk ke dalam kategori C yang mungkin berisiko juga digunakan pada ibu hamil.
Penggunaan obat pada ibu hamil baru boleh digunakan jika manfaat yang diperoleh lebih besar ketimbang risikonya.
Penyerapan obat ke dalam ASI juga belum diketahui, sehingga bisa saja berisiko membahayakan Si Kecil.
Baca Juga: Silex, Obat dari Ramuan Herbal untuk Mengencerkan Lendir
Foto: Peringatan Umum sebelum Menggunakan Obat (Shutter Stock)
Foto Orang Minum Obat (Orami Photo Stock)
Sama halnya dengan jenis obat lainnya.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat.
Berikut ini beberapa di antaranya:
Efek samping membahayakan bisa saja terjadi jika konsumsi rebamipide dibarengi dengan penggunaan jenis obat lain.
Sebelum menggunakannya, beritahu dokter jika tengah mengonsumsi obat tertentu, baik herbal maupun kimia.
Pada beberapa jenis obat, penggunaan pada lansia harus diperhatikan dengan seksama.
Pasalnya, penggunaan bisa meningkatkan risiko efek samping parah jika tidak dilakukan sesuai dengan dosis anjuran.
Penyesuaian dosis yang tepat diperlukan dalam beberapa kasus, tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing orang.
Tidak disarankan untuk berkendara setelah mengonsumsi obat.
Pasalnya, obat ini bisa menimbulkan efek samping setelah penggunaan, seperti penglihatan kabur, pusing, gangguan penglihatan, dan mual.
Pengguna tidak disarankan untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus dan kewaspadaan tinggi.
Peningkatan risiko efek samping juga terjadi pada pengguna yang memiliki penyakit hati.
Selama penggunaan, penderita disarankan untuk melakukan pemantauan hasil tes fungsi hati untuk meminimalisir risiko efek samping.
Jika dosis tidak sesuai dengan kebutuhan, dokter akan melakukan penyesuaian yang ditetapkan berdasarkan kondisi klinis penderita.
Baca Juga: Nephrolit: Obat Herbal untuk Mengatasi Batu Ginjal, Ketahui Dosisnya!
Sebelum minum obat, penting untuk mempertimbangkan segala manfaat dan risiko dari rebamipide.
Pasalnya, obat ini tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sebelum menggunakan rebamipide beritahu dokter jika memiliki kondisi berikut:
Selain itu, beritahu dokter juga tentang:
Ada beberapa hal yang mungkin tidak tercantum dalam kelompok orang yang berisiko mengalami efek samping.
Oleh karena itu, silakan diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ini Dosis Vitamin D3 yang Tepat untuk Lansia, Dewasa dan Anak-anak, Waspada Berlebihan!
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, rebamipide juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
Foto: Pusing - istockphoto (istockphoto)
Foto Orang sedang Pusing (Orami Photo Stock)
Menurut MIMS, beberapa efek samping paling umum dari penggunaan obat rebamipide, yaitu:
Baca Juga: Sanmag, Obat Antasida untuk Turunkan Asam Lambung Berlebih
Efek samping obat ini mungkin berbeda-beda pada setiap pasien.
Jadi, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut.
Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Moms memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.