03 Juli 2024

Mengenal Eksim Atopik, dari Gejala hingga Pengobatannya

Kenali pemicu dan cara mengatasinya lewat artikel ini,yuk!

Eksim atopik adalah kondisi kulit kronis yang biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dan ditandai dengan ruam kemerahan yang sangat gatal.

Kondisi ini berkaitan erat dengan kondisi alergi lainnya seperti asma dan rinitis alergi.

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, faktor genetik dan lingkungan berperan penting dalam perkembangan eksim atopik.

Selain itu, kulit penderita eksim atopik cenderung sangat sensitif dan rentan terhadap berbagai iritan dan alergen.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang eksim atopik, gejalanya, serta opsi pengobatan yang bisa dilakukan.

Moms juga mungkin bertanya-tanya, apa perbedaan eksim atopik dengan neurodermatitis? Yuk, simak terus!

Baca Juga: Pilihan Salep Gatal untuk Mengatasi Gatal-gatal Akibat Alergi

Gejala Eksim Atopik

Eksim Atopik
Foto: Eksim Atopik (shutterstock.com)

Eksim atopik adalah kondisi kulit yang ditandai oleh beberapa gejala yang dapat berbeda-beda pada setiap individu, dan juga bisa berubah seiring waktu.

Nah Moms, berikut ini adalah beberapa gejala umum dari eksim atopik:

1. Kulit Kering dan Gatal

Kulit kering dan gatal adalah gejala yang paling umum dan bisa sangat intens. Gatalnya bisa semakin parah pada malam hari.

2. Ruam

Ruam biasanya muncul di tangan, kaki, leher, wajah, dan kulit kepala, tetapi bisa muncul di mana saja.

Pada bayi, ruam ini sering muncul di pipi, dahi, atau kulit kepala. Ruam biasanya berwarna merah atau cokelat dan bisa mengandung bintik-bintik kecil yang menonjol.

3. Pelekatan atau Retakan Kulit

Dalam beberapa kasus, kulit bisa menjadi lebih tebal, berkerut, atau pecah-pecah. Ini biasanya terjadi pada area yang sering digaruk.

4. Infeksi

Kulit yang terinfeksi mungkin menjadi merah, hangat, bengkak, dan mungkin mengeluarkan cairan.

Infeksi bisa terjadi karena gatal yang intens dan terus-menerus dapat menyebabkan luka dan membuat kulit rentan terhadap infeksi.

5. Perubahan Warna Kulit

Beberapa orang mungkin mengalami perubahan warna kulit, baik menjadi lebih gelap atau lebih terang, di area yang terkena eksim.

Baca Juga: Dermatitis Seboroik, Kondisi Kulit Kering dan Berkerak

Gejala eksim atopik bisa memburuk atau membaik dari waktu ke waktu.

Pada banyak orang, eksim atopik bisa 'mereda' selama beberapa waktu, hanya untuk kembali flambir atau memburuk lagi kemudian.

Penting untuk dicatat bahwa gejala ini bisa sangat mengganggu dan bisa mempengaruhi kualitas tidur dan kehidupan sehari-hari.

Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Moms atau orang terdekat mengalami gejala ini.

Neurodermatitis dan Eksim Atopik

Neurodermatitis dan Eksim Atopik
Foto: Neurodermatitis dan Eksim Atopik (https://parenting.firstcry.com/)

Moms, mungkin sering mengira bahwa neurodermatitis dan eksim atopik adalah dua hal yang sama.

Padahal, keduanya merupakan kondisi kulit yang berbeda, tetapi memang bisa menimbulkan gatal dan ruam.

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua kondisi ini, agar Moms tidak bingung lagi!

Penyebab dan Pemicu

Eksim atopik biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan sering terkait dengan riwayat keluarga yang memiliki kondisi atopik, seperti asma atau alergi.

Sementara itu, neurodermatitis biasanya dimulai pada orang dewasa dan sering dipicu oleh stres atau gigitan serangga.

Lokasi Ruam

Pada eksim atopik, ruam dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi sering terjadi di belakang lutut, di dalam siku, dan di tangan dan kaki.

Sementara itu, neurodermatitis biasanya terbatas pada satu atau dua spot, seringkali di kepala, leher, pergelangan tangan, lengan bawah, atau kaki.

Sifat Gatal

Gatal pada eksim atopik biasanya lebih merata di seluruh area yang terkena.

Sementara itu, pada neurodermatitis, gatal biasanya sangat intens di satu atau dua area yang terkena.

Perubahan Kulit

Neurodermatitis dapat menyebabkan pengerasan atau penebalan kulit di area yang terkena akibat gatal dan garukan berulang.

Meskipun eksim atopik juga bisa menyebabkan perubahan kulit, perubahan tersebut biasanya tidak sejelas pada neurodermatitis.

Meski keduanya berbeda, neurodermatitis dan eksim atopik bisa sama-sama mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup.

Keduanya memerlukan diagnosis dan penanganan medis yang tepat, serta perawatan kulit rutin untuk mengendalikan gejala.

Baca Juga: Inerson, Obat Salep untuk Gejala Dermatitis dan Eksim

Komplikasi Eksim Atopik

Eksim Atopik (Orami Photo Stock)
Foto: Eksim Atopik (Orami Photo Stock)

Eksim atopik adalah kondisi kulit yang menyebabkan peradangan dan iritasi.

Pengidap eksim atopik berisiko mengembangkan masalah fisik dan psikologis lebih lanjut akibat gejala yang ditimbulkan, seperti:

1. Infeksi Bakteri

Eksim atopik dapat menyebabkan kulit pecah-pecah yang meningkatkan risiko masuknya bakteri ke dalam celah-celah kulit.

Saat pengidap menggaruk kulit yang terasa gatal, risiko infeksi bakteri semakin meningkat.

Infeksi bakteri pada kulit dapat menyebabkan peradangan dan memperburuk gejala eksim atopik.

2. Eksim Herpeticum

Kulit yang mengalami eksim atopik juga berisiko terinfeksi virus herpes simpleks, yang biasanya menyebabkan luka dingin.

Kondisi ini dikenal dengan istilah eksim herpeticum.

Infeksi virus pada kulit dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk demam dan pembengkakan kulit.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk untuk menjaga kebersihan kulit Si Kecil, guna mencegah infeksi virus yang dapat memperburuk kondisi.

Anak Susah Tidur karena Eksim Atopik (Orami Photo Stock)
Foto: Anak Susah Tidur karena Eksim Atopik (Orami Photo Stock)

3. Gangguan Tidur

Rasa gatal hebat yang ditimbulkan oleh eksim atopik dapat menyebabkan masalah tidur.

Sensasi gatal ini cenderung meningkat pada malam hari, sehingga mengganggu kualitas tidur.

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada suasana hati dan konsentrasi.

Selain berbagai komplikasi medis tersebut, eksim atopik juga dapat menimbulkan efek pada psikologis.

Terutama pada anak-anak yang mengidap eksim atopik, mereka cenderung memiliki masalah perilaku seperti hiperaktif dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

Selain itu, pengidap eksim atopik juga cenderung lebih bergantung pada orang tua mereka.

Ini dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dalam kehidupan sosial, anak-anak yang mengidap eksim atopik juga berisiko mengalami ejekan atau intimidasi.

Segala jenis intimidasi dapat menjadi peristiwa traumatis bagi anak-anak.

Stigma sosial terhadap kondisi kulit mereka dapat memengaruhi harga diri dan kesejahteraan emosional.

Selain itu, eksim atopik juga dapat memengaruhi kepercayaan diri baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Kulit yang terlihat kemerahan, mengelupas, dan terasa gatal dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri.

Pengidap eksim atopik mungkin merasa malu atau menghindari interaksi sosial karena kondisi kulit mereka.

Baca Juga: Inerson, Obat Salep untuk Gejala Dermatitis dan Eksim

Ada beberapa situasi kapan sebaiknya Moms memeriksakan eksim atopik ke dokter.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.