03 Oktober 2023

Cari Tahu Bahaya Onani Jika Terlalu Sering Dilakukan

Jika dilakukan terlalu sering, onani juga bisa berbahaya
Cari Tahu Bahaya Onani Jika Terlalu Sering Dilakukan

Dads kerap melakukan onani? Apakah sudah mengetahui bahaya-bahaya onani? Untuk itu, cari penjelasan bahaya onani, yuk!

Bahaya onani yang paling perlu diwaspadai adalah ketika dilakukan terlalu sering berpotensi mengalami kecanduan.

Meskipun bisa merilis hormon kebahagiaan, bahaya onani pada mental seseorang juga tidak boleh disepelekan.

Meskipun cara ini dianggap sebagai metode paling aman untuk melampiaskan hawa nafsu, namun jika dilakukan secara berlebihan bisa menimbulkan bahaya.

Simak ulasan selengkapnya mengenai bahaya onani dan informasi onani lainnya berikut ini, ya!

Baca Juga: 17+ Jenis Makanan Peningkat Gairah Seksual Moms dan Dads

Apa itu Onani?

Ilustrasi Penis
Foto: Ilustrasi Penis (Orami Photo Stock)

Onani atau Porn, Mastrubate, and Orgasm (PMO) adalah kegiatan seksual tanpa berhubungan intim dengan pasangan.

Dalam hal ini, orang tersebut menggunakan tangan atau sex toy untuk merangsang kemaluannya.

Onani adalah sebutan untuk pria, sedangkan untuk wanita biasanya disebut masturbasi.

Dalam hukum Islam hal ini disebut Al-istimna yang berarti onani atau perancapan.

Pada dasarnya, hal ini tidak berbahaya bagi tubuh jika dilakukan dengan tepat dan tidak berlebihan.

Namun, apabila seseorang sudah merasa kecanduan bahaya onani, ia mungkin bisa mengalami efek sampingnya.

Baca Juga: 13 Penyebab Mual Setelah Berhubungan Intim

Manfaat Onani bagi Tubuh

Ilustrasi Ukuran Penis
Foto: Ilustrasi Ukuran Penis (Pexels.com)

Faktanya, ternyata onani memiliki manfaat untuk seseorang baik dari segi kesehatan fisik dan mental.

Mengutip dari My Cleveland Clinic menunjukkan bahwa onani dapat memberikan manfaat seperti:

Dalam sebuah studi menunjukkan onani ternyata sehat dan bahkan bermanfaat untuk kesehatan jangka panjang.

Dimana seseorang yang sering ejakulasi mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat.

Onani dianggap sebagai kegiatan seks paling aman karena pelakunya bisa terhindar dari resiko kehamilan dan penyakit menular seksual.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pula kalau pelakunya bisa hamil dan terkena penyakit seksual.

Terutama jika melakukan onani dengan pasangan atau menggunakan sex toy bekas orang lain dan kurang terawat kebersihannya.

Meskipun dianggap aman, onani tetap saja bisa berisiko menimbulkan kecanduan pada pelakunya.

Namun, ingat sering melakukan onani berbeda dengan orang yang kecanduan onani, ya Dads.

Kecanduan bahaya onani biasanya disebut compulsive sexual behavior dan masih berhubungan dengan kecanduan seksual dan pornografi.

Baca Juga: 5+ Rekomendasi Hadiah Seksi untuk Istri, Biar Makin Romantis

Ciri-Ciri Kecanduan Onani

Ilustrasi Penis Pria
Foto: Ilustrasi Penis Pria (Pexels.com)

Kalau Moms atau Dads pernah melakukan onani atau masturbasi, simak ciri-ciri mengalami kecanduannya antara lain:

  • Kehidupan sosial dan pekerjaan mulai terganggu karena onani atau masturbasi.
  • Lebih mengutamakan onani ketimbang kegiatan lain.
  • Melakukan onani atau masturbasi di tempat umum.
  • Melakukan onani atau masturbasi meskipun sedang tidak nafsu.
  • Merasa bersalah ketika sedang melakukan onani atau masturbasi atau setelahnya.
  • Kerap memikirkan onani atau masturbasi.
  • Melakukannya untuk menghadapi emosi negatif.

Kalau Moms dan Dads merasakan gejala-gejala tersebut, cobalah segera mencari bantuan medis supaya bisa ditangani dengan tepat.

Jika dibiarkan saja, dikhawatirkan hal ini bisa menimbulkan bahaya onani berkepanjangan.

Akibatnya, sulit disembuhkan dan mempengaruhi kualitas hidup Moms dan Dads.

Baca Juga: Benarkah Masturbasi Bisa Menyebabkan Lutut Kopong?

Cara Mengidentifikasi Seseorang yang Kecanduan Onani

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (Freepik.com/feepikcontributorthailand)

Kecanduan masturbasi bukanlah gangguan mental, dan tidak dapat didiagnosis menggunakan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM).

Maka tidak ada kriteria khusus yang bisa digunakan untuk mengidentifikasinya.

Namun, dokter atau terapis dapat mengajukan sejumlah pertanyaan untuk mengidentifikasi tindakan onani.

Ini termasuk mengetahui apakah onani yang dilakukan berpotensi sangat mengganggu sehingga membutuhkan perawatan atau sebaliknya.

Penyebab Seseorang Kecanduan Onani

Masturbasi
Foto: Masturbasi (Nypost.com)

Terdapat beberapa penyebab potensial mengapa seseorang mengalami kecanduan masturbasi secara berlebihan atau kompulsif.

Melansir dari Very Well Mind, penyebab seseorang kecanduan onani berhubungan dengan pengalaman depresi atau stres.

Sehingga melakukan masturbasi agar dapat meningkatkan suasana hati, agar lebih rileks, dan mengurangi tingkat stres.

Ini juga ditujukan untuk menghilangkan rasa sakit emosional yang dirasakan.

Jika onani terus menerus dilakukan sebagai pelarian karena suasana hati yang buruk, lambat laun ini bisa menyebabkan kecanduan.

Baca Juga: Mengenal Fibroadenoma, Benjolan Payudara yang Tidak Nyeri

Meskipun dianggap aman karena minim risiko kehamilan dan penyakit menular seksual, onani tetap...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb