19 Januari 2024

Fungsi Uretra serta Penyakit yang Dapat Menyerangnya

Pria dan wanita punya anatomi uretra yang berbeda, lho!
Fungsi Uretra serta Penyakit yang Dapat Menyerangnya

Uretra adalah tabung tipis yang menghubungkan kandung kemih untuk mengosongkan urine keluar dari tubuh.

Pada wanita dan pria, anatomi maupun panjang dari organ ini ternyata berbeda, lho, Moms!

Yuk kenali lebih lanjut tentang uretra mulai dari fungsi, anatomi, hingga kemungkinan penyakit yang bisa menyerangnya.

Baca Juga: 20 Manfaat Minyak Argan untuk Rambut, Kulit, dan Kesehatan

Perbedaan Fungsi Uretra Pria dan Wanita

Fungsi uretra yang utama adalah untuk pengeluaran urine dari kandung kemih.

Pada pria, fungsinya tidak hanya membawa urine.

Uretra pada pria juga berperan dalam mengalirkan sperma dari testis melalui saluran ejakulasi dan kemudian keluar dari penis saat ejakulasi.

Dengan demikian, uretra juga memiliki peran dalam reproduksi pada pria.

Sementara pada wanita, fungsinya hanya mengeluarkan urine saja. Uretra memiliki panjang yang berbeda antara pria dan wanita.

Uretra pria lebih panjang dari wanita karena harus melewati penis dan terlibat dalam pengaliran sperma.

Baca Juga: Kencing Berbusa: Penyebab, Diagnosis, dan Langkah Mengatasinya

Anatomi Uretra Pria

Uretra Pria (researchgate.net)
Foto: Uretra Pria (researchgate.net)

Melansir laman Radiopaedia, uretra pria panjangnya sekitar 18-20 cm. Selain urine, uretra pria mengangkut air mani.

Air mani adalah cairan yang mengandung spermatozoa dan sekresi kelenjar seks.

Menurut klasifikasi terbaru, uretra pria jika dilihat secara anatomi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Uretra Prostat

Dimulai dari leher kandung kemih dan melewati kelenjar prostat.

Uretra bagian ini menerima saluran ejakulasi (mengandung spermatozoa dari testis dan cairan mani dari kelenjar vesikula seminalis) dan saluran prostat (mengandung cairan alkali).

Ini adalah bagian terluas dan paling dapat melebar dari organ tersebut.

2. Uretra Membranosa

Bagian ini melewati dasar panggul dan kantong perineum dalam.

Dikelilingi oleh sfingter uretra eksternal yang menyediakan kontrol untuk berkemih.

3. Uretra Penis (Bulbus)

Melewati bulbus dan corpus spongiosum penis, lalu berakhir di orifisium uretra eksterna (meatus).

Bagian ini menerima kelenjar bulbouretral di proksimal.

Kelenjar bulbouretral atau cowper adalah sepasang kelenjar kecil berbentuk bulat yang berada di ujung penis.

Ketika penis terangsang, kelenjar ini akan memproduksi cairan pelumas ketika seorang pria terangsang.

Di bagian kepala penis, uretra akan melebar.

Anatomi Uretra Wanita

Uretra Wanita (teachmeanatomy.com)
Foto: Uretra Wanita (teachmeanatomy.com)

Salah satu perbedaan uretra pria dan wanita adalah panjangnya. Pada wanita, uretra cenderung pendek sekitar 4 cm.

Ini dimulai di leher kandung kemih yang dikenal sebagai leher dan meluas ke bawah melalui area otot dasar panggul.

Sebelum mencapai lubang, urine melewati sfingter uretra. Ini adalah struktur otot yang membantu menahan urine di dalam tubuh sampai dikeluarkan.

Uretra membuka ke area antara labia minora atau bibir vagina. Nah, lubang dari organ ini terletak tepat di depan lubang vagina.

Organ ini juga dilapisi oleh selapis sel yang disebut epitel. Kelenjar di dalam uretra menghasilkan lendir.

Lendir ini membantu melindungi epitel terjadi kerusakan dari urine korosif.

Perlu diketahui, karena uretra wanita lebih pendek, maka risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK) akan jauh lebih tinggi daripada pria.

Baca Juga: Gaslighting dalam Hubungan, Salah Satu Tindakan Manipulasi

Penyakit yang Sering Terjadi pada Uretra

Penyakit pada Uretra (Orami Photo Stock)
Foto: Penyakit pada Uretra (Orami Photo Stock)

Ada beberapa penyakit yang biasanya menyerang urethra, yaitu:

1. Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada uretra. Ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

  • Keinginan buang air kecil meningkat
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Tidak bisa menahan urine
  • Urine keruh atau berbau busuk
  • Darah dalam urine
  • Nyeri panggul

Uretritis kerap muncul akibat penggunaan kateter. Kondisi ini juga bisa terjadi karena infeksi bakteri.

Terutama saat Moms atau Dads kurang bersih saat membersihkan vagina maupun penis pasca berkemih.

Pada wanita, jika Moms membersihkannya dari belakang ke depan, bakteri di anus bisa berpindah ke uretra.

Selain itu, infeksi menular seksual (IMS) juga bisa menyebabkan uretritis, seperti:

Jika uretritis akibat pemasangan kateter bisa sembuh dengan sendirinya, uretritis akibat IMS memerlukan pengobatan antivirus atau antibiotik.

2. Striktur Uretra

Striktur adalah kondisi saat organ tersebut menyempit atau tersumbat.

Biasanya, laki-laki lebih sering terkena kondisi ini karena memiliki ukuran organ uretra yang lebih panjang.

Gejala striktur pada organ ini, meliputi:

  • Penurunan aliran urine
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Darah dalam urine
  • Sakit perut

Cedera kerap kali menyebabkan striktur uretra, seperti kecelakaan atau pembedahan. Namun, penyakit menular seksual juga menyebabkannya.

Umumnya, operasi kecil bisa bantu atasi masalah satu ini.

Kanker uretra adalah salah satu jenis keganasan yang terbilang jarang.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb