Serba-serbi PMS pada Wanita yang Mengganggu, Perhatikan!
Yuk ketahui jenis PMS pada wanita dan tips mengatasinya berikut ini.
Sebelum memasuki masa haid atau menstruasi, tentu seorang wanita akan mengalami gejala PMS, atau dikenal sebagai premenstrual syndrome.
Melansir Mayo Clinic, diperkirakan ada sebanyak 3 dari setiap 4 wanita yang mengalami menstruasi pernah menderita beberapa bentuk sindrom pramenstruasi.
Dalam jurnal yang diterbitkan oleh American Family Physician disebutkan bahwa peneliti belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab PMS.
Namun, adanya perubahan kadar hormon selama siklus menstruasi mungkin berperan. Perubahan kadar hormon ini pun bisa memengaruhi wanita secara berbeda sehingga PMS yang mereka alami tidak sama.
Selain itu, fluktuasi serotonin, sebuah zat kimia otak (neurotransmitter) juga dianggap memainkan peran penting dalam keadaan suasana hati yang dapat memicu gejala PMS.
Jumlah serotonin yang tidak mencukupi dapat menyebabkan depresi pramenstruasi, serta kelelahan, mengidam makanan dan masalah tidur.
Baca Juga: Jangan Dipercaya! Ini 10 Mitos Menstruasi yang Ternyata Salah
Gejala PMS pada Wanita
PMS pada wanita biasanya terjadi seminggu sebelum menstruasi terjadi.
Ada beberapa gejala umum yang terjadi di masa PMS, yang dibagi menjadi gejala fisik dan gejala emosional:
1. Gejala Fisik
Selama periode PMS, tubuh wanita akan memiliki beberapa gejala yang meliputi:
- Payudara bengkak atau lembut
- Timbulnya jerawat
- Sembelit atau diare
- Kembung atau perasaan perut penuh gas
- Kram
- Sakit kepala atau sakit punggung
- Mengidam makanan, terutama makanan manis
- Toleransi yang lebih rendah untuk kebisingan atau cahaya
2. Gejala Emosional
Sementara itu, gejala emosional yang mungkin akan Moms alami selama PMS, yaitu:
- Sifat lekas marah
- Ledakan emosi
- Merasa lelah
- Masalah tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit)
- Perubahan nafsu makan atau mengidam makanan
- Masalah dengan konsentrasi atau memori
- Ketegangan atau kecemasan
- Depresi
- Perasaan sedih
- Perubahan suasana hati
- Kurang tertarik pada seks
Namun, tidak semua wanita memiliki gejala di atas ketika PMS. Beberapa di antara mereka hanya mengalami gejala ringan, tetapi ada juga yang menderita gejala PMS parah.
Tingkat keparahan gejala PMS dapat bervariasi bergantung pada individu dan lamanya periode menstruasi mereka.
Baca Juga: 9+ Ciri-ciri Menstruasi, Tidak Cuma Jerawatan!
Faktor Risiko Saat PMS
Ada beberapa faktor risiko yang bisa memperburuk gejala PMS pada wanita, seperti yang dikutip dari U.S Department of Health & Human Services di bawah ini:
- Gangguan Depresi dan Kecemasan
Ini adalah kondisi paling umum yang tumpang tindih dengan PMS.
Gejala depresi dan kecemasan mirip dengan gejala emosional PMS sehingga mungkin akan bertambah buruk sebelum atau selama periode menstruasi Moms.
- Ensefalomielitis Mialgik/Sindrom Kelelahan Kronis (ME/CFS)
Beberapa wanita melaporkan bahwa gejala PMS mereka sering memburuk tepat sebelum menstruasi karena menderita sindrom kelelahan kronis.
Selain itu, wanita dengan ME/CFS juga lebih mungkin mengalami perdarahan menstruasi yang berat dan menopause dini atau melahirkan prematur.
- Sindrom Iritasi Usus (IBS)
IBS dapat membuat Moms mengalami kram, kembung, dan gas. Gejala IBS ini pun mungkin akan semakin memburuk tepat sebelum menstruasi dimulai.
- Sindrom Nyeri Kandung Kemih
Wanita dengan sindrom nyeri kandung kemih lebih cenderung mengalami kram yang menyakitkan selama PMS.
PMS juga dapat memperburuk beberapa masalah kesehatan, seperti asma, alergi, dan migrain.
Baca Juga: Mengenal Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), Gejala Haid yang Lebih Parah dari PMS
Jenis-jenis PMS pada Wanita
Setiap bulannya, wanita yang masih mengalami siklus menstruasi akan dihadapkan dengan jenis-jenis PMS.
Memahami jenis PMS dapat membantu Moms untuk dapat menangani masalah yang sedang terjadi menjelang masa menstruasi.
Mengutip dari Annex Naturopathic Clinic, berikut 5 jenis PMS yang perlu Moms ketahui.
1. PMS-P (Pain/Nyeri)
Banyak wanita mengalami rasa sakit selama masa menstruasi mereka, tetapi Moms bisa memiliki rasa sakit ini di masa PMS.
Wanita dengan PMS-P akan mengalami rasa sakit seperti kram ringan, seminggu sebelum menstruasi.
Moms yang merasakan PMS pada wanita ini mungkin merasa sedikit sakit, meskipun tidak mengalami menstruasi.
2. PMS-A (Anxiety/Kecemasan)
Pada sebagian wanita, fluktuasi hormon, seperti kelebihan estrogen terhadap progesteron, sintesis neurotransmitter yang tidak memadai, misalnya serotonin rendah, kelelahan adrenal, atau disregulasi kortisol dan defisiensi nutrisi dapat terjadi.
Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan rasa cemas, gugup, murung, hingga mudah tersinggung dalam 7-10 hari sebelum menstruasi tiba.
Beberapa wanita merasakan semakin kuatnya mereka menjadi ragu terhadap diri sendiri, maupun kepada orang lain.
Ketika mengalami gejala ini, tandanya Moms sedang mengalami PMS-A atau PMS anxiety sehingga cenderung merasa cemas berlebihan.
Baca Juga: Sering Sakit Kepala saat Haid? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
3. PMS-C (Craving/Mengidam)
Jenis PMS pada wanita berikutnya adalah PMS-C atau craving yang disebabkan oleh kadar serotonin rendah.
Jadi, penelanan karbohidrat sementara meningkatkan serotonin sehingga kelelahan adrenal menyebabkan kadar kortisol rendah yang dapat menyebabkan tubuh Moms mengidam gula.
Tak heran jika wanita dengan tipe PMS mengidam akan lebih banyak mengonsumsi camilan sebelum masa menustruasi tiba.
Makanan seperti cokelat, keripik, biskuit, permen, adalah hasrat yang sangat umum yang cenderung dialami wanita pada minggu-minggu sebelum menstruasi.
Moms dengan PMS ini mungkin akan memiliki nafsu makan yang meningkat, dan menginginkan lebih banyak makanan manis atau gurih.
Beberapa wanita juga merasa lebih lelah atau pusing, lalu mereka merasa perlu makan sesuatu untuk mengembalikan kadar gula darah.
4. PMS-D (Depression/Depresi)
Jika Moms memiliki jenis PMS pada wanita ini, mungkin akan mengalami naik-turun emosi yang drastis, seperti menangis, insomnia, jadi pelupa dan kebingungan.
Paling buruknya, wanita yang mengalami PMS jenis ini menarik diri dari dunia dan mungkin memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Jika merasa seperti ini, Moms bisa segera meminta bantuan psikolog atau psikiater, atau berbagi cerita dengan teman dekat, ya!
Baca Juga: Moms, Ini Penyebab Telat Haid 10 Hari dan Kapan Harus ke Dokter
5. PMS-H (Hyperhydration/Hiperhidrasi)
Jari-jari yang membengkak adalah gejala PMS pada wanita yang umum lainnya, yaitu PMS-Hiperhidrasi.
Moms yang memiliki jenis PMS ini, juga akan merasakan gejala seperti sedikit kembung, wajah dan tangan terasa lebih kencang, serta payudara yang sangat lembut (mastalgia).
Biasanya, PMS ini terjadi karena adanya kelebihan estrogen atau peningkatan stres yang menyebabkan kelenjar adrenal mengeluarkan kelebihan hormon stres kortisol dan aldosteron sehingga mengakibatkan retensi garam dan air pada tubuh.
Cara Mengatasi PMS pada Wanita
Meski PMS pada wanita tidak bisa benar-benar dihilangkan, tetapi Moms bisa melakukan beberapa cara untuk meringankan gejalanya.
Dikutip dari Healthline, jika Moms memiliki bentuk sindrom pramenstruasi ringan atau sedang, pilihan pengobatannya meliputi:
- Minum banyak cairan untuk meredakan perut kembung
- Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan kesehatan dan tingkat energi secara keseluruhan, yang berarti harus makan banyak buah dan sayuran, serta mengurangi asupan gula, garam, kafein, dan alkohol
- Mengonsumsi suplemen, seperti asam folat, vitamin B-6, kalsium, dan magnesium untuk mengurangi kram sekaligus perubahan suasana hati, tetapi dengan pantauan dokter
- Memenuhi kebutuhan vitamin D dengan rutin berjemur atau konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter
- Tidur setidaknya 8 jam per malam untuk mengurangi kelelahan
- Berolahraga untuk mengurangi kembung dan meningkatkan kesehatan mental
- Belajar mengelola stres dan mengalihkannya dengan aktivitas atau pikiran yang lebih positif
- Lakukan terapi perilaku kognitif dengan bantuan profesional
Baca Juga: Haid Lebih dari 2 Minggu, Benarkah Akan Sulit Hamil?
Jika gejala yang Moms alami memburuk, coba minum obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau aspirin untuk meredakan nyeri otot, sakit kepala, dan kram perut saat PMS.
Moms juga dapat mencoba diuretik untuk menghentikan kembung dan mengurangi air di dalam tubuh.
Namun, hal ini sebaiknya dilakukan dengan konsultasi dokter terlebih dahulu ya, Moms. Karena pengobatan apapun harus dilakukan dalam pantauan tenaga kesehatan.
- https://www.womenshealth.gov/menstrual-cycle/premenstrual-syndrome
- https://www.healthline.com/health/premenstrual-syndrome
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premenstrual-syndrome/symptoms-causes/syc-20376780
- https://www.aafp.org/afp/2003/0415/p1743.html
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.