18 Juni 2024

9 Penyebab Haid Lebih dari 2 Minggu dan Cara Mengatasinya

Moms bisa lakukan pemeriksaan ke dokter untuk tahu penyebab pastinya

Pernah mengalami haid lebih dari 2 minggu? Jangan dianggap sepele, ini bisa menandakan suatu penyakit serius yang jarang disadari.

Terlepas dari itu, perlu diingat bahwa siklus menstruasi setiap wanita tentu berbeda.

Namun, ada beberapa kondisi yang terbilang tidak normal pada menstruasi. Terutama, perdarahan rahim yang tak kunjung berhenti.

Mari simak apa saja penyebab dari kondisi ini dan tips mengatasinya, Moms!

Baca Juga: kolesterol13 Jenis Buah Pelancar Haid, Atasi Haid Tidak Teratur!

Tanda Haid Berkepanjangan

Ilustrasi Menstruasi
Foto: Ilustrasi Menstruasi (Orami Photo Stock)

Saat masa menstruasi tiba, biasanya wanita mengalami gejala yang tak nyaman.

Salah satunya seperti nyeri pada bagian perut atau pinggang bawah.

Beda halnya ketika menstruasi yang terjadi lebih dari 2 minggu.

Ada beberapa gejala yang dirasakan ketika haid tak kunjung berhenti yang berbeda dengan gejala menstruasi pada umumnya, yakni berupa:

  • Aktivitas sehari-hari terganggu.
  • Flek berkepanjangan.
  • Volume darah terlalu banyak.
  • Mengalami anemia saat haid.
  • Sakit saat berhubungan seksual.
  • Nyeri saat haid.

"Meskipun begitu, ditemukan beberapa kasus haid terlalu lama tanpa mengalami gejala nyeri atau bahkan tidak ada keluhan sama sekali," terang dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG - KFER, dokter spesialis kandungan dan konsultan fertilitas di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia.

Karenanya, perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab dari menstruasi yang berlangsung lama.

Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Telat Haid agar Cepat Menstruasi

Faktor Penyebab Haid Lebih dari 2 Minggu

Ilustrasi Vagina
Foto: Ilustrasi Vagina (Helloclue.com)

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan haid lebih dari 2 minggu.

Hal ini baik dari faktor non rahim ataupun gangguan pada rahim.

Berikut beberapa pemicu siklus haid yang tidak kunjung henti:

1. Polip Rahim

Polip rahim dapat menyebabkan perdarahan yang berkepanjangan, dan terkadang berat.

Kondisi ini terjadi ketika adanya jaringan otot yang tumbuh di dinding ataupun leher rahim.

Polip pada rahim mungkin tidak menimbulkan gejala yang cukup signifikan.

Untuk sebagian orang, gejala yang sering dialami yakni berupa:

  • Keputihan lendir berwarna kuning atau putih
  • Menstruasi berat
  • Flek setelah berhubungan seksual

Darah mens yang muncul dalam bentuk flek untuk waktu yang lama juga menjadi gejala adanya polip pada rahim.

2. Adenomyosis

"Adenomyosis adalah jenis lain dari penyebab haid lebih dari 2 minggu," jelas dr. Riyan.

Kondisi ini terjadi ketika endometrium atau lapisan rahim, mengalami penebalan jaringan. Rahim yang membesar ini dapat dikatakan sebagai kondisi yang tak normal.

Untuk mengetahuinya, diperlukan pemeriksaan khusus apakah Moms mengalami adenomyosis.

Darah haid yang menggumpal atau deras juga menjadi salah satu gejala dari kondisi ini.

3. Endometriosis

Terlihat serupa, nyatanya endometriosis hal yang berbeda dengan adenomyosis.

Melansir Mayo Clinic, endometriosis adalah pertumbuhan jaringan yang terjadi di dalam ataupun luar rahim.

Endometriosis paling sering melibatkan ovarium, saluran tuba, dan jaringan yang melapisi panggul.

Gejalanya yakni perdarahan yang tak kunjung henti saat menstruasi.

Baca Juga: 10 Buah untuk Meredakan Nyeri Haid, Coba Konsumsi Moms!

4. Gangguan Pembekuan Darah

Memiliki indikasi gangguan pada pembekuan darah? Ini menjadi faktor pemicu haid lebih dari 2 minggu berikutnya.

Ini merupakan tanda dari gangguan non rahim yang mungkin dialami sejumlah wanita.

5. Alat Kontrasepsi

Sakit Perut karena Haid Tidak Teratur
Foto: Sakit Perut karena Haid Tidak Teratur (Orami Photo Stock)

Sejumlah alat kontraspesi hormonal seperti pil KB dapat membuat siklus haid seseorang tidak normal.

Efek samping ini memang tak terjadi pada semua wanita.

Bagi yang mengalaminya, gejala yang dirasakan yakni flek yang berkepanjangan saat menstruasi.

6. Gangguan Fungsi Indung Telur

Gangguan fungsi indung telur atau disfungsi ovarium, bisa menjadi salah satu penyebab menstruasi yang berlangsung lebih dari 2 minggu.

Indung telur memainkan peran kunci dalam siklus menstruasi wanita dengan melepaskan sel telur dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

Ketika terjadi gangguan dalam fungsi indung telur, hal ini dapat mengganggu produksi hormon dan proses ovulasi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi siklus menstruasi.

7. Radang Panggul

Penyebab haid lebih dari 2 minggu lainnya yang mungkin Moms alami yakni karena radang panggul.

Radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita seperti rahim, saluran tuba, dan ovarium.

Radang panggul parah atau tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada ovarium, yang dapat memengaruhi fungsi reproduksi dan siklus menstruasi.

Komplikasi radang panggul yang lebih serius, seperti pembentukan abses atau jaringan parut pada organ reproduksi, juga dapat memengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan perdarahan yang tidak teratur.

8. Gangguan Tiroid

Gangguan tiroid, baik hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif) maupun hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif), bisa menjadi salah satu penyebab menstruasi yang berlangsung lebih dari 2 minggu.

Selain itu, gangguan tiroid juga dapat memengaruhi sistem hormonal secara umum, termasuk hormon yang terlibat dalam regulasi siklus menstruasi seperti estrogen dan progesteron.

9. Gangguan Hormonal

Kemungkinan penyebab periode menstruasi menjadi lebih panjang lainnya yaitu karena adanya gangguan hormonal.

Ketidakseimbangan hormon seperti estrogen dan progesteron ini dapat menyebabkan perubahan dalam ketebalan lapisan endometrium (jaringan di dalam rahim) sehingga mempengaruhi lamanya waktu perdarahan selama menstruasi.

Baca Juga: Ragu Darah Haid atau Bukan? Ini Penjelasan Menurut Islam!

Bagaimana Siklus Haid yang Normal?

Siklus Haid
Foto: Siklus Haid (Orami Photo Stock)

Lantas, seperti apa yang dikatakan siklus haid normal pada wanita?

Menurut dokter Riyan, haid dengan kondisi normal dapat dilihat dari siklus dan juga durasi menstruasi itu terjadi.

Umumnya, siklus menstruasi normal adalah dalam rentang waktu 24–38 hari.

Di bawah angka tersebut, dikatakan siklus terlalu pendek atau tidak normal. Begitu juga dengan siklus yang terlalu panjang di atas 38 hari.

Jika dari segi durasi, maksimal masa menstruasi yakni 8 hari lamanya.

"Haid lebih dari 2 minggu atau di atas 9 hari dikatakan tidak normal," jelas dr. Riyan.

Hal ini pun bisa dilihat dari volume darah yang keluar, Moms. Tapi, tentu agak sedikit sulit mengukur banyaknya volume darah saat haid.

Karenanya, ini bisa diperhatikan dari seberapa sering mengganti pembalut ketika menstruasi.

Normalnya, darah yang keluar yakni sekitar 80 cc atau 3 kali ganti pembalut.

Namun, aturan tersebut sebenarnya tak selalu dijadikan patokan pasti. Artinya, siklus haid normal atau tidaknya dikembalikan lagi pada kebiasaan siklus wanita tersebut setiap bulannya.

Ada yang mengalami kondisi haid lebih dari 2 minggu sesekali saja, adapula yang rutin merasakannya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.