16 Agustus 2023

Stephen Hawking, dari Biografi hingga Perjalanan Hidupnya

Dikenal sebagai fisikawan yang sangat berpengaruh
Stephen Hawking, dari Biografi hingga Perjalanan Hidupnya

Foto: science.org

Stephen Hawking merupakan seorang cendekiawan, profesor, dan penulis yang berasal dari Inggris.

Ia telah mencapai prestasi inovatif dalam bidang fisika dan kosmologi, serta mempermudah pemahaman sains melalui karyanya yang yang dapat diakses oleh semua kalangan.

Pada saat usianya masih 21 tahun, saat tengah menempuh pendidikan di bidang kosmologi di University of Cambridge, Ia dihadapkan dengan diagnosa penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Sebagian cerita hidupnya diabadikan dalam film berjudul The Theory of Everything pada tahun 2014.

Meskipun Stephen Hawking tidak pernah mengungkapkan skor IQ-nya, dia dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu tokoh paling brilian.

Sejarah mengakui Stephen Hawking sebagai salah satu ilmuwan terkemuka dalam bidang fisika.

Karyanya yang membahas asal-usul dan struktur alam semesta, termasuk fenomena seperti Big Bang dan lubang hitam, telah mengubah wajah ilmu pengetahuan.

Tak hanya itu, buku-buku bestseller yang ditulisnya juga berhasil menarik minat pembaca dari berbagai latar belakang.

Baca Juga: Biografi Naya Rivera: Profil, Kehidupan, dan Kariernya

Biografi Stephen Hawking

Stephen Hawking
Foto: Stephen Hawking (Britannica.com)

Stephen William Hawking merupakan seorang kosmolog kelahiran Inggris, Ia lahir di Oxford pada 8 Januari 1942.

Saat melanjutkan pendidikannya di University College, Oxford, meskipun dorongan dari ayahnya untuk fokus pada kedokteran, Hawking memutuskan untuk mengejar studi fisika.

Pada jenjang berikutnya, Ia melanjutkan pendidikannya ke University of Cambridge untuk mendalami kosmologi, ilmu yang mempelajari alam semesta secara menyeluruh.

Pada awal tahun 1963, menjelang usianya yang menginjak 21 tahun, Hawking diberitahu bahwa ia mengidap penyakit neuron motorik, atau lebih dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Meskipun mendapat vonis bahwa hidupnya tak akan melewati dua tahun lagi, Hawking menolak untuk menyerah.

Meski kondisinya terlihat tak memungkinkan untuk menyelesaikan gelar doktor, Hawking menghadapi tantangan tersebut.

Pada tahun 1966, Ia sukses meraih gelar PhD dengan tesis berjudul Properties of Expanding Universes.

Seiring berkembangnya penyakit yang Ia derita, keterbatasan gerak semakin dirasakan, dan Hawking akhirnya menggunakan kursi roda.

Kemampuan berbicaranya menjadi semakin terganggu, dan pada tahun 1985, tindakan trakeostomi darurat menyebabkan ia kehilangan kemampuan bicara.

Melalui perangkat penghasil ucapan yang dikembangkan di Cambridge, Hawking bisa berbicara kembali secara elektronik.

Perangkat ini memungkinkannya memilih kata-kata dengan menggerakkan otot-otot di pipinya.

Tak lama sebelum diagnosis penyakitnya, Hawking bertemu dengan Jane Wilde, dan keduanya menikah pada tahun 1965.

Keduanya memiliki tiga anak sebelum akhirnya berpisah pada tahun 1990.

Hawking kemudian menikah lagi pada tahun 1995 dengan Elaine Mason, tetapi pernikahan ini berakhir dengan perceraian pada tahun 2006.

Baca Juga: Biografi Nabila Faisal, Fakta Menarik, hingga Percintaan

Prestasi dan Perjalanan Hidup

Stephen Hawking
Foto: Stephen Hawking (Dkfindout.com)

Selama perjalanan kariernya, Stephen Hawking memunculkan beberapa teori tentang anomali astronomi, mengajukan pertanyaan unik tentang kosmos, dan memberikan pencerahan tentang asal usul segalanya.

Pada tahun 1970, bersama dengan Roger Penrose, seorang rekan fisikawan dan teman sekelasnya di...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb