26 Juli 2022

Kandungan dan Fadilah Surat Hud, Masya Allah!

Apa saja kandungan penting dari surat ini?
Kandungan dan Fadilah Surat Hud, Masya Allah!

Memiliki nama yang sama dengan salah satu nama Nabi Allah SWT, surat Hud juga menceritakan tentang dakwah Nabi Hud.

Dan bukan hanya itu, terdapat pula kisah-kisah menarik dari nabi lainnya dalam surat tersebut. Umat Islam dapat menarik pelajaran kehidupan berdasarkan kisah para nabi dari surat ini.

Surat Hud sendiri artinya adalah Nabi Hud. Terdiri dari 123 ayat, surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah atau yang diturunkan saat Rasulullah SAW masih berada di Makkah.

Surat ini diturunkan setelah surat Yunus. Pemberian nama Hud dalam surat ini karena berkaitan dengan kisah Nabi Hud beserta kaumnya.

Selain itu, di dalamnya juga memuat kisah-kisah para Nabi lainnya, seperti Nabi Nuh, Nabi Shalih, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Syu’aib, dan Nabi Musa.

Surat Hud diturunkan pada tahun-tahun terakhir kehadiran Rasulullah SAW di Makkah. Ayat-ayat surat ini menjelaskan dengan gamblang sejarah para Nabi terdahulu serta para pengikutnya yang diseru untuk tetap teguh dan istiqamah dalam menghadapi para penentang dan orang-orang kafir.

Baca Juga: 9+ Rangkaian Nama Bayi Perempuan dalam Alquran 3 Kata, Cantik!

Pokok Kandungan Surat Hud

Surat Hud -1
Foto: Surat Hud -1

Foto ilustrasi Alquran (Sumber: Islam4u.pro)

Menjadi salah satu surat yang sarat akan hikmah dari kisah para nabi, surat Hud memiliki beberapa pokok kandungan di dalamnya.

Ada yang menjelaskan mengenai kekuasaan Allah SWT, kisah para nabi, salat dan keimanan, dan sebagainya. Ini dapat menjadi bahan tafakur bagi umat Islam. Selain itu, beberapa di antaranya yakni:

  • Menjelaskan tentang penciptaan alam semesta dalam enam fase,
  • Menjelaskan beberapa golongan umat manusia di akhirat nanti,
  • Menjelaskan tentang Islam yang melarang perbuatan berlebih-lebihan,
  • Larangan berbuat takabur,
  • Larangan berdoa atau mengharap sesuatu yang tidak mungkin menurut sunatullah,
  • Hikmah-hikmah tentang kisah para Nabi,
  • Menjelaskan tentang air adalah sumber kehidupan,
  • Menjelaskan bahwa salat dapat memperkuat keimanan,
  • Menjelaskan tentang sunnatullah yang berkaitan dengan kehancuran suatu kaum,
  • Orang-orang yang melakukan konspirasi terhadap agama Islam dan ajaran suci ini, tidak akan mampu menyembunyikan sesuatu pun dari pandangan Allah Yang Maha Mengetahui.
  • Allah SWT Maha Mengetahui segala urusan yang gaib. Umat manusia tidak bisa mengetahui apa yang tersembunyi pada jalan pikiran dan hati orang lain, namun Allah SWT selalu mengetahuinya.
  • Bimbingan dan pendidikan terhadap orang-orang yang menyeleweng merupakan salah satu tugas para nabi yang merupakan utusan Allah SWT.
  • Kehidupan yang baik dan sejahtera tetap menjadi perhatian Islam, sehingga ini akan memudahkan orang untuk bertaubat dan memperkokoh tauhid.
  • Alquran adalah kitab undang-undang Allah SWT. Alquran telah menjelaskan hakikat kebenaran dan Allah SWT berdasarkan kekuasaan dan pengetahuan-Nya yang tak terbatas telah menetapkan undang-undang ini untuk manusia.
  • Filsafat turunnya kitab-kitab samawi adalah dalam rangka menyeru dan membersihkan masyarakat dari syirik menuju kepada tauhid.
  • Metode tabligh yang dilakukan oleh para Nabi adalah memberi peringatan dan berita gembira, atau memberi kabar tentang harapan dan hukuman.

Selain itu, dikutip dari Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, salah satu ayat dalam surat Hud yakni ayat 42-46 memiliki nilai-nilai pendidikan akhlak untuk anak, di antaranya nilai akidah.

Dasar-dasar akidah harus ditanamkan pada anak sejak dini agar setiap perkembangan dan pertumbuhannya senantiasa dilandasi oleh akidah yang benar.

Baca Juga: 7+ Pintu Rezeki yang Tertulis dalam Alquran, Yuk Buka dan Raih Berkahnya!

Fadilah Surat Hud

Kandungan Surat Ali Imran Ayat 159, Salah Satunya tentang Akhlak Mulia
Foto: Kandungan Surat Ali Imran Ayat 159, Salah Satunya tentang Akhlak Mulia

Foto ilustrasi Alquran (Sumber: Orami Photo Stock)

Berikut ini adalah fadilah atau keutamaan dari surat Hud:

1. Pengganti Zabur

Surat Hud termasuk Al-Ma’in yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pengganti Zabur yang telah digunakan oleh generasi-generasi sebelumnya.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Telah diturunkan kepadaku As-Sab’ut Thuwal sebagai ganti Taurat, diturunkan kepada Al-Ma’in sebabagai pengganti Zabur, diturunkan kepada Al-Matsani sebagai ganti Injil dan aku diberi tambahan dengan Al-Mufashal.” (HR Ahmad)

2. Mendapat Hisab yang Mudah

Orang yang istiqomah membacanya kelak akan dibangkitkan dalam golongan para Nabi, dihisab dengan mudah dan kesalahannya ditutupi pada hari kiamat.

Abu Ja’far berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Hud, maka Allah akan membangkitkannya berada dalam kelompok para Nabi, ia akan dihisab dengan hisab yang mudah dan perbuatan buruknya tidak diketahui di hari kiamat.” (Tafsir Ayasyi, Juz 2: 149)

3. Mendapatkan Pahala

Orang yang sering membacanya akan memperoleh pahala sepuluh kebaikan sejumlah orang yang percaya dan mendustakan Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Saleh, Nabi Syu’aib, Nabi Luth, Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa yang membacanya, maka ia diberi pahala sepuluh kebaikan sejumlah orang yang percaya dan mendustakan Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Saleh, Nabi Syu’aib, Nabi Luth, Nabi Ibrahim, dan Nabi Musa, dan di hari kiamat ia termasuk orang yang bahagia.” (Misbahul-Kafami: 584)

Baca Juga: 7 Surat Penenang Hati dalam Alquran untuk Menghilangkan Rasa Gundah, Insya Allah Manjur!

4. Berefek pada Tubuh

Surat ini yang membuat Rasulullah beruban. Uqbah bin Amir telah meriwayatkan bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, rambut Tuan telah beruban?”

Maka beliau menjawab, “Surah Hud dan saudara-saudaranya itulah yang membuatku menjadi beruban.” (HR Thabrani)

5. Jadi Doa Keselamatan

Ini diklaim dapat dijadikan sebagai doa keselamatan dari gangguan binatang, jin jahat dan manusia. Caranya dengan membaca Surat Hud ayat 56. Berikut ini bacaannya:

إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Artinya: “Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS Hud: 56)

6. Jadi Doa Meminta Petunjuk

Ketika seseorang sedang dihadapkan oleh dua atau lebih pilihan, dengan membaca ayat ke-112 dari surat Hud ini dipercaya dapat menjadi doa untuk memantapkan hati dalam mengambil keputusan. Adapun bacaan ayatnya adalah sebagai berikut:

فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Hud: 112)

Demikianlah kandungan dan fadilah surat Hud yang dapat dibaca untuk mendapatkan keutamaan membaca Alquran.

  • https://www.abusyuja.com/2020/10/surat-hud-pokok-kandungan-fadhilah-dan-khasiat.html
  • http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9939/
  • http://www.hajij.com/id/the-noble-quran/item/1346-tafsir-al-quran-surat-hud-ayat-1-5-

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb