20 Agustus 2019

Terbukti! Bisa Saja Bayi Pura-Pura Menangis, Moms

Jangan biarkan kebiasaan bayi pura-pura menangis membuatnya menjadi pribadi yang mengekang.
Terbukti! Bisa Saja Bayi Pura-Pura Menangis, Moms

Saat melihat Si Kecil berlari dan tiba-tiba terjatuh, Moms mungkin menunggu reaksi Si Kecil terlebih dahulu.

Awalnya Si Kecil hanya diam, menoleh ke arah Moms yang hanya diam, dan akhirnya bayi (pura-pura) menangis.

Apakah bayi pura-pura menangis agar Moms memberikan perhatian yang diinginkannya?

Bisa jadi, Moms.

Cek infonya berikut ini dan temukan cara terbaik menghadapi Si Kecil yang suka memalsukan tangisannya.

Baca Juga: Hati-Hati, Balita Menangis Terlalu Lama Bisa Merusak Otak!

Penelitian Membuktikan

Terbukti! Bisa Saja Bayi Pura-Pura Menangis, Moms 01.jpg
Foto: Terbukti! Bisa Saja Bayi Pura-Pura Menangis, Moms 01.jpg (babynowbrand.com)

Foto: babynowbrand.com

Dikutip dari huffpost.com, sebuah penelitian yang ditulis dalam jurnal Infant Behavior & Development menemukan bahwa bayi pura-pura menangis terbukti terjadi.

Penelitian yang dilakukan oleh University of the Sacred Heart di Tokyo ini menganalisis bayi menangis selama periode enam bulan.

Hasilnya, ada bayi berusia 11 bulan yang menunjukkan emosi positif dalam beberapa detik terakhir sebelum bayi menangis, karena Ibu-nya pergi saat sedang bermain bersama.

Lalu bayi tersenyum lagi segera setelah Ibu kembali.

“Tampaknya bayi menangis dengan sengaja untuk mendapatkan perhatian Ibunya dan menyampaikan kepada [Ibu] bahwa dia ingin Ibunya datang lebih dekat dan bermain dengan dia lagi," ungkap Hiroko Nakayama, salah satu tim peneliti dari University of the Sacred, Tokyo.

"Ini tampaknya menjadi contoh bayi pura-pura menangis," tambah Hiroko.

Baca Juga: Ternyata, Frekuensi Bayi Menangis yang Wajar Memang Sesering Ini

Sisi Positif

Terbukti! Bisa Saja Bayi Pura-Pura Menangis, Moms 02.jpg
Foto: Terbukti! Bisa Saja Bayi Pura-Pura Menangis, Moms 02.jpg (Time.com)

Foto: time.com

Meski terkesan manipulatif, namun kata ‘pura-pura’ atau tangisan ‘palsu’ tidak menjadi pertanda bahwa apa yang dilakukan Si Kecil merupakan hal yang negatif.

Karena tangisan palsu bayi untuk mendapatkan perhatian dari orang tua, ternyata bisa memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sosial dan emosional bayi.

“Bayi yang mampu menangis palsu mungkin lebih sukses berkomunikasi dengan pengasuh mereka dengan cara ini setiap hari. Menangis palsu bisa mempererat hubungan di antara bayi dan pengasuh (atau orang tua),” tambah Hiroko.

Uniknya, penelitian ini juga menemukan bahwa bayi menangis palsu akan lebih sering dilakukan oleh bayi yang memiliki saudara kandung lainnya, dibandingkan dengan bayi yang merupakan anak semata wayang.

Hal ini terjadi, karena bayi yang memiliki saudara kandung harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan perhatian orang tuanya.

Baca Juga: Bayi Menangis saat Tidur? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Melatih Kemandirian

Terbukti! Bisa Saja Bayi Pura-Pura Menangis, Moms 03.jpg
Foto: Terbukti! Bisa Saja Bayi Pura-Pura Menangis, Moms 03.jpg (policygenius.com)

Foto: policygenius.com

Bayi pura-pura menangis memang merupakan salah satu cara bayi mencari perhatian dan meminta bantuan untuk melakukan suatu hal yang belum dapat Si Kecil lakukan sendiri.

Namun seiring bertambahnya usia bayi, Moms juga perlu memberikan pengertian pada Si Kecil untuk bersikap lebih mandiri.

Dikutip dari todaysparent.com, Beverley Cathcart-Ross, pendiri program edukasi bagi para orang tua yang berbasis di Toronto, Parenting Network mendorong para orang tua untuk mengurangi respon berlebih saat bayi menangis pura-pura, karena hal ini membuat Si Kecil berperilaku mengekang.

"Kebanyakan anak yang lebih muda dari dua setengah tahun akan berakting untuk menyelsaikan masalah, bukan berbicara tentang masalah mereka," ungkap Beverley.

Jadi, cobalah untuk memulai dialog, jika Moms bisa.

Misalnya, seperti saat Si Kecil tidak sengaja terjatuh saat lari.

Mungkin Moms biasa memberikan reaksi berlebih saat Si Kecil sebenarnya tidak merasa kesakitan dan hanya menangis pura-pura untuk mendapatkan perhatian.

Kali ini, saat Si Kecil terjatuh dan terlihat sebenarnya tidak parah, tanyakan apakah Si Kecil baik-baik saja dan minta ia untuk bangun sendiri, dan berjalan kembali.

“Penting bagi anak untuk percaya bahwa mereka mampu menangani hal itu sendiri, sehingga mereka dapat mengembangkan rasa percaya diri di antara semua lika-liku dan beratnya kehidupan," ungkap Beverley.

Nah, itulah penjelasan bayi pura-pura menangis, Moms. Jadi, mulai sekarang, hadapi dengan benar, ya.

(GS)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb