22 September 2018

Terlihat Mirip, Begini Cara Membedakan Penyakit Campak dan Roseola Pada Bayi

Kita bisa melihat tanda-tanda berikut sebagai deteksi awal penyakit dan pengobatannya
Terlihat Mirip, Begini Cara Membedakan Penyakit Campak dan Roseola Pada Bayi

Sebagai ibu, tentu kita sangat khawatir jika anak sakit. Misalnya, ketika tiba-tiba muncul bintik-bintik merah di tubuh Si Kecil. Seringkali kita pun bingung penyakit apa yang dialami anak, terlihat seperti campak tapi gejalanya berbeda. Namun, terlihat pula seperti gejala roseola.

Meskipun terlihat mirip, sebenarnya kondisi campak atau rubeola dan roseola jelas berbeda, lho, Moms. Seperti ini perbedaannya:  

Campak

Rubeola yang disebut pula campak atau campak 10 hari, merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus campak Paramixovirus.

Campak menyebar dari satu anak ke anak lain melalui kontak secara langsung dengan keluarnya cairan dari hidung atau tenggorokan.

Terkadang campak juga menyebar melalui droplet udara dari anak yang terinfeksi. Penyakit ini sangat menular dan biasanya menunjukkan gejala seperti demam dan batuk, diikuti oleh ruam.

Gejala campak atau rubeola sendiri dapat menyerupai gangguan kulit atau masalah medis lainnya.

Sementara komplikasi campak (rubeola) serius meliputi infeksi telinga, croup, pneumonia, kebutaan, dan ensefalitis (radang otak).

Baca Juga : 8 Gejala Campak yang Wajib Dikenali pada Balita

Roseola

Roseola infantum yang lebih sering disebut hanya sebagai roseola, adalah salah satu penyakit viral ringan yang sangat umum dan dapat menyebabkan demam serta ruam pada bayi dan anak kecil (usia 6 bulan – 3 tahun).

Roseola berkembang sekitar 5-15 hari setelah terjadinya kontak dan biasanya tidak menimbulkan masalah berarti bagi bayi, meskipun terkadang dapat membuat bayi merasa tidak sehat.

Suhu tinggi dan ruam bisa berlangsung mulai dari beberapa jam hingga lima hari. Roseola juga dikenal sebagai penyakit keenam atau exanthema subitum.

Baca Juga : 7 Fakta Seputar Campak dan Rubella pada Bayi

Apa saja gejala roseola ifantum?

Kita bisa melihat tanda-tanda berikut sebagai deteksi awal penyakit dan pengobatannya.

  • Demam tinggi pada bayi dengan suhu lebih dari 40 derajat Celcius (sangat mungkin lebih tinggi), yang biasanya berakhir dalam beberapa jam, tetapi seringkali berakhir setelah tiga hingga lima hari.
  • Saat suhu tubuh bayi turun, demamnya bisa naik kembali diiringi dengan munculnya ruam. Pada awalnya ruam akan muncul pada tubuh dan leher, kemudian pada area wajah, lengan dan kaki.
  • Ruam yang muncul biasanya hilang dalam waktu beberapa jam hingga satu atau dua hari.
  • Roseola sangat mungkin menyebabkan demam tanpa disertai ruam.
  • Bayi yang mengalami roseola infantum akan sembuh sepenuhnya, biasanya hanya dalam waktu seminggu.

Baca Juga : Bahaya Campak pada Ibu Hamil, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab roseola sendiri merupakan salah satu virus dari kelompok herpes, tetapi virus ini tidak dapat menyebabkan infeksi herpes lainnya, seperti cold sore.

Masih belum diketahui secara pasti bagaimana virus penyebab roseola menyebar, meskipun diduga penyebarannya termasuk melalui air liur atau cairan dari anak lain yang terinfeksi. 

Roseola sangat mudah menyerang saat bayi dalam kondisi kurang sehat, diawali dengan demam hingga sebelum ruam muncul. Kebanyakan bayi sudah pernah terinfeksi oleh virus penyebab roseola sebelum berusia 3 tahun.

(RGW)

Sumber: mayoclinic.org, healthline.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb