Penyebab Wanita Gemuk Sulit Hamil, Ini Kata Dokter Spesialis
Moms, wanita gemuk sulit hamil merupakan kalimat yang mungkin sering didengar di lingkungan masyarakat, ya.
Apalagi, kesuburan pria dan wanita menjadi faktor penting untuk mendapatkan keturunan.
Untuk bisa hamil, Moms juga perlu memiliki kondisi kesehatan tubuh yang baik, termasuk punya berat badan yang sehat.
Tetapi, bagaimana dengan wanita gemuk yang dianggap sulit hamil?
Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini, Moms.
Obesitas Berkaitan dengan Gangguan Kesuburan
Moms, menurut dr. Upik Anggraheni, Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Pondok Indah - Pondok Indah, disebutkan bahwa ada hubungan antara obesitas dengan kesuburan.
"Sudah jelas diketahui bahwa ada hubungan antara obesitas dan gangguan kesuburan.
Namun, mekanismenya sulit dijelaskan secara pasti karena kompleksitas dan banyaknya faktor yang terlibat," jelasnya.
Ketahui lebih lanjut penjelasan dari dokter terkait kemampuan wanita gemuk yang sulit hamil berikut ini Moms.
Baca Juga:5 Aktivitas Fisik Berat yang Cocok untuk Anak Obesitas!
Penyebab Wanita Gemuk Sulit Hamil
Dr Upik menjelaskan, wanita yang kelebihan berat badan memiliki insiden gangguan haid dan siklus tidak terjadinya ovulasi (anovulasi) yang lebih tinggi.
"Hal ini kemudian meningkatkan risiko subfekunditas dan infertilitas, angka keguguran, dan komplikasi kehamilan," jelasnya.
Dr Upik menambahkan, bahwa wanita obesitas juga tidak jarang memiliki keluaran yang buruk dalam konsepsi alami maupun yang menjalani teknologi reproduksi berbantu.
Wanita yang obesitas bisa diketahui berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh (IMT) berikut ini.
- IMT lebih dari 24.9 kg/m2 = overweight/kelebihan berat badan
- IMT lebih dari 30 kg/m2 = obesitas
- IMT lebih dari 35 kg/m2 = obesitas morbid
"Pada wanita gemuk, sekresi gonadotropin (hormon reproduksi di otak) dipengaruhi oleh meningkatnya konversi hormon androgen menjadi hormon estrogen," jelas dr. Upik.
Resistensi insulin dan hiperinsulinemia pada wanita gemuk menyebabkan hiperandrogenemia (peningkatan level androgen darah).
Hal ini membuat globulin pengikat hormon seks (SHBG), hormon pertumbuhan (GH), dan protein pengikat faktor pertumbuhan seperti insulin (IGFBP) menurun dan kadar leptin meningkat.
"Dengan demikian, regulasi hormon dari aksis hipotalamus-hipofisis-gonad (HPG) memburuk. Perubahan-perubahan ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi ovulasi dan juga penurunan kesehatan reproduksi," lanjutnya.
Menurut Womens Health, kelebihan estrogen alami bisa membuat tubuh bereaksi seakan-akan sedang menggunakan kontrasepsi hormonal atau sudah hamil.
Akibatnya, dapat mencegah berovulasi dan memengaruhi siklus menstruasi.
Baca Juga: 9 Dampak Obesitas Jangka Panjang terhadap Kesehatan, Waspada
Risiko Gangguan Kesehatan Reproduksi pada Wanita Gemuk
Tidak hanya wanita gemuk sulit hamil, wanita gemuk juga bisa berisiko mengalami masalah kesehatan berikut ini, Moms.
1. Anovulasi
Anovulasi adalah kondisi medis di mana seorang wanita tidak mengalami ovulasi, yaitu proses pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi adalah bagian penting dari siklus menstruasi yang normal dan diperlukan untuk kehamilan.
Pada wanita yang mengalami anovulasi, siklus menstruasi mungkin tetap terjadi, tetapi tanpa pelepasan sel telur.
Dalam studi di Journal of the Turkish German Gynecological Association, disebutkan bahwa siklus anovulasi lebih sering dialami pasien yang kelebihan berat badan dan obesitas yang BMI-nya ditemukan lebih dari 26,9 kg/m2.
Anovulasi juga merupakan akibat dari efek hiperinsulinemia, resistensi insulin, dan hiperandrogen.
2. PCOS
Selain itu, kondisi lain yang terkait dengan anovulasi dan obesitas adalah PCOS (Polycystic Ovary Syndrome).
Kondisi ini memang umum dialami banyak perempuan meskipun penyebabnya kadang tidak diketahui.
Tapi, wanita obesitas lebih berisiko mengalami kondisi PCOS yang menyangkut dengan anovulasi.
3. Gangguan Menstruasi
Selain itu, gangguan menstruasi empat kali lipat lebih umum terjadi pada wanita gemuk yang kemudian menjadi sulit hamil karena memengaruhi tingkat kesuburan.
Jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa 35-60% pasien dengan gangguan menstruasi mengalami obesitas.
Sementara gangguan menstruasi, siklus anovulasi, dan infertilitas lebih sering terjadi pada pasien PCOS obesitas ketimbang pasien PCOS non-obesitas.
4. Gangguan Hormonal
Mengutip dari studi di jurnal Frontiers in Endocrinology, obesitas memengaruhi hipotalamus-hipofisis-ovarium (HPO), yang mengatur hormon reproduksi.
Gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan kadar androgen dan insulin, yang berkontribusi pada kondisi seperti anovulasi dan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Kadar leptin yang tinggi dari jaringan adiposa berlebih dapat mengganggu kesuburan dengan mempengaruhi fungsi ovarium dan penerimaan endometrium.
Baca Juga: Aglutinasi, Penggumpalan Sperma yang Pengaruhi Kesuburan
Pria Gemuk dapat Sebabkan Pasangannya Sulit Hamil
Tidak hanya wanita gemuk sulit hamil, pria yang kelebihan berat badan juga bisa mengalami masalah kesuburan, lho. Lebih tepatnya memengaruhi kualitas sperma.
Pria dengan IMT berlebih memiliki jumlah sperma total 3,9 persen lebih rendah dan total sperma bergerak 3,6 persen lebih rendah, dibandingkan dengan pria dengan IMT normal.
Tak hanya itu, konsentrasi sperma untuk pria yang kelebihan berat badan lebih buruk daripada pria dengan berat badan kurang.
Bila dibandingkan dengan pria IMT normal, pria yang kelebihan berat badan memiliki konsentrasi sperma 4,2 persen lebih rendah.
Sebab, bila Moms ingin memiliki tingkat kesuburan yang baik, penting untuk menjaga berat badan tetap sehat.
Dengan begitu, Moms san Dads akan dengan mudah untuk mengikuti program hamil dan memiliki keturunan.
- https://womenshealth.gov/healthy-weight/weight-fertility-and-pregnancy
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4456969/#b59-jtgga-16-2-111
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10803652/
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/weight-fertility-and-pregnancy-health
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.