04 Oktober 2023

8 Fungsi Amnion (Air Ketuban) untuk Pertumbuhan Janin

Kekurangan cairan dapat menyebabkan penurunan jumlah air ketuban ibu hamil
8 Fungsi Amnion (Air Ketuban) untuk Pertumbuhan Janin

Penyebab Cairan Amnion Sedikit

Penyebab Cairan Amnion Sedikit
Foto: Penyebab Cairan Amnion Sedikit (Orami Photo Stocks)

Namun selama hamil, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan rendahnya cairan ketuban.

Jumlah air ketuban yang sedikit ini dapat membahayakan calon bayi di dalam kandungan.

Berikut beberapa penyebab air ketuban sedikit yang harus diperhatikan Moms.

1. Obat yang Dikonsumsi

Semua jenis obat yang Moms konsumsi saat hamil benar-benar harus diperhatikan, karena saat hamil Moms rentan karena terkena efek samping obat untuk mengatasi berbagai gejala.

Terdapat beberapa jenis obat yang sering menurunkan jumlah cairan ketuban termasuk seperti:

2. Gangguan Plasenta

Penyebab lainnya adalah gangguan pada plasenta, yang membuat air ketuban selalu sedikit selama kehamilan.

Hal ini kerap disebut dengan insufisiensi plasenta dimana plasenta yang seharusnya memasok darah dan nutrisi ke tubuh bayi tiba-tiba berhenti berfungsi.

Hal ini dapat terjadi dengan karena beberapa penyebab seperti masalah preeklampsia, penyakit lupus yang diderita ibu hamil, penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional.

Baca Juga: Kenali Plasenta Bayi dan Bentuk Plasentanya, Jadi Organ Penting!

3. Dehidrasi

Saat hamil, Moms kerap tak dapat mengatur jumlah cairan yang masuk ke tubuh dengan baik.

Sehingga pada akhirnya Moms akan mengalami dehidrasi yang dapat membuat tubuh ibu kurang cairan.

Kekurangan cairan ini tak hanya membuat tubuh Moms lemah namun air ketuban terus berkurang.

Pada kondisi seperti ini maka Moms harus mendapatkan cairan yang cukup seperti dengan minum secara teratur.

4. Kelelahan

Moms yang mengalami kelelahan saat hamil akan mengalami penurunan cairan ketuban secara perlahan.

Masalah ini dapat disebabkan karena ketuban yang merembes atau bocor.

Bahkan pada kondisi kelelahan yang sangat parah maka janin dalam kandungan dapat terganggu.

Sistem dalam tubuh janin juga tidak akan bekerja dengan baik sehingga air ketuban terus menerus menurun.

5. Kondisi Kesehatan Ibu

Komplikasi maternal seperti berikut ini dapat menyebabkan rendahnya kadar cairan ketuban, diantaranya:

  • Preeklamsia
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Kegemukan
  • Dehidrasi

Itulah mengapa sangat penting untuk menjaga janji pranatal tersebut, meskipun sejauh ini tidak terjadi masalah.

6. Kehamilan Pasca Kehamilan

Cairan ketuban secara alami mulai berkurang setelah 36 minggu kehamilan, dan kemungkinan besar akan terlalu rendah setelah 42 minggu kehamilan.

Namun, dokter kandungan Moms mungkin tidak akan membiarkan hal ini terjadi, sehingga akan dilakukan induksi agar bayi bisa cepat lahir.

Dampak Kelainan pada Cairan Amnion

Cairan amnion yang berwarna hijau atau cokelat menandakan bayi telah mengeluarkan mekonium sebelum lahir.

Mekonium adalah nama saat buang air besar pertama. Mekonium dalam cairan bisa menimbulkan masalah.

Ini dapat menyebabkan masalah pernapasan yang disebut sindrom aspirasi mekonium yang terjadi ketika mekonium memasuki paru-paru.

Cairan amnion dapat digunakan untuk melakukan evaluasi tentang:

  • Kelainan kongenital janin
  • Gangguan tumbuh kembang janin intrauteri
  • Kematangan paru

Dalam beberapa kasus, bayi akan membutuhkan perawatan lebih setelah mereka lahir.

Keberadaan dan fungsi cairan amnion memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan janin.

Kelainan jumlah cairan ketuban dapat terjadi dan sering kali merupakan pertanda yang paling awal terlihat pada janin yang mengalami gangguan.

Kelainan jumlah cairan ketuban dapat menimbulkan gangguan pada janin, seperti:

  • Hipoplasia paru
  • Deformitas janin
  • Kompresi tali pusat
  • Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)
  • Prematuritas
  • Kelainan letak
  • Kematian janin

Baca Juga: Mengenal 13 Jenis Kacang-Kacangan, Makanan Sehat untuk Kehamilan

Itu dia Moms informasi seputar cairan amnion yang penting untuk perkembangan janin selama masa kehamilan.

Jangan lupa untuk rutin check up kadar cairan amnion, ya!

  • https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/amnion
  • https://medlineplus.gov/ency/article/002220.htm
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/307082#disorders
  • https://www.medicinenet.com/amnion/definition.htm
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/8416460/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb