
Persalinan prematur juga disebut premature labor yang dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur, terjadi ketika tubuh wanita mulai bersiap untuk kelahiran terlalu dini pada kehamilan. Kelahiran prematur terjadi jika dimulai lebih dari 3 minggu sebelum tanggal persalinan atau usia kehamilan sebelum 37 minggu.
Tetapi kabar baiknya adalah dokter bisa melakukan upaya memperlambat kelahiran bayi prematur. Semakin lama janin tumbuh besar di dalam—sampai batas waktu persalinan—semakin kecil kemungkinan dia mengalami masalah setelah kelahiran.
Dalam lokakarya bertajuk “Kelahiran Bayi Prematur dan Penanganannya” di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dr. Esther H Situmeang, SpA., menyatakan bahwa penyebab kelahiran prematur secara umum dapat digolongkan menjadi 4, yaitu dari faktor ibu, janin, psikososial, dan demografi.
Berikut adalah penyebab khusus kelahiran prematur:
Oleh karena itu, Mama perlu mengetahui ciri-ciri kelahiran prematur agar dapat bertindak cepat untuk mencegahnya. Hubungi segera bidan atau dokter jika Mama mengalami:
Kebanyakan bayi prematur tumbuh besar dengan sehat, meskipun menghadapi risiko masalah yang lebih tinggi. Bayi prematur tumbuh lebih lambat daripada bayi yang lahir normal. Mereka memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan jangka panjang, termasuk autisme, cacat intelektual, cerebral palsy, masalah paru-paru, dan gangguan penglihatan dan pendengaran.
Semakin dini bayi lahir, semakin besar kemungkinan dia mengalami masalah. Untuk mencegah hal tersebut, bayi prematur setelah 7 bulan biasanya memerlukan perawatan khusus di unit perawatan intensif neonatal (NICU) rumah sakit.
Bagaimana persiapan Mama menghadapi kehamilan?
(ROS)
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.