02 Juli 2024

Penyebab Jerawat Kistik atau Jerawat Batu dan Pengobatannya

Jika tak kunjung hilang, bisa diobati ke dokter
Penyebab Jerawat Kistik atau Jerawat Batu dan Pengobatannya

Foto: Orami Photo Stocks

Dilansir Mayo Clinic, jerawat kistik atau lebih dikenal dengan jerawat batu adalah salah satu jenis gangguan kulit yang cukup parah.

Jerawat tersebut terbentuk dari lapisan kulit dalam akibat penyumbatan, yang dipicu oleh penumpukan sel kulit mati.

Selain sel kulit mati, jerawat kistik dapat muncul akibat terperangkapnya bakteri di dalam pori-pori, yang berujung menginfeksi kulit.

Bakteri tersebut memicu infeksi, sehingga benjolan besar yang berisi nanah pun terbentuk pada permukaan kulit.

Jerawat jenis ini memicu rasa sakit ketika tidak sengaja tersentuh.

Ketahui lebih lanjut terkait penyebab dan cara menghilangkannya di bawah ini.

Baca juga: 10 Penyebab Jerawat di Rahang dan Leher, Moms Perlu Tahu!

Kenali Ciri Fisik Jerawat Kistik

Kenali Ciri Fisik Jerawat Kistik
Foto: Kenali Ciri Fisik Jerawat Kistik (Orami Photo Stocks)

Dilansir dari Healthline, jerawat kistik memiliki ciri utama, yaitu benjolan merah besar yang hampir serupa dengan bisul.

Teksturnya lunak dan menimbulkan rasa sakit saat disentuh. Rasa sakit tersebut terkadang tidak dirasakan beberapa orang.

Selain benjolan merah, berikut ini beberapa ciri fisik jerawat kistik:

  • Benjolan besar tanpa mata
  • Nanah yang keluar setelah jerawat matang dan pecah

Jerawat kistik umumnya ditemui pada wajah.

Meski demikian, jerawat dapat dijumpai pada area tubuh lainnya, seperti dada, area belakang telinga, serta punggung.

Hal yang menyebalkan dari jerawat kistik adalah, dapat bertahan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Setelah pecah, jerawat memicu perubahan warna kulit yang terkena menjadi lebih gelap.

Bekasnya pun sulit hilang jika tidak diimbangi perawatan.

Baca Juga: Jerawat Papula, Benjolan Kecil Merah tanpa Nanah di Dalamnya

Penyebab Jerawat Kistik

Penyebab Jerawat Kistik
Foto: Penyebab Jerawat Kistik (Orami Photo Stocks)

Sama seperti jenis jerawat lainnya, jerawat kistik juga dipicu oleh penyumbatan pori-pori akibat kelebihan minyak, sel kulit mati, dan kotoran di permukaan kulit.

Kondisi tersebut membuat bakteri penyebab jerawat berkembang biak, kemudian menginfeksi jaringan kulit.

Berikut ini beberapa kondisi yang menjadi faktor pemicu penyumbatan pori-pori:

  • Memiliki riwayat kulit berjerawat yang diturunkan dari orang tua.
  • Mudah berkeringat. Keringat berlebih memicu bakteri lebih mudah berkembang biak.
  • Penggunaan produk kosmetik atau skincare yang tidak sesuai dengan jenis kulit.

Selain penyumbatan pori-pori akibat beberapa faktor tersebut, jerawat kistik dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dalam tubuh.

Pemicunya sendiri adalah produksi hormon androgen yang berlebihan.

Hormon tersebut berfungsi untuk mendukung kinerja organ seksual seseorang.

Selain itu, hormon dapat merangsang kelenjar minyak untuk menghasilkan sebum. Jika produksinya berlebihan, pori-pori akan tersumbat, sehingga memicu jerawat.

Ketidakseimbangan hormon tersebut umumnya terjadi di masa pubertas, menjelang siklus haid, hingga menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Baca juga: Beda Jenis Jerawat, Beda Pula Cara Mengatasinya! Ketahui Ragamnya Berikut Ini

Perbedaan Jerawat Kistik dan Nodula

Perbedaan Jerawat Kistik dan Nodula
Foto: Perbedaan Jerawat Kistik dan Nodula (Thehealthy.com)

Sering tertukar antara jerawat kistik dan juga nodula dengan penampilan fisik yang mirip.

Jerawat nodula dan jerawat kistik sangat mirip. Keduanya menyebabkan benjolan yang dalam dan menyakitkan di bawah kulit.

Bahkan, keduanya bisa menimbulkan bekas luka atau jaringan pada kulit. Perbedaan yang paling menonjol meliputi:

  • Jerawat kistik berisi nanah atau cairan.
  • Jerawat nodula lebih padat dan lebih keras daripada kistik karena tidak mengandung cairan.

Kebanyakan orang yang berjerawat biasanya tidak mengalami gejala fisik, namun penampilan kulit dapat mempengaruhi psikologi.

Inilah yang menyebabkan tekanan emosional pada penderitanya.

Namun, pada jerawat kistik, tekanannya mungkin lebih besar, dan jerawat nodula mungkin terasa lebih sakit.

Baca juga: Rekomendasi 9 Obat Jerawat Alami, Bisa Bantu Hilangkan Jerawat Membandel dengan Cepat!


Komplikasi Jerawat Kistik

Komplikasi Jerawat Kistik
Foto: Komplikasi Jerawat Kistik (Orami Photo Stock)

Selain dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang, jerawat batu ini juga dapat memicu komplikasi.

Komplikasi jerawat kistik dapat meninggalkan bekas permanen pada kulit. Selain itu, berikut beberapa faktor kemungkinan lainnya:

  • Lubang yang dalam dan kecil (bekas luka)
  • Lubang pada kulit yang lebih luas
  • Warna kulit tidak merata

Cara untuk mencegah atau mengatasi jerawat kistik yakni dengan teknologi laser.

Teknologi laser dapat digunakan untuk melawan jerawat kistik dengan lebih mudah.

Beberapa orang juga dapat mengalami perubahan warna kulit di lokasi jerawat batu tersebut.

Bintik-bintik ini mungkin berwarna merah muda, ungu, merah, hitam atau cokelat. Bekas jerawat bisa memudar, tetapi mungkin memakan waktu lebih dari 1 tahun.

Baca Juga: 9 Cara Merawat Telinga, Jangan Gunakan Cotton Buds!

Cara Menghilangkan Jerawat Kistik

Cara Menghilangkan Jerawat Kistik
Foto: Cara Menghilangkan Jerawat Kistik (Freepik.com/freepik)

Langkah paling efektif untuk mengatasi jerawat kistik yang tidak kunjung hilang dalam waktu yang lama adalah memeriksakan diri ke dokter.

Umumnya dokter akan mendiagnosis gangguan kulit tersebut berdasarkan penampilan kulit.

Setelah menentukan jenisnya, dokter akan menentukan perawatan apa yang cocok dan sesuai dengan jenis kulit.

Berikut ini beberapa jenis pengobatan yang diberikan dokter untuk mengatasi jerawat kistik:

1. Oleskan Obat Salep

Obat topikal ini terdiri dari salep atau krim, yang diresepkan tergantung pada usia, lokasi, dan tingkat keparahan jerawat.

Obat ini termasuk ke dalam jenis perawatan jerawat dan efektif dalam meredakan gejala yang muncul.

Beberapa kandungan dapat obat topikal yang umum digunakan, seperti:

  • Benzoil peroksida, yang berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab jerawat.
  • Retinoid, yang berfungsi untuk menghilangkan jerawat sekaligus komedo.
  • Asam azelaic, yang berfungsi untuk mengatasi masalah warna kulit tidak merata.

Selama proses pengobatan berlangsung, Moms tidak diperbolehkan memencet jerawat, karena dapat memperlambat proses penyembuhan.

Kebiasaan buruk tersebut juga dapat menyebabkan infeksi menyebar, dan menimbulkan bekas luka yang sulit dihilangkan.

2. Mengonsumsi Antibiotik

Dilansir dari American Academy Dermatology of Association, antibiotik dibutuhkan untuk mengatasi jerawat kistik yang disebabkan oleh bakteri.

Tujuannya adalah mengurangi jumlah bakteri, sehingga peradangan pun berkurang.

Kekurangan obat ini adalah, tidak dapat menekan produksi minyak.

Dilihat dari fungsinya yang kurang optimal, pemberian obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat lainnya. Artinya, tidak digunakan sebagai obat tunggal.

Penggunaannya biasanya sebagai tambahan untuk melengkapi benzoil peroksida agar manfaatnya dapat terasa lebih optimal.

Penggunaan antibiotik hanya boleh dilakukan dalam jangka pendek. Jika sudah membaik, pemakaiannya akan dihentikan.

3. Terapi Hormon

Dilansir dari All About Acne, terapi hormon menjadi salah satu langkah yang dilakukan untuk menghilangkan jerawat kistik.

Spironolakton menjadi salah satu jenis obat yang digunakan dalam terapi hormon. Fungsinya adalah mengatasi peradangan jerawat.

Obat jenis ini juga dapat menurunkan produksi minyak berlebih pada wajah, yang berpotensi tinggi menyumbat pori-pori.

Meski efektif, penggunaan obat tersebut dapat memicu efek samping bagi penderita penyakit tertentu. Jadi, sebaiknya digunakan dengan hati-hati.

4. Gunakan Obat Isotretinoin

Isotretinoin menjadi obat lain yang digunakan untuk mengatasi jerawat kistik. Penggunaannya harus dibawah pengawasan dokter.

Dosisnya perlu diperhatikan, karena disesuaikan dengan berat badan penderita.

Pengobatan jerawat ini direkomendasikan jika pengobatan sebelumnya tidak membuahkan hasil.

Beberapa efek samping penggunaan yang bisa saja dialami, seperti nyeri sendi, bibir pecah-pecah, hingga kerusakan hati.

Obat ini juga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, karena dapat memicu kelahiran prematur, kelainan bawaan, hingga kematian janin.

5. Pakai Pil KB

Pengobatan jerawat kistik jangka panjang pada wanita dapat melibatkan pil KB, yang menekan produksi sebum.

Jika perlu, obat minum yang mengandung estrogen dan progesteron dapat digunakan selama 6 bulan atau lebih.

Obat yang disebut spironolactone juga dapat diresepkan dengan pil KB sebagai pencegah hormon.

Ini adalah steroid sintetis yang menghambat hormon androgen.

Tak berlaku untuk semua dengan penderita jerawat, jadi pastikan konsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.


Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Jerawat Kistik

Faktor-faktor yang mempengaruhi lama penyembuhan jerawat kistik meliputi:

1. Kondisi Hormonal

Perubahan hormon memainkan peran penting dalam keseimbangan tubuh kita, dan tidak jarang mereka juga menjadi faktor penentu dalam masalah kulit seperti jerawat kistik.

Ketika mengalami masa pubertas, perubahan hormon yang drastis sering kali memicu produksi sebum berlebih di kulit.

Artinya, ini dapat menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Demikian pula, pada masa menopause, fluktuasi hormon yang signifikan dapat menyebabkan peradangan dalam kulit, memperburuk jerawat kistik, dan menghambat proses penyembuhan kulit yang sehat

2. Kulit Berminyak

Kulit berminyak dapat memperparah jerawat kistik dan mempengaruhi lama penyembuhannya.

Minyak yang terjebak di pori-pori kulit dapat memicu peradangan dan memperpanjang proses penyembuhan.

3. Riwayat Keluarga

Faktor genetik dapat mempengaruhi risiko terkena jerawat kistik dan memperpanjang proses penyembuhannya.

Orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat jerawat kistik memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi yang sama.

4. Penggunaan Produk Skincare yang Salah

Menggunakan produk skincare yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat memperparah jerawat kistik dan mempengaruhi lama penyembuhannya.

Produk yang tidak sesuai dapat menyebabkan penumpukan minyak dan kotoran, memperburuk peradangan, dan memperpanjang proses penyembuhan.

5. Bakteri

Bakteri yang menginfeksi kulit lebih dalam dapat memperparah jerawat kistik dan mempengaruhi lama penyembuhannya.

Antibiotik dapat digunakan untuk mengurangi jumlah bakteri dan mempercepat proses penyembuhan.

6. Usia

Faktor usia dapat mempengaruhi lama penyembuhan jerawat kistik. Jerawat kistik dapat terjadi pada siapa saja, tetapi risikonya lebih tinggi pada usia remaja atau awal 20 tahun.

7. Keseimbangan Hormon

Keseimbangan hormon dalam tubuh dapat mempengaruhi lama penyembuhan jerawat kistik.

Produksi hormon androgen yang berlebihan dapat memperparah jerawat kistik dan memperpanjang proses penyembuhan.

Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi lama penyembuhan jerawat kistik, Moms dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi jerawat dan mencegah kambuhnya.

Baca Juga: 10 Penyebab Jerawat di Rahang dan Leher, Moms Perlu Tahu!

Pengobatan Alami Jerawat Kistik

Pengobatan Alami Jerawat Kistik
Foto: Pengobatan Alami Jerawat Kistik (Orami Photo Stock)

Sebagian orang memilih untuk melakukan pengobatan alami dalam mencegah jerawat jadi lebih meradang.

Moms dapat melakukan beberapa langkah untuk membantu mencegah jerawat bertambah parah, di antaranya:

  • Cuci muka 2 kali sehari dan setelah berolahraga. Gunakan ujung jari dan pembersih yang lembut. Bilas dengan air hangat.
  • Jangan menggosok kulit atau menggunakan produk yang mengiritasi seperti exfoliant.
  • Jangan menyentuh kista atau mengorek noda. Melakukan ini mungkin mendorong infeksi lebih dalam dan membuatnya menyebar.
  • Hindari untuk memencetnya, hal ini agar menurunkan risiko bekas luka.
  • Jauhi sinar matahari langsung yang dapat merusak kulit.

Cobalah untuk rileks juga ya, Moms. Stres dapat membuat tubuh melepaskan lebih banyak hormon, yang dapat memperburuk jerawat.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Sabun Cuci Muka untuk Kulit Berminyak

Pencegahan Jerawat Kistik Meradang

Pencegahan Jerawat Kistik Meradang
Foto: Pencegahan Jerawat Kistik Meradang (Dermcollective.com)

Jerawat batu pada kulit bisa dicegah dengan sejumlah perawatan atau pengobatan alami.

Hal ini terutama apabila Moms masih memiliki jerawat kistik yang sifatnya ringan atau kecil.

Berikut langkah-langkah pencegahan jerawat kistik yang dapat membantu:

  • Bersihkan kulit dengan lembut di pagi hari, sebelum tidur, dan setelah berolahraga berat.
  • Cobalah untuk menghindari menyentuh kulit jika memungkinkan.
  • Hindari paparan sinar matahari yang berlebihan, karena dapat memengaruhi kesehatan dan penampilan kulit.
  • Sampo rambut secara teratur. Orang dengan rambut berminyak disarankan keramas setiap hari.

Ada faktor lain yang menyebabkan dan meningkatkan jerawat kistik meradang, seperti genetika.

Jerawat yang disebabkan genetika biasanya akan lebih sulit untuk diobati, namun bisa sembuh dengan perawatan yang lama.

Baca Juga: Jerawat di Vagina: Penyebab, Cara Mencegah, dan Mengatasi

Itulah serba-serbi terkait dengan jerawat kistik. Apakah Moms pernah mengalaminya?

Pilih pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kulit agar hasilnya maksimal dan tidak menimbulkan komplikasi lanjutan, ya.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acne/multimedia/cystic-acne/img-20006234
  • https://www.aad.org/public/diseases/acne/derm-treat/severe-acne
  • https://acne.org.au/treatments/acne-medication/hormonal-treatments/
  • https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/cystic-acne

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.