Isotretinoin: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dan Harga

Jangan pusing, mengatasi jerawat bisa Moms dan Dads lakukan dengan minum isotretinoin.

Pasalnya, di beberapa kasus, jerawat yang merusak penampilan wajah maupun bagian tubuh lainnya, sering kali tidak ampuh dengan perawatan rumahan.

Moms mungkin sudah mencoba mengganti produk skincare untuk kulit berjerawat yang digunakan, lebih berhati-hati ketika mencuci muka, atau mencoba bahan-bahan alami yang ada di rumah untuk menghilangkan jerawat, tapi hasilnya nihil.

Jika sudah begitu, minum obat bisa jadi salah satu pilihan untuk mengatasinya.

Sebelum menggunakan obat jerawat ini, sebaiknya Moms dan Dads simak lebih dulu mengenai manfaat hingga efek sampingnya.

Baca Juga: Mengenal Jerawat di Vagina, Cari Tahu Gejala, Penyebab, hingga Penanganannya

Manfaat Isotretinoin

Isotretinoin adalah retinoid, seperti retinol. Retinoid adalah turunan dari vitamin A.

Kelompok obat ini dapat membantu mengobati jerawat parah. Terutama pada orang yang sebelumnya tidak ampuh menggunakan antibiotik atau perawatan topikal lainnya.

Cara kerja obat ini adalah mengecilkan kelenjar sebaceous (kelenjar minyak) yang mengeluarkan sebum (minyak).

Ekstra sebum inilah yang jadi penyebab terbentuknya jerawat.

Moms dan Dads bisa saja perlu minum obat ini dalam jangka waktu lebih pendek atau lebih panjang.

Lamanya durasi penggunaan obat bergantung dengan kondisi kulit dan bagaimana kulit merespons kandungan aktif dari obat.

Pada kebanyakan pengguna obat ini, jerawat di kulit mereka dapat sembuh dan kulit jadi lebih bersih.

Namun, sebelum mendapatkan hasil demikin, kondisi jerawat mungkin akan meradang pada minggu pertama hingga minggu kedua pemakaian.

Baca Juga: Begadang Menyebabkan Jerawat? Ini Cara Mengatasinya

Dosis Isotretinoin

Obat jerawat ini tersedia dalam dua bentuk, yakni kapsul minum dan gel oles.

Lebih jelasnya, mari bahas satu per satu dosisnya.

1. Isotretinoin Kapsul

Bisa diberikan pada orang dewasa dan anak di atas 12 tahun

Dalam kasus parah yang berisiko menyebabkan jaringan parut permanen dan tidak ampuh dengan antibiotik, diobati dengan dosis 0,5 mg/kg sekali sehari atau dalam 2 dosis terbagi, dapat ditingkatkan menjadi 1 mg/kg setiap hari.

Lanjutkan sampai dosis total 120-150 mg/kg tercapai. Durasi pengobatan berkisar 15-24 minggu atau sampai jumlah total jerawat berkurang lebih dari 70%.

Bila sebelumnya menunjukkan intoleransi parah terhadap dosis yang dianjurkan, pengobatan dapat dilanjutkan dengan dosis yang lebih rendah untuk jangka waktu yang lebih lama.

Dosisnya sekitar 0,5-1 mg/kg setiap hari dalam 2 dosis terbagi selama 15-20 minggu atau 0,4-0,8 mg/kg setiap hari dalam 2 dosis terbagi selama 15-20 minggu.

Jika jerawat sudah sangat parah, penyesuaian dosis akan dilakukan hingga 2 mg/kg setiap hari atau 1,6 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi.

Dosis dapat disesuaikan sesuai dengan respon dan toleransi pasien.

Pada kasus kambuhan, dokter akan mempertimbangkan dosis harian yang sama dengan sebelumnya.