12 Mei 2022

Mycostatin Obat Sariawan dan Kandidiasis, Ini Dosis dan Aturan Pakainya

Simak juga risiko efek sampingnya!
Mycostatin Obat Sariawan dan Kandidiasis, Ini Dosis dan Aturan Pakainya

Mycostatin adalah obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi jamur.

Hal ini terutama pada rongga mulut (kandidiasis).

Mycostatin mengandung bahan aktif nystatin, yang secara umum juga bisa mengatasi infeksi jamur di berbagai area tubuh.

Seperti apa manfaat, dosis, dan efek samping dari obat ini? Yuk simak lebih lanjut!

Baca Juga: Ketahui Jenis Interferon serta Fungsinya untuk Memerangi Virus, Bakteri, dan Sel Kanker dalam Tubuh

Manfaat dan Kegunaan Mycostatin

sariawan hiv
Foto: sariawan hiv (Medicalacademic.co.za)

Foto: Orami Photo Stock

Mycostatin adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur di mulut, tenggorokan, dan perut (sariawan/kandidiasis).

Kontak langsung dengan obat ini diperlukan untuk melawan jamur yang menginfeksi bagian tubuh tersebut.

Mycostatin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur.

Obat ini dapat membuat lubang di dinding sel jamur, sehingga mengganggu pertumbuhan jamur dan menyebabkan isi esensialnya bocor.

Jadi, dapat dikatakan bahwa kandungan nystatin dalam Mycostatin dapat membunuh jamur dan mengobati infeksi.

Menurut studi pada 2016 di jurnal Drug Design, Development and Therapy, obat ini dapat menghancurkan jamur segera setelah mulai tumbuh berlebihan.

Itulah sebabnya pada beberapa kondisi, obat ini juga digunakan untuk mencegah infeksi.

Pemberian Mycostatin untuk pencegahan biasanya dilakukan dokter pada orang tertentu.

Misalnya yang sistem kekebalannya lemah, seperti bayi, lansia, atau orang yang menderita HIV.

Dosis dan Cara Penggunaan Mycostatin

candistin untuk sariawan anak
Foto: candistin untuk sariawan anak (medicalnewstoday.com)

Foto: Orami Photo Stock

Mycostatin tersedia dalam bentuk sirup atau suspensi kemasan 12 ml.

Dengan kandungan 100.000 unit untuk setiap mililiternya.

Dosis Mycostatin bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia dan kondisi yang dialami.

Namun, secara umum, berikut ini dosis Mycostatin yang disarankan:

1. Dosis untuk Dewasa

Untuk kandidiasis di rongga mulut, dosisnya 4 - 6 ml, diminum 4 kali sehari.

Obat ini sebaiknya di diamkan selama mungkin di mulut sebelum ditelan.

Lanjutkan pengobatan hingga 48 jam setelah gejala perlahan menghilang dan jamur candida sudah terlihat berkurang.

Baca Juga: Fatigon, Multivitamin untuk Penuhi Kekurangan Nutrisi Harian

2. Dosis untuk Anak-Anak

  • Bayi usia 1 - 12 bulan: 2 ml, diminum 4 kali sehari.
  • Anak usia 1 - 18 tahun: 4 - 6 ml, diminum 4 kali sehari.

Dalam menggunakan Mycostatin, pastikan untuk membaca aturan pakai yang tercantum dalam label kemasan obat.

Kocok terlebih dahulu kemasan obat sebelum digunakan.

Usahakan untuk menahan obat ini di mulut setidaknya 30 detik sebelum ditelan.

Hindari makan atau minum selama 30 menit setelah meminum obat ini.

Menurut studi pada 2016 di jurnal Clinical Infectious Diseases, obat ini dapat dioleskan ke area infeksi jamur dengan penetes atau kapas.

Tetap minum Mycostatin selama durasi yang direkomendasikan oleh dokter.

Bahkan jika mulai merasa lebih baik atau gejalanya sudah hilang.

Jika berhenti menggunakan obat ini terlalu cepat atau melewatkan dosis, infeksi mungkin tidak sepenuhnya diobati.

Baca Juga: Ketahui Mengenai Infeksi Jamur saat Hamil

Ada kemungkinan juga jamur menjadi resisten dan berkembang lagi.

Obat ini bisa disimpan di dalam lemari es, tepatnya di bagian chiller.

Hindari menaruhnya di dalam freezer atau membekukannya.

Jangan pula menyimpannya di kamar mandi atau tempat yang lembap.

Jauhkan Mycostatin dari paparan sinar matahari langsung, dan jangkauan anak-anak ataupun hewan peliharaan.

Lebih jelasnya, cermati instruksi penyimpanan yang tertulis di label kemasan obat, atau tanyakan pada apoteker yang melayani.

Baca Juga: Clotrimazole, Obat untuk Atasi Beragam Infeksi Jamur di Kulit

Risiko Efek Samping Mycostatin

tanda leukemia - sakit perut (shutterstock).jpg
Foto: tanda leukemia - sakit perut (shutterstock).jpg (shutterstock)

Foto: Orami Photo Stock

Risiko efek samping tentunya ada pada setiap obat, termasuk juga Mycostatin.

Beberapa efek samping umum yang dapat terjadi saat menjalani pengobatan dengan Mycostatin adalah:

Berbagai efek samping tersebut bisa terjadi, tapi umumnya hanya sementara.

Jika salah satu dari efek tersebut bertahan atau memburuk, segera beri tahu dokter atau apoteker.

Mereka mungkin dapat merekomendasikan jenis antijamur yang berbeda untuk infeksi yang dialami.

Ingatlah, obat ini telah diresepkan karena dokter telah menilai bahwa manfaatnya lebih besar daripada risiko efek sampingnya.

Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.

Beri tahu dokter segera jika mengalami efek samping yang serius, termasuk:

Reaksi alergi yang sangat serius terhadap Mycostatin jarang terjadi.

Namun, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:

  • Ruam.
  • Gatal/bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan).
  • Pusing parah.
  • Kesulitan bernapas.

Ini bukan daftar lengkap kemungkinan efek samping.

Jika Moms melihat efek lain yang tidak tercantum di atas, hubungi dokter atau apoteker segera, ya!

Baca Juga: Obat Penurun Kolesterol Simvastatin, Ketahui Fungsi, Dosis, serta Efek Sampingnya di sini

Selain berbagai risiko efek samping tadi, ada kemungkinan efek samping berupa sindrom Stevens-johnson.

Dengan gejala berupa detak jantung cepat, kejang bronkus, pembengkakan, dan nyeri otot non-spesifik.

Namun, efek samping ini bisa dibilang langka atau jarang terjadi.

Nah itulah pembahasan mengenai obat Mycostatin yang penting untuk diketahui.

Untuk menghindari risiko efek samping yang dapat terjadi, pastikan untuk menggunakan obat ini sesuai aturan, ya!

  • https://doi.org/10.2147/DDDT.S100795
  • https://doi.org/10.1093/cid/civ933
  • https://www.verywellhealth.com/what-is-nystatin-used-for-5116234
  • https://www.drugs.com/mtm/nystatin.html
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8893-8206/nystatin-oral/nystatin-suspension-oral/details

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb