Penyebab dan Gejala Agitasi, Gelisah Berlebihan Tanpa Sebab
Sering mengalami jengkel, gelisah, dan marah tanpa sebab? Hati-hati, mungkin Moms atau Dads mengalami tanda-tanda dari agitasi.
Setiap orang tentunya pernah mengalami gelisah. Tapi, pada kondisi tertentu perasaan gelisah ini bisa jadi lebih parah yang dikenal dengan agitasi.
Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang menjadi tidak nyaman dan hingga mengganggu pekerjaan serta interaksi sosial.
Bahkan pada beberapa kasus yang meningkat, bisa meningkatkan risiko untuk melukai diri sendiri.
Tanpa memandang usia, latar belakang dan status, agitasi ini bisa menyerang siapapun.
Untuk itu, sangat penting melakukan pendekatan dan mengetahui tentang agitasi.
Baca Juga: Mengenal Tanda-Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasi Anxiety Attack
Pengertian Agitasi
Secara singkat, agitasi adalah perasaan tegang dan kegelisahan batin.
Gelisah adalah perasaan yang wajar dan sebagai respons tubuh akibat stres, misalnya dari pekerjaan.
Namun, rasa gelisah yang berlebihan bisa jadi ciri dari adanya gangguan kesehatan mental.
Ini adalah salah satu gejala yang bisa dialami oleh orang dengan kondisi psikologis seperti bipolar, skizofrenia, dan demensia.
Agitasi bisa digambarkan sebagai perasaan kesal, kegelisahan, dan ketegangan dalam diri.
Seringkali perasaan ini dianggap sebagai emosi negatif.
Baca Juga: Mengenal Panic Disorder, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penyebab Agitasi
Untuk bisa mengidentifikasi penyebab agitasi, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait riwayat kesehatan dan gaya hidup bersama dengan gejala lain yang mungkin Moms atau Dads alami.
Jika dilihat dari kondisi, terdapat beberapa penyebab, yaitu:
- Stres pekerjaan
- Perasaan kehilangan
- Insecure, penyesalan, dan rasa tidak berharga
- Ketidakseimbangan hormonal
- Tekanan teman sebaya
- Stres berkepanjangan
- Peristiwa traumatis
Selain itu, gangguan ini juga bisa muncul bukan dari kondisi lingkungan sekitar, namun dari faktor kesehatan.
Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan ini, antara lain:
- Kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon seperti hipotiroidisme
- Ketergantungan alkohol atau gejala putus alkohol
- Autisme
- Kekurangan vitamin B6
- Gangguan penyakit jantung, paru-paru, hati, atau ginjal
- Gangguan suasana hati atau kecemasan, seperti depresi atau gangguan bipolar
- Gangguan neurologis seperti tumor otak
Menurut MedlinePlus, gangguan juga dapat terjadi akibat gangguan di otak dan kesehatan mental, seperti:
- Dementia (seperti penyakit Alzheimer)
- Mania
- Skizofrenia
Studi yang dilakukan BMC Psychiatry pada tahun 2018 mengamati data dari 583 orang dengan skizofrenia atau gangguan bipolar yang juga mengalami agitasi.
Secara total, 71% sadar ketika mereka menjadi gelisah, dan 61% tahu apa pemicunya.
Sebagian besar mengatakan bahwa mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan kegelisahan mereka, tetapi sekitar 16% merasa tidak ada yang dapat mereka lakukan.
Jika gangguan diduga memiliki keterkaitan dengan kondisi kesehatan mental, maka dokter biasanya akan memberi rujukan kepada spesialis kesehatan mental untuk dievaluasi.
Baca Juga: 10 Manfaat Pacaran untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Gejala yang Harus Diwaspadai
Agitasi bisa datang tiba-tiba atau perlahan seiring waktu. Agitasi bisa berlangsung selama beberapa menit, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
Seseorang yang mengidap gangguan ini biasanya menimbulkan beberapa perilaku yang bisa dikenali.
Saat seseorang semakin gelisah, mereka akan cenderung berteriak atau mengancam orang lain.
Sebagian gejala lainnya ditandai dengan gejala fisik.
Berikut adalah gejala agitasi yang kerap terjadi:
- Mencabut atau menarik rambut, kulit, atau pakaian
- Memeras tangan
- Melakukan gerakan yang tidak disadari
- Sering menggigit kuku
- Mengepalkan tangan
- Teriak-teriak
- Berbicara terlalu cepat
- Mondar-mandir
Baca Juga: 10+ Cara Mengatasi Insomnia agar Mendapatkan Tidur Berkualitas
Dilansir dari Depression and Bipolar Support Alliance, selain perasaan yang tidak nyaman, orang yang mengalami agitasi juga memiliki karakteristik, seperti:
- Semangat berlebih
- Banyak memusuhi sesuatu
- Kontrol impuls yang buruk
- Tegang
- Tidak mau bekerja sama
- Perilaku kekerasan/mengganggu
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.