
Moms pernah mendengar istilah burnout? Ternyata jika dibiarkan kondisi ini bisa menyebabkan kematian, lho. Namun, ada beberapa cara mengatasi burnout.
Siapa saja bisa terkena burnout. Tetapi kondisi ini sering terjadi pada seseorang yang memaksakan dirinya untuk terus bekerja tanpa beristirahat.
Jika saat ini Moms termasuk pada ibu yang bekerja, sebaiknya mulai perhatikan cara mengelola stres dengan baik.
Sebab, seseorang yang sulit mengatasi stres di tempat kerja berisiko tinggi untuk mengalami burnout.
Seseorang yang mengalami burnout akan merasakan fisik maupun mentalnya, seperti terkuras, lemas, hingga mengalami penurunan kinerja.
Melansir BMC Psychiatry, setiap pekerjaan 4-7 persen orang akan mengalami kelelahan dan stres. Terutama pada bidang kesehatan.
Jika saat ini Moms mengalami kondisi ini, sebaiknya segera mengetahui cara mengatasi burnout.
Lantas bagaimana cara mengatasi burnout? Yuk kita simak di bawah ini.
Baca Juga: Cara Bermain Sudoku dengan Anak, Bisa Melatih Konsentrasi dan Menghilangkan Stres!
Foto: Stres kerjaan (Freepik.com)
Foto: Orami Photo Stock
Burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres berlebihan dan berkepanjangan akibat pekerjaan.
Kondisi ini terjadi ketika Moms merasa kewalahan, terkuras secara emosional, dan tidak mampu memenuhi tuntutan terus-menerus.
Burnout dapat mengurangi produktivitas dan menguras energi, membuat Moms merasa semakin tidak berdaya, putus asa, sinis, dan kesal.
Pada akhirnya, Moms mungkin merasa tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan dan tidak percaya diri.
Efek negatif dari burnout meluas ke setiap bidang kehidupan termasuk rumah, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
Melansir Journal Plos One, burnout juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada tubuh yang membuat Moms rentan terhadap penyakit, seperti kardiovaskular, diabetes tipe 2, depresi, dan bunuh diri
Nah Moms karena banyak dampak buruknya, penting untuk segera mengetahui cara mengatasi burnout.
Baca Juga: 7 Pekerjaan dengan Tingkat Stres Tertinggi di Dunia
Foto: stres kerja (eatthis.com)
Foto: Orami Photo Stock
Moms sebelum mengetahui cara mengatasi burnout, ada baiknya mengetahui penyebabnya terlebih dahulu agar memudahkan untuk mengatasinya.
Burnout sering kali berasal dari pekerjaan. Tetapi siapa pun yang merasa terlalu banyak bekerja, seperti pekerja kantoran yang tidak pernah libur, ibu rumah tangga, pekerja rumah tangga, dan orang tua yang sudah lanjut usia berisiko mengalami burnout.
Faktor-faktor lain berkontribusi terhadap kelelahan, termasuk gaya hidup dan ciri-ciri kepribadian.
Faktanya, apa yang Moms lakukan di waktu senggang dan bagaimana memandang dunia dapat memainkan peran yang sama besarnya dalam menyebabkan stres yang luar biasa seperti tuntutan pekerjaan atau rumah.
Penyebab kelelahan terkait pekerjaan:
Penyebab kelelahan terkait gaya hidup:
Ciri-ciri kepribadian dapat berkontribusi pada kelelahan:
Baca Juga: Berikut 6 Tips Memilih Skincare Anti Aging untuk Mengurangi Kerutan di Wajah
Foto: Kelelahan Bekerja, Hati-hati Alami Burnout-2.jpg
Foto: freepik.com
Melansir Psychology Today, burnout tidak hanya menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, tapi juga meningkatkan sinisme dan merasa kurang efektif dalam bekerja.
Hal ini berpengaruh pada kurangnya prestasi dalam pekerjaan yang dilakukan. Adapun beberapa gejala yang terjadi saat burnout, yaitu:
Pada tahapan awal, orang yang mengalami burnout akan merasakan kekurangan energi dan merasa lelah hampir setiap hari.
Pada tahapan akhir, tidak hanya fisik yang terasa lelah, melainkan juga emosional yang terkuras.
Hal ini membuat Moms merasa takut menghadapi hari esok.
Burnout dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus atau berkonsentrasi.
Saat sedang mengalami stres, perhatian kita akan menyempit untuk fokus pada hal-hal negatif.
“Tubuh dan otak sebenarnya dirancang untuk menangani hal tersebut dan mengembalikan pada fungsi normal. Namun, apabila stres menjadi kronis, fokus tersebut terus berlanjut dan mengalami kesulitan memperhatikan hal-hal lain,” ungkap Dr. Ballard, yang merupakan kepala dari Psychologically Healthy Workplace Program APA.
Pada akhirnya, Moms jadi sulit untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan secara negatif.
Burnout juga bisa membuat Moms menjadi mudah lupa dan sulit mengingat hal-hal penting.
Baca Juga: Sederet Cara Membuat Tanda Tangan Digital selama WFH
Pada tahapan awal, burnout bisa menyebabkan Moms mengalami kesulitan tidur.
Namun, pada tahapan akhir, Moms bisa mengalami insomnia secara persisten, yang akhirnya membuat tubuh semakin lelah.
Kurangnya waktu tidur bisa berdampak pada gejala fisik seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan.
Sebaiknya, pekerjaan di kantor memang tidak dibawa ke rumah.
Namun, ketika Moms mengalami burnout, maka tanda yang bisa dilihat adalah masalah di rumah dan tempat kerja.
Artinya, Moms bisa memiliki lebih banyak konflik dengan rekan kerja atau menarik diri dari keluarga.
Pada tahapan yang sudah parah, Moms akan merasa fisik seperti ada di rumah, tapi pikiran Moms sudah tidak berada di sana.
Baca Juga: Posisi Duduk yang Benar Agar Badan Tidak Mudah Pegal Ketika WFH
Foto: yoga (Orami Photo Stocks)
Foto: Orami Photo Stock
Nah setelah mengetahui penyebab serta gejala burnout, Moms pasti bertanya bagaimana cara mengatasi burn out?
Burnout harus segera ditangani dengan baik agar kualitas hidup juga semakin baik. Ada banyak cara mengatasi burnout, yaitu:
Cara mengatasi burnout yang pertama adalah mengetahui penyebabnya.
Sulit untuk membuat perubahan ketika Moms tidak tahu persis apa yang menjadi penyebab, menjelajahi faktor atau sumber stres yang berkontribusi dalam hidup dapat membantu.
Stres mungkin dapat dikelola dengan sendirinya, tetapi hal tersebut dapat dengan mudah membuat Moms kewalahan, jika tidak mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan dukungan.
Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah memilah jadwal, pustukan tugas mana yang kurang penting dan sisihkan.
Jika Moms sudah menjalani hal yang sibuk seharian, menambahkan lebih banyak tugas hanya akan menambah lebih banyak frustrasi dan stres.
Sebaiknya evaluasi jadwal yang sudah disusun dan pertimbangkan untuk membatalkan atau menjadwal ulang. Susun jadwal yang sangat urgent terlebih dahulu.
Baca Juga: Ketahui Cara Mewarnai Rambut Sendiri di Rumah, Jangan Sampai Salah!
Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah cerita keluh kesah Moms kepada orang yang dipercayai, seperti keluarga, kekasih, atau sahabat.
Memendam masalah dan kelelahan hanya akan menambahkan stres dan memengaruhi kondisi kesehatan.
Melibatkan orang terkasih yang tepercaya dapat membantu Moms merasa didukung dan tidak sendirian, sehingga kembali semangat.
Moms ternyata curhat bisa menjadi salah satu cara mengatasi burnout.
Mencapai titik kelelahan dapat memunculkan perasaan gagal dan kehilangan tujuan atau arah hidup. Moms mungkin merasa seolah-olah tidak dapat melakukan apa pun dengan benar atau tidak akan pernah mencapai tujuan.
Ketika mencapai titik kelelahan, Momsmungkin telah mendorong diri melewati titik yang kebanyakan orang secara realistis dianggap mampu untuk beberapa waktu.
Berikan cinta dan dukungan pada diri sendiri. Ingatkan diri bahwa Moms tidak harus sempurna dan tidak apa-apa untuk istirahat.
Baca Juga: Anjuran Minum Air Putih Selama WFH #DiRumahAja
Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah melakukan aktivitas yang santai dan mengatasi stres, seperti yoga, meditasi, atau tai chi.
Melakukan aktivitas fisik mampu mengalihkan pikiran dari pekerjaan.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah memenuhi kualitas tidur setiap harinya dengan baik.
Nah itu dia Moms cara mengatasi burnout. Jika, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas kehidupan, sebaiknya periksakan kepada ahli profesional atau psikolog ya. Yuk mulai cintai diri sendiri!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.