02 Januari 2024

Ini Perbedaan Mahar dan Mas Kawin dalam Pernikahan Islam!

Istilah mahar dan mas kawin ternyata punya makna yang sama
Ini Perbedaan Mahar dan Mas Kawin dalam Pernikahan Islam!

Dengan kata lain, walinya dengan semena-mena menggunakan hartanya dan tidak memberikan kesempatan mengurus hartanya.

Dilansir dari Rumayso, besaran nilai mahar tidak ditetapkan oleh syariat.

Mahar boleh saja bernilai rendah dan boleh saja bernilai tinggi asalkan saling ridha. An-Nawawi menjelaskan,

في هذا الحديث أنه يجوز أن يكون الصداق قليلا وكثيرا مما يتمول إذا تراضى به الزوجان، لأن خاتم الحديد في نهاية من القلة، وهذا مذهب الشافعي وهو مذهب جماهير العلماء من السلف والخلف

“Hadits ini menunjukkan bahwa mahar itu boleh sedikit (bernilai rendah) dan boleh juga banyak (bernilai tinggi) apabila kedua pasangan saling ridha, karena cincin dari besi menunjukkan nilai mahar yang murah. Inilah pendapat dalam madzhab Syafi’i dan juga pendapat jumhur ulama dari salaf dan khalaf.” (Syarh Shahih Muslim 9/190)

Akan tetapi hendaknya mahar itu adalah mahar yang mudah akan membuat pernikahan berkah.

Berkah itu adalah bahagia dunia-akhirat baik kaya maupun miskin.

Jadi tidak ada perbedaan mahar dan mas kawin dalam Islam karena sama saja.

Baca Juga: 9 Cara agar Doa Terkabul Menurut Islam, Lakukan Moms!

Hal yang Harus Diketahui Mengenai Mahar atau Mas Kawin

Emas
Foto: Emas (womanwhomoney.com)

Setelah mengetahui tidak adanya perbedaan mahar dan mas kawin dalam Islam, berikut ini hal yang harus diketahui mengenai mahar atau mas kawin:

1. Maskawin itu Hak Pribadi Istri

Meskipun tidak adanya perbedaan mahar dan mas kawin dalam Islam secara khusus jangan digunakan sebagai ajang untuk memperbanyak harta keluarga.

Maskawin mutlak milik mempelai wanita.

Karenanya, pihak keluarga baiknya tidak ikut-ikutan jumlah besaran mahar atau mas kawin.

Biasanya, terjadi pada pihak yang menikahkan anaknya yaitu sang ibunya.

Akibatnya, mempelai pria menjadi berat untuk membayar.

Sehingga, hukum Islam di Indonesia mengatur, bahwa bila ada perbedaan mahar dan mas kawin harus berdasarkan kesepakatan kedua mempelai.

Prinsip kesederhanaan dan kemudahan dikedepankan secara proporsional.

2. Jangan Terlalu Mahal, Jangan Terlalu Murah

Walaupun tidak ada perbedaan mahar dan mas kawin secara Islam, sebagaimana prinsip dari hal ini maka besarnya jangan dibuat terlalu mahal ataupun terlalu murah baiknya yang sedang-sedang saja.

Lalu, berapa besaran mahar yang ideal?

Tidak ada standar baku yang bersifat wajib diikuti mengenai hal ini.

Seharusnya mahar bisa lebih besar dimiliki perempuan muslimah di Indonesia saat menikah.

Namun rupanya, biaya yang besar justru lebih sering diperuntukkan sebagai biaya pesta, musik, dan hal lain yang sifatnya tidak primer.

Baca Juga: 11 Tanda Pasangan Butuh Konseling Pernikahan, Cek yuk!

3. Maskawin Bukan Bingkisan

Ada lagi kebiasaan masyarakat muslim di Indonesia ini, yang menjadikan mahar dalam bentuk bingkisan uang didesain sedemikian rupa dalam figura motif emas nan indah.

Hal ini di satu sisi memang kreativitas yang baik, namun perlu dipertimbangkan lagi kelayakannya.

Selain itu, jumlah uangnya juga kadang disesuaikan dengan tanggal, bulan dan tahun akad nikah.

Kebiasaan seperti ini sah-sah saja dilakukan, asal masih menjaga esensi mahar itu sendiri.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb