17 Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat!
Puisi kemerdekaan Indonesia menjadi salah satu puisi yang bisa dibacakan saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Salah satu kegiatan edukasi yang dapat membakar semangat dalam membela tanah air saat merayakan kemerdekaan adalah lomba membaca puisi.
Puisi kemerdekaan Indonesia mengandung unsur-unsur nasionalisme yang menunjukkan perjuangan bangsa Indonesia.
Sedang mencari contoh puisi kemerdekaan Indonesia?
Simak contoh puisi kemerdekaan Indonesia dalam artikel ini, ya.
Baca Juga: Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Saksi Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Contoh Puisi Kemerdekaan Indonesia
Terdapat deretan pilihan puisi kemerdekaan Indonesia, dari buku berjudul Surat dari Samudra: Antologi Puisi Anak oleh penulis-penulis terbaik di Jawa Tengah.
Puisi kemerdekaan Indonesia ini dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Berikut ragam puisi kemerdekaan Indonesia untuk inspirasi Moms dan Si Kecil:
1. Benderaku karya Gatot Supriyanto
Ini benderaku, dua warna
Telah digambar dengan tubuh memar pahlawan
Bahkan tubuh luluh
Dengan tangan terpotong-potong
Hati tercabik-cabik
Diaduk di tungku peperangan
Merahnya membasahi bumi pertiwi
Putihnya jadi cermin negeri
Ku ingin jadi angin
Bergabung kau, kau, kau hingga menggunung
Menjaga bendera tetap berkibar.
Baca Juga: Tugu Proklamasi: Sejarah Proses Pembangunan dan Monumen yang Ada di Dalamnya
2. Indonesia karya Nuraini
Indonesia, Ke mana hati kita tanam dalam-dalam
Dimana ruh kita simpan dalam dada
Dimana bangsa kau jinjing tinggi Indonesia
Ingatlah Budi Utomo dan para pemuda dalam ikramnya
Ingatlah Soepomo, Syahrir, Soekarno dalam ide juangnya
Mereka belum mati
Ruhnya masih bersemayam di setiap nurani anak-anak bangsa
Semangatnya masih menggema dalam dada
Masihkah kita bertanya
Sudahkah kita merdeka?
3. Anak Garuda karya Panggi Gus Yogantoro
Dari telur aku menetas
Dan ku belajar terbang mengitari angkasa luas negeri ini
Belajar mengenal keelokan negeri ini
Kepakkan sayap ku siap mengantarkan kemajuan untuk negeri ini
Cengkeraman kuatku akan mencengkeram kuat Pancasila
Cengkeraman kuatku akan mencengkeram kuat Bhineka Tunggal Ika
Kuku-kuku tajamku akan mengoyak orang yang merusak negeri ini
Paruh tajamku akan mematuk semua pengacau yang ada di negeri ini
Karena aku adalah anak garuda
Yang akan selalu meneruskan perjuangan garuda-garuda terdahulu
Yang akan menjaga dan mencintai selalu Indonesia.
4. Mengeja Merdeka karya Prawoto Susilo
Kata kakekku:
Kita harus mencintai negeri ini
Dengan sepenuh hati
Itu menjadi harga mati
Perjuangan para pahlawan dahulu
Berkorban tak peduli apa yang terjadi
Walau sampai mati
Untuk negeri kita cintai
Darah suci banyak jatuh di tanah pertiwi
Darah suci yang penuh arti
Untuk negeri ini
Untuk memberikan kemerdekaan yang hakiki
Pesan kakekku:
Kita jangan melupakan perjuangan pahlawan yang gugur di negeri ini
Karena jasa-jasanya sangat berarti
Yang telah memberikan kemerdekaan ini.
5. Garuda Pancasila karya Prawoto Susilo
Dari Sabang sampai Merauke
Ada Garuda Pancasila di jiwa mereka
Kesaktian Pancasila tidak diragukan lagi
Sebagai pedoman hidup bernegara
Walau berbeda-beda agama
Walau berbeda-beda suku
Walau berbeda-beda bahasa
Tetap Bhineka Tunggal Ika
Entah sampai kapan
Tak terbatas ruang dan waktu
Dari anak-anak sampai tua
Semua cinta Garuda Pancasila.
Baca Juga: Gedung Joang 45, Bangunan Bersejarah yang Menjadi Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
6. Bendera Merah Putih karya Prawoto Susilo
Berkibarlah Merah Putihku
Membentang luas ke langit biru
Merahmu cahaya semangatku
Putihmu pelita jiwaku
Tak akan ada yang berani menodaimu
Tak akan ada yang berani menghinamu
Tak akan ada yang berani menghancurkanmu
Karena seluruh nusantara ini menjagamu
Jiwa patriotku
Jiwa nasionalis kami semua
Bersatu padu
Tak terbatas ruang dan waktu
Untuk melindungimu.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.