Tulang Hidung Bengkok: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Apakah Moms mengalami tulang hidung bengkok? Tulang hidung bengkok atau deviasi septum banyak terjadi dan bukan kasus yang langka.
Sebagian orang memiliki tulang bagian hidung tak sempurna, seperti halnya bengkok.
Kondisi ini membuat seseorang tak jarang mengalami sinusitis, yakni peradangan yang terjadi dalam rongga hidung.
Gejalanya berupa flu dalam waktu lama dan kesulitan untuk membuang lendir hidung.
Tenang Moms, ini adalah hal yang wajar dan bisa diatasi dengan pengobatan tertentu.
Baca Juga: 10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Simak!
Gejala Tulang Hidung Bengkok
Gejala paling umum dari tulang hidung bengkok adalah kesulitan bernapas dan sinusitis berkelanjutan. Kondisi ini menyerupai infeksi pernapasan, pilek, atau alergi.
Seseorang dengan tulang hidung yang 'miring' akan merasakan gejala terus-menerus sampai nanti akhirnya diobati.
Gejala dan tanda lain tulang hidung bengkok meliputi:
- Penyumbatan hidung, sering kali lebih intens di satu sisi
- Infeksi sinus yang sering
- Sering mimisan
- Hidung terasa kering
- Pernapasan berisik saat tidur
- Wajah sakit di beberapa sisi
- Sakit kepala
Seringnya, ada rasa kecenderungan untuk tidur di salah satu sisi karena hidung yang tersumbat.
Kasus pada bayi bisa terasa cukup signifikan gejalanya. Hal ini karena saluran pernapasan mereka lebih kecil dan hanya tergantung pada pernapasan hidung.
Bahkan, komplikasi kasus yang parah dapat berpotensi fatal, Moms.
Mari ketahui lebih lanjut mengenal gejala, penyebab, dan cara mengobati tulang hidung yang bengkok.
Penyebab Tulang Hidung Bengkok
Umumnya, deviasi septum disebabkan oleh masalah struktur tulang dan jaringan yang membentuk hidung.
Jenis hidung bengkok lainnya disebabkan oleh septum (dinding pembatas hidung) yang menyimpang.
Sebagian orang mengalami ini karena kondisi bawaan dari lahir. Membuat satu sisi hidung menyimpang atau menghalangi bagian hidung lainnya.
Indian Journal of Otolarygology and Head & Neck Surgery menemukan bahwa tulang hidung yang bengkok terjadi pada 20% bayi baru lahir.
Kasus-kasus ini terkait dengan gangguan melahirkan dan lebih sering terjadi pada bayi dengan berat lahir lebih besar.
Mengutip Mayo Clinic, beberapa penyebab tulang hidung bengkok lainnya, yaitu:
- Cacat lahir
- Cedera, seperti hidung patah
- Riwayat operasi
- Infeksi parah
- Tumor hidung
Sebagian orang mengalami tulang hidung bengkok menyerupai huruf C, I, ataupun S.
Tingkat kebengkokan hidung akan berubah seiring bertambahnya usia orang tersebut.
Tulang hidung yang bengkok menyebabkan rasa tidak nyaman dan tak jarang mengalami gangguan kesehatan.
Hal ini seperti mimisan, susah bernapas, dan kesulitan untuk tidur di satu sisi.
Baca Juga: 10+ Buah untuk Radang Tenggorokan, Bantu Lebih Cepat Pulih!
Cara Mendiagnosis Tulang Hidung Bengkok
Banyak orang tak menyadari kalau tulang hidungnya bengkok atau tidak simetris.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala serupa seperti polip hidung, infeksi dan, alergi.
Untuk itu, perlu diagnosis dari dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk melihat apakah tulang hidung bengkok benar terjadi.
Pemeriksaan fisik cukup mudah, Moms. Hanya membutuhkan alat khusus pemeriksa hidung yang berbasis cahaya.
Setelah proses pengamatan, dokter akan mulai dengan meninjau riwayat medis untuk mencari tahu kemungkinan penyebabnya.
Nantinya, dokter akan merekomendasikan pengobatan yang pas untuk mengatasi tulang hidung bengkok.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Kaki Sakit dan Pegal, dan Cara Mengobatinya
Pengobatan Tulang Hidung Bengkok
Pengobatan tulang hidung bengkok tentu perlu disesuaikan dari penyebabnya.
Untuk kasus yang ringan, tulang hidung yang bengkok tak perlu perawatan khusus. Jika tak mengganggu pernapasan, akan dibiarkan saja dan tak perlu pembedahan.
Namun, untuk kasus khusus, perlu tindakan medis untuk mengatasi hidung bengkok.
Nah, beberapa di bawah ini ada cara-cara mengobati tulang hidung bengkok dengan bantuan medis, seperti:
1. Rhinoplasty
Rhinoplasty adalah salah satu cara dalam mengobati tulang hidung bengkok.
American Society of Plastic Surgeons menjelaskan ini adalah proses pembedahan hidung yang dapat mengubah bentuk atau posisi tulang rawan, dan kulit pada hidung.
Jenis operasi hidung ini adalah prosedur kecantikan yang bertujuan untuk mengubah penampilan hidung, termasuk ukuran, bentuk, atau proporsinya.
Studi dalam Science Direct menemukan bahwa rhinoplasty adalah perawatan yang cukup membantu untuk mengatasi hidung yang bengkok.
Meski begitu, ada efek samping yang mungkin ditimbulkan seperti:
- Hidung berdarah
- Ada infeksi
- Meninggalkan bekas operasi
- Hidung yang tidak rata
- Kesulitan bernapas melalui hidung
- Mati rasa permanen di sekitar hidung
Tentunya efek samping ini tak semua orang mengalaminya. Ini bisa didiskusikan dengan dokter sebelum melakukan operasi pembedahan tulang hidung bengkok.
Baca Juga: Ini Penyebab Masa Nifas Setelah Melahirkan Tidak Berhenti!
2. Septoplasty
Ini adalah opsi kedua dalam mengobati tulang hidung bengkok, Moms.
Dilakukan operasi melalui lubang hidung, sehingga lebih berisiko kecil meninggalkan bekas luka di sekitar luar hidung.
Pembedahan ini dapat dikombinasikan dengan rhinoplasty, yakni pengubahan tampilan luar hidung agar terlihat lebih baik.
Waktu yang dibutuhkan untuk operasi rata-rata sekitar 1-2 jam, tergantung pada tingkat kesulitan.
Dibutuhkan anestesi lokal dalam proses operasi tulang hidung bengkok.
Setelah operasi, hidung akan dimasukkan 'kapas' untuk mencegah perdarahan pasca operasi yang berlebihan.
3. Suntik Tulang Rawan
Jika Moms mencari pengobatan non bedah, mungkin ini bisa jadi pilihan tepat.
Cara mengobati tulang hidung bengkok dengan penyuntikkan terbilang lebih rendah risiko.
Penyuntikkan berisi cairan kimia untuk menyamarkan kebengkokan tulang hidung dan tulang rawan.
Cairan di dalamnya tersebut meliputi:
- Silikon
- Asam hialuronat (HA), seperti Juvaderm
- Gel kalsium hidroksilapatit (CaHA)
Baik HA dan CaHA memiliki efek samping yang kecil, tetapi silikon dapat menyebabkan peradangan parah yang disebut granuloma.
Ini juga berisiko terjadinya penipisan kulit dan infeksi.
Penipisan kulit biasanya ditandai dengan warna kulit kemerahan dan terasa tidak rata tekstur kulitnya.
4. Konsumsi Obat-obatan
Jika gejala dari deviasi septum tidak bermasalah atau parah, tidak diperlukan pembedahan.
Untuk kasus-kasus ringan, ada pilihan pengobatan yang dijual bebas dan dengan resep.
Perawatan yang umumnya direkomendasikan meliputi:
- Semprotan steroid untuk mengurangi peradangan
- Alat anti mengorok
- Dekongestan
- Larutan garam
- Obat antihistamin
Baca Juga: 5 Resep Sup Ayam Sederhana, Obat Alami Redakan Flu!
Seseorang dengan gejala yang berpanjangan harus mengurangi paparan pemicu, seperti produk alergen.
Hal ini karena alergen akan memperparah gejala dari tulang hidung bengkok itu sendiri.
Banyak orang melakukan berbagai gerakan hidung atau olahraga tertentu untuk meluruskan tulang hidung.
Tentu cara tersebut tak sepenuhnya efektif dan belum terbukti kebenarannya secara ilmiah.
Untuk mengatasi tulang hidung bengkok, satu-satunya jalan yakni berkonsultasi dengan dokter ya, Moms.
Ingatlah bahwa setiap prosedur tentu ada efek sampingnya. Pasca operasi pun tak menjanjikan bisa menghasilkan hidung sempurna layaknya hidung yang tidak bengkok.
Jadi, konsultasikan dengan dokter masing-masing ya, Moms!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deviated-septum/symptoms-causes/syc-20351710#:~:text=For%20some%20people%2C%20a%20deviated,Playing%20contact%20sports
- https://www.plasticsurgery.org/cosmetic-procedures/rhinoplasty/animatio
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2090074015000584
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3431516/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.