3 Produk Pemicu Gangguan Kulit pada Balita yang Sering Digunakan Sehari-hari
Kulit anak balita berbeda dengan kulit orang dewasa. Sebagaimana fungsi kulit, salah satu kelemahannya, adalah bisa menjadi ‘pintu’ masuknya bibit penyakit kalau tidak dirawat dengan benar. Karena balita masih lembut dan tipis lapisan tanduknya.
Selain perawatan, kulit balita perlu dilindungi terhadap serangan berbagai hal yang mengancamnya. Nah, agar tidak mudah dimasuki bibit penyakit tentu saja kulit memerlukan perawatan rutin setiap hari.
Kulit merupakan sebagai pembungkus tubuh, yang melindungi organ di bawahnya, tidak selalu kuat dan sehat. Adakalanya menjadi lemah, dan mudah ditembus bibit penyakit.
Baca Juga : 5 Khasiat Minyak Zaitun untuk Kulit Sehat dan Halus
Pentingnya Kebersihan Kulit
Cara paling sederhana memelihara kesehatan kulit dari luar adalah dengan senantiasa menjaga kebersihannya.
Kulit menjadi bersih kalau mandi teratur sedikitnya dua kali dalam sehari. Bukan sekadar basah oleh air mandi, melainkan dibersihkan secara menyeluruh.
Anak amat bergantung pada apa yang ibu lakukan dalam merawatnya. Mandi sekadar basah saja tentu tidak cukup.
Sangat penting untuk menyabuni sampai ke pelosok-pelosok permukaan kulit paling sulit dijangkau, dan paling jauh.
Sela jemari kaki dan tangan, lipatan-lipatan pada siku, paha, bokong, leher, dan lipatan kulit lainnya bagian yang sering terluput dari proses pembersihan sewaktu mandi. Maka bagian ini perlu mendapat perhatian.
Bila bagian kulit tersebut selalu luput dibersihkan kuman dan jamur kulit mudah bersarang. Dan dapat mengakibatkan kulit merah meradang, gatal hebat, dan anak jadi rewel.
Kita tahu, penyakit jamur kulit seperti kutu kudis menyerang bagian lipatan dan sela jemari, karena di bagian itu kulit relatif lebih tipis dan lembab.
Maka ibu perlu memperhatikan kebersihan di bagian kulit itu. Bagian sela-sela jemari dan lipatan kulit tak boleh luput dari pengeringan dengan handuk.
Kulit dibiarkan kurang bersih juga bisa mengundang beragam bibit penyakit yang biasa bersarang pada kulit.
Awalnya karena kulit tidak bersih, umumnya menimbulkan rasa gatal. Terus-menerus menggaruk karena gatal, menimbulkan luka pada kulit bekas garukan.
Luka pada kulit ini yang menjadikan kulit membuka ‘pintu’ masuk bagi bibit penyakit apa saja. Maka infeksi kulit berupa bisul, abses, atau borok, awalnya lantaran kulit tidak bersih.
Penyakit kulit yang sering kita temukan pada balita, antara lain bisul yang berisi nanah (impetigo, pyoderma). Akibat reaksi alergi yang digaruk sehingga berujung komplikasi infeksi atau karena kutu kudis.
Tak jarang infeksi kulit balita juga bisa disebabkan oleh virus tertentu. Upaya utama mencegahnya dengan cara menciptakan kulit yang bersih.
Bukan saja mandi, kebiasaan menyeka kulit dengan lap basah dan air sabun perlu rutin dilakukan sehabis anak bermain, atau berkontak dengan tanah, atau kotoran, sebaiknya mandikan anak, guyur dengan air mengalir, jangan di ‘bilas’ dalam bak/ember berisi air.
Anak yang dibiasakan bersih sejak awal, mudah berperilaku bersih setelah dewasa. Anak terbiasa merasa tidak nyaman kalau kulitnya lengket, kotor, atau basah.
Baca Juga : Minyak Esensial untuk Bayi
Polusi Fisis dan Cemaran Kimiawi
Kulit balita juga rentan terhadap paparan, atau cemaran polusi apa pun. Selain oleh faktor cahaya matahari siang (ultramerah) yang menyengat, kulit balita bisa terbakar oleh bahan kimiawi yang bagi orang dewasa tidak bermasalah. Misalnya:
1. Saat menjemur bayi
Maka menjemur bayi dan balita sebaiknya sebelum pukul 09.00 selama sinar ultraungu masih cukup, dan sinar ultramerah mulai menyengat.
2. Sabun Mandi
Hal lain, pemilihan sabun mandi.
Untuk balita harus dipilihkan jenis sabun lunak, yakni sabun yang rendah kadar sodanya. Kita menyebutnya sabun bayi. Begitu juga shampo untuk kulit kepala, selain lotion, dan bahan pembersih tubuh lainnya, hendaknya dipilih khusus yang diperuntukkan bagi bayi dan balita.
3. Minyak Penghangat Tubuh
Yang sering luput dari perhatian terjadi dalam hal pemakaian minyak penghangat tubuh seperti minyak kayuputih, obat gosok, obat balur. Kulit bayi dan balita umumnya tidak tahan, dan rentan menerima minyak jenis-jenis tersebut.
Maka kita mengenal minyak telon sebagai alternatif yang lebih cocok untuk kulit balita dengan khasiat yang sama. Jenis minyak balur yang bersifat panas dan membakar kulit hendaknya tidak dipilih.
4. Bedak tabur
Pemakaian bedak tabur pun, perlu diperhatikan. Bedak umumnya terbuat dari tepung, yang diberi pewangi dan pelembut tertentu. Tidak semua cocok untuk kulit anak. Para petugas medis kini banyak yang tidak lagi menganjurkan pemakaian bedak tabur untuk anak, terlebih pada lipatan kulit seperti sekitar lubang pelepasan.
Tepung golongan karbohidrat jika terkena lembab (keringat, kencing, atau cairan lain) menjadi makanan empuk bagi kuman dan jamur. Jadi untuk mengeringkan kulit anak setelah dibasuh dengan air bersih, tidak perlu ditabur bedak. Keringkan saja dengan dengan lap / handuk kering yang lembut sampai permukaan kulit anak betul-betul kering.
Cegah dengan Hal Ini
1. Lotion Antigatal
Tidak semua kelainan atau penyakit pada kulit balita memerlukan bantuan dokter. Sekadar gatal bisa diatasi dengan pemberian lotion atau krim antigatal yang dijual bebas di apotek dan toko obat.
2. Pencetus Alergi
Begitu juga dengan anak yang berbakat alergi, yang reaksi alerginya muncul setiap kali tak cocok makanan atau minuman, atau sehabis digigit serangga (prurigo). Ibu yang anaknya berbakat alergi perlu waspada melindungi kulitnya dari garukan setiap kali serangan alerginya muncul.
3. Pakaian Panjang
Biasakan pula mengenakan pakaian berlengan dan bertungkai panjang, agar kulit dihindari dari gigitan serangga khususnya pada anak yang berbakat ‘darah manis’. Baluri pula dengan minyak sereh, atau repellant setiap ada ancaman serangga apa saja. Hindari pemakaian baju dari bahan sintetis (nilon, polyester), pilihlah kain katun, guna menghindari anak dari efek gatal karena kontak dengan bahan kain sintetis.
4. Awasi Kondisi Ini
Periksakan ke dokter bila sudah terjadi infeksi, dalam bentuk kulit merah meradang, bengkak, bernanah, atau borok. Termasuk gatal-gatal yang tidak hilang berminggu-minggu, dan anak gelisah tak bisa tidur atau terganggu aktivitas hariannya oleh gangguan kulitnya.
5. Tak Perlu Sarung Tangan
Satu hal yang tak boleh dilupakan, anak balita yang sedang terganggu kulitnya perlu dipakaikan sarung tangan, dan kuku jemarinya dipotong pendek. Garukan oleh tangan anak perlu dicegah perlu dihindari, karena dapat berujung pada infeksi kulit.
Baca Juga : Gejala Radang Kulit Pada Bayi dan Cara Mengatasinya
(DOK)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.