21 Januari 2020

5 Mitos Sakit Pilek pada Balita, Simak di Sini!

Moms, saatnya tambah wawasan dengan mengenali mitos-mitos seputar pilek pada balita.
5 Mitos Sakit Pilek pada Balita, Simak di Sini!

Secara umum, sakit pilek pada balita bisa terjadi sekitar 3-6 kali dalam setahun. Sayangnya, masih cukup banyak orang tua masih memercayai mitos seputar pilek pada balita.

Hasil studi para peneliti di University of Michigan menemukan sekitar 70 persen orang tua memercayai mitos pencegahan pilek pada balita. Pada 2018, para peneliti mensurvei 2.007 orang tua berusia 18 tahun ke atas tentang bagaimana cara mereka melindungi anak-anak mereka dari penyakit selama setahun terakhir.

Pemahaman yang keliru atas mitos seputar pilek pada anak dapat mendorong penanganan yang kurang tepat. Maka itu, yuk kenali beberapa mitos seputar sakit pilek pada balita beserta penjelasan tentang fakta di baliknya.

1. Udara Dingin Picu Pilek pada Balita

Mitos seputar sakit pilek pada balita (1).jpg
Foto: Mitos seputar sakit pilek pada balita (1).jpg

Foto: thebump.com

Faktanya: Menurut Dr. Steve Pergam, anggota lembaga Vaccine and Infectious Disease Division di Fred Hutchinson Cancer Research Center, serta direktur pencegahan infeksi di Seattle Cancer Care Alliance, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan ini.

Pilek disebabkan oleh virus yang menular melalui udara. Jadi, kondisi kedinginan, kehujanan, atau ke luar rumah dengan kondisi rambut basah tidak akan serta-merta membuat si Kecil sakit pilek, Moms.

Penjelasan di balik mitos ini adalah saat udara atau musim dingin, orang-orang cenderung berkumpul dan berdekatan di dalam ruangan. Padahal, pada musim dingin virus-virus pemicu gangguan pernapasan seperti pilek dan influenza banyak beredar.

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini 3 Cara Mudah Mengeluarkan Lendir Saat Bayi Batuk Pilek

2. Obat Bebas Menyembuhkan Sakit Pilek pada Balita

Mitos seputar sakit pilek pada balita (2).jpg
Foto: Mitos seputar sakit pilek pada balita (2).jpg

Foto: livingandloving.com

Faktanya: Obat pilek dan batuk yang dijual bebas memang dapat meringankan gejala dari penyakit tersebut, tetapi tidak dapat membuat pilek pada balita sembuh lebih cepat.

Bahkan, menurut American Academy of Pediatrics, selain tidak efektif, pemberian obat-obatan tersebut kepada anak yang berusia di bawah 6 tahun berisiko menimbulkan efek samping.

3. Sakit Pilek Sama dengan Sakit Flu

Mitos seputar sakit pilek pada balita (4).jpg
Foto: Mitos seputar sakit pilek pada balita (4).jpg

Foto: goodtoknow.com

Faktanya: Meski memiliki gejala-gejala yang mirip, pilek dan flu adalah penyakit yang berbeda. Gejala sakit pilek muncul bertahap, sedangkan flu lebih tiba-tiba dan lebih berat.

Penyakit pilek juga bisa sembuh sendiri tanpa masalah berarti, sementara flu bisa berujung pada komplikasi penyakit lain, seperti pneumonia.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Anak Tertular Flu dan Batuk?

4. Antibiotik dapat Membunuh Kuman Penyebab Pilek pada Balita

Mitos seputar sakit pilek pada balita (3).jpg
Foto: Mitos seputar sakit pilek pada balita (3).jpg

Foto: momjunction.com

Faktanya: Pilek pada balita umumnya disebabkan oleh virus, sedangkan antibiotik adalah jenis obat yang berkhasiat untuk membunuh bakteri. Artinya, pemberian antibiotik pada balita yang sedang pilek adalah tidak tepat.

Dalam jangka panjang, “kebiasaan” ini justru dapat membuat bakteri di dalam tubuh si Kecil makin kuat dan kebal terhadap antibiotik.

5. Susu Membuat Sakit Pilek pada Balita Jadi Lebih Parah

Mitos seputar sakit pilek pada balita (5).jpg
Foto: Mitos seputar sakit pilek pada balita (5).jpg

Foto: healthcentral.com

Faktanya: Minum susu saat sedang sakit pilek memang bisa membuat dahak jadi lebih kental dan berisiko mengiritasi tenggorokan. Namun, minum susu tidak akan mendorong tubuh untuk memproduksi lebih banyak dahak atau membuat sakit pilek jadi lebih parah.

Hal itu dijelaskan oleh James Steckelberg, M.D., konsultan dari divisi penyakit menular dan dosen kedokteran di Mayo Medical School di Rochester, Minnesota.

Nah, itulah mitos sakit pilek pada balita yang sering dipercaya para Moms, tapi belum tentu benar. Jadi, jangan cepat panik atau percaya mitos-mitos yang belum jelas kebenarannya ya, Moms!

Bila Moms masih memerlukan informasi tambahan mengenai kesehatan anak, Moms bisa bergabung dengan WhatsApp Group Orami Moms Community.

orami wag
Foto: orami wag

Di WhatsApp Group Orami Moms Community, Moms bisa berkonsultasi dengan para ahli, seperti psikolog, dokter kandungan, dokter anak, konselor laktasi, konselor pernikahan, dan lain sebagainya. Moms juga bisa saling bertukar cerita dengan ibu-ibu lainnya, lho! Jadi Moms akan mendapatkan banyak teman, sekaligus informasi baru.

Moms bisa langsung add WhatsApp di nomor 0811-8852-250 atau klik link ini untuk informasi lebih lanjut.

Yuk gabung WhatsApp Group Orami Moms Community untuk mendapatkan berbagai keuntungan!

Baca Juga: Apa Penyebab Flu Pada Balita dan Cara Mengatasinya?

(AN/DIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb