01 Mei 2024

Altruisme: Pengertian, Manfaat, dan Contoh dalam Kehidupan

Altruisme adalah tindakan membantu orang lain dengan cara mengorbankan diri sendiri
Altruisme: Pengertian, Manfaat, dan Contoh dalam Kehidupan

4. Norma Sosial

Aturan, norma, dan harapan masyarakat juga dapat memengaruhi apakah orang terlibat dalam perilaku altruistik atau tidak.

Norma timbal balik, misalnya, merupakan ekspektasi sosial di mana seseorang mungkin akan merasa tertekan untuk membantu orang lain jika mereka sudah melakukan sesuatu untuk diri kita.

Contohnya, jika teman Moms sudah meminjamkan uang untuk makan siang beberapa minggu lalu.

Moms mungkin akan merasa terdorong untuk membalasnya ketika dia bertanya apakah dia boleh meminjam beberapa jumlah uang.

Ketika orang lain melakukan sesuatu untuk Moms, sekarang Moms pun merasa berkewajiban untuk melakukan sesuatu sebagai balasannya.

5. Insentif

Meskipun definisi tindakan altruistik mencakup perilaku membantu atau melakukan sesuatu untuk orang lain tanpa imbalan, mungkin masih ada insentif kognitif tidak jelas yang mendasarinya.

Misalnya, ketika Moms dapat membantu orang lain untuk meredakan kesusahan diri kita sendiri.

Atau karena bersikap baik kepada orang lain menjunjung tinggi pandangan kita tentang diri kita sendiri sebagai orang yang baik.

6. Berkembangnya Rasa Empati

Orang lebih cenderung terlibat dalam perilaku altruistik ketika mereka merasakan empati terhadap orang yang mengalami kesusahan, sebuah sugesti yang dikenal sebagai hipotesis empati-altruisme.

Anak-anak juga cenderung menjadi lebih altruistik saat rasa empati mereka berkembang.

Baca Juga: Karakter Golongan Darah B, Mudah Bergaul dan Memiliki Empati yang Tinggi

Manfaat Memiliki Sikap Altruistik

dampak altruisme
Foto: dampak altruisme (Pexels/Liza Summer)

Meskipun tindakan altruistik dapat memiliki beberapa kelemahan jika dibawa ke kondisi yang ekstrem, seperti terlalu berkorban sehingga mengancam keselamatan diri sendiri, altruisme adalah kekuatan positif yang dapat menguntungkan Moms dan orang lain.

Tindakan altruistik memiliki berbagai macam manfaat, seperti:

1. Kesehatan yang Lebih Baik

Berperilaku altruistik dapat meningkatkan kesehatan fisik dengan berbagai cara.

Orang yang menjadi sukarelawan memiliki kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan, dan secara teratur terlibat dalam perilaku membantu dikaitkan dengan angka kematian yang jauh lebih rendah.

2. Kesejahteraan Mental yang Lebih Baik

Melakukan hal-hal baik untuk orang lain dapat membuat Moms merasa nyaman dengan diri sendiri dan dunia.

Penelitian menunjukkan bahwa orang mengalami peningkatan kebahagiaan setelah melakukan hal-hal baik untuk orang lain.

3. Membantu Meredakan Perasaan Negatif

Tindakan altruistik dapat membantu meringankan perasaan negatif yang terkait saat Moms melihat orang lain dalam kesusahan, sebuah gagasan yang disebut sebagai model bantuan saat dalam keadaan negatif.

Pada dasarnya, melihat orang lain dalam masalah membuat Moms bisa merasa kesal, tertekan, atau tidak nyaman, tetapi membantu mereka mengurangi perasaan negatif ini.

4. Hubungan yang Lebih Baik dengan Pasangan

Bersikap baik dan penuh kasih yang biasanya termasuk dalam tindakan altruistik juga dapat mengarah pada hubungan yang lebih baik dengan pasangan.

Karena kebaikan adalah salah satu kualitas terpenting yang dicari oleh semua orang dalam diri pasangannya.

Selain manfaat di atas, tindakan altruistik juga dapat membantu meningkatkan hubungan sosial, yang pada akhirnya dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kebugaran diri Moms sendiri.

Dampak Negatif Altruisme

Meskipun altruisme adalah sifat yang baik secara moral, ada beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat memiliki sifat altruisme yang berlebihan atau tidak seimbang:

1. Rentan Dieksploitasi Orang Lain

Orang-orang yang terlalu altruistik rentan dieksploitasi oleh orang lain yang mungkin memanfaatkan kebaikan mereka tanpa memberikan imbalan yang setara.

Ini bisa terjadi dalam hubungan personal, lingkungan kerja, atau bahkan dalam situasi sosial yang lebih luas.

2. Orang Lain Menjadi Terlalu Bergantung

Orang-orang di sekitar individu yang sangat altruistik mungkin menjadi terlalu bergantung padanya untuk membantu menyelesaikan masalah atau mengatasi kesulitan mereka sendiri.

Hal ini bisa menyebabkan ketergantungan yang tidak sehat dan menghambat pertumbuhan dan kemandirian orang lain.

3. Pengabaian terhadap Diri Sendiri

Fokus yang berlebihan pada kebutuhan orang lain dapat menyebabkan seseorang mengabaikan kebutuhan dan aspirasi pribadi mereka sendiri.

Ini dapat menghambat perkembangan diri dan menciptakan ketidakseimbangan dalam kehidupan individu.

4. Berpotensi Mengalami Kecemasan dan Stres

Seseorang yang sangat altruistik mungkin cenderung mengorbankan kebutuhan dan keinginan pribadi mereka untuk membantu orang lain.

Merasa bertanggung jawab untuk membantu orang lain secara terus-menerus dapat menyebabkan stres, kelelahan, kecemasan dan bahkan masalah kesehatan fisik karena kurangnya perhatian terhadap diri sendiri.

Terutama jika individu merasa bahwa mereka tidak cukup memberikan atau tidak bisa memenuhi harapan orang lain.

Jadi, sudah paham tentang altruisme ya Moms! Mulai dari pengertian, manfaat, contoh, hingga dampak negatifnya jika berlebihan.

  • https://www.apa.org/pubs/highlights/peeps/issue-48
  • https://www.psychologytoday.com/us/basics/altruism
  • https://www.verywellmind.com/what-is-altruism-2794828
  • https://academic.oup.com/scan/article/9/6/873/1669505
  • https://www.nature.com/articles/s41467-019-11852-z
  • https://www.pnas.org/content/111/48/17071

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb