20 February 2025

4 Penyebab Anak Galak dan Cara Mengatasinya, Cek Moms!

Ajari Si Kecil mengelola emosinya, yuk!

Setiap anak memiliki temperamen berbeda. Ada yang dikenal ramah, mudah bergaul, bahkan cenderung keras kepala atau yang sering disebut dengan istilah anak galak.

Istilah anak galak tidak semata-mata menunjukkan bahwa anak tersebut bermasalah, melainkan menggambarkan cara mereka mengekspresikan perasaan yang belum mampu diungkapkan dengan kata-kata.

Yuk, pelajari kemungkinan penyebab anak galak dan pahami cara mengatasinya berikut ini, Moms!

Faktor Penyebab Anak Galak

Faktor Penyebab Anak Galak
Foto: Faktor Penyebab Anak Galak (Freepik.com/user3802032)

Bagi Moms dan Dads yang bertanya-tanya, berikut ini beberapa faktor penyebab anak galak.

1. Pengalaman Traumatis atau Stres

Anak yang mengalami trauma atau stres berat seperti kehilangan orang terdekat, perceraian, atau situasi kekerasan di lingkungan rumah sering kali merespon dengan perilaku defensif dan agresif.

Respons ini merupakan cara anak untuk mengatasi perasaan takut, bingung, atau marah yang terlalu besar untuk mereka kelola.

Menurut National Child Traumatic Stress Network (NCTSN), trauma pada masa kanak-kanak dapat memengaruhi perkembangan emosional dan perilaku, sehingga anak mungkin menunjukkan reaksi yang tampak “galak” atau sulit diatur sebagai mekanisme perlindungan diri.

2. Pola Asuh dan Lingkungan Keluarga

Pola asuh dan lingkungan keluarga dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perilaku anak, termasuk kecenderungan untuk bersikap galak.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) dalam artikel Mental Health in Infants and Young Children, kesehatan mental anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana mereka tumbuh, termasuk cara orang tua mendidik dan berinteraksi dengan mereka.

AAP menekankan bahwa lingkungan keluarga yang stabil, penuh kasih, dan responsif merupakan fondasi penting dalam membantu anak mengembangkan keterampilan untuk mengatur emosi dan berhubungan dengan orang lain secara sehat.

Di sisi lain, pola asuh yang otoriter, tidak konsisten, atau penuh tekanan dapat menyebabkan anak merasa tidak aman, yang kemudian dapat memicu reaksi emosional berlebihan, seperti kemarahan atau perilaku galak.

3. Pengaruh Media dan Teknologi

Anak yang sering terpapar konten kekerasan atau perilaku agresif melalui televisi, video game, atau media sosial cenderung meniru apa yang mereka lihat.

Paparan konten kekerasan atau perilaku agresif yang berlebihan ini tentu saja dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan perilaku anak.

Oleh karenanya, AAP menyarankan agar orang tua membatasi waktu layar anak dan memastikan bahwa konten yang dikonsumsi sesuai dengan nilai dan tahap perkembangan mereka.

4. Masalah Kesehatan Mental dan Neurobiologis

Kemungkinan penyebab anak galak lainnya yakni bisa karena kesehatan mental dan neurobiologis.

Misalnya, anak dengan gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) atau gangguan spektrum autisme (ASD) sering kali mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan impuls.

Kesulitan ini bisa membuat mereka tampak mudah marah, defensif, menolak perintah, aturan, atau petunjuk.

Cara Mengatasi Perilaku Anak Galak

Cara Mengatasi Perilaku Anak Galak
Foto: Cara Mengatasi Perilaku Anak Galak (Thekidcounselor.com)

Lantas, bagaimana cara mengatasi perilaku anak galak yang suka marah? Beberapa tips berikut ini mungkin dapat membantu, Moms.

1. Validasi Emosi Anak dan Berikan Empati

Salah satu cara mengatasi perilaku anak galak yang dapat orang tua lakukan adalah coba berikan validasi emosi dengan empati.

Daripada langsung menegur saat anak menunjukkan perilaku galak, Moms bisa mengatakan, "Aku melihat kamu sedang marah. Ceritakan padaku apa yang membuat kamu merasa seperti itu."

Cara ini tidak hanya meredakan ketegangan, tetapi juga membantu anak mengenali dan mengelola emosinya dengan lebih baik.

Ketika seorang anak merasa dimengerti, ia juga cenderung menjadi lebih tenang dan terbuka untuk berkomunikasi.

2. Ajarkan Keterampilan Mengelola Emosi

Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak mengelola emosinya sendiri.

Ketika anak dapat mengidentifikasi perasaan seperti marah, frustrasi, atau sedih, mereka akan lebih mampu mengendalikan reaksi impulsif yang sering kali muncul sebagai perilaku galak.

Selain itu, keterampilan pengelolaan emosi, seperti teknik pernapasan dalam, penghitungan, atau metode relaksasi lainnya, dapat membantu anak menenangkan diri saat merasa tertekan dan kewalahan.

Proses belajar ini tidak hanya membantu mengurangi ledakan emosi, tetapi juga mendidik anak untuk mencari solusi dan alternatif dalam menghadapi situasi sulit.

Dengan demikian, anak dapat belajar untuk mengekspresikan perasaannya dengan cara yang lebih konstruktif dan mengurangi konflik dalam interaksi sehari-hari.

3. Terapkan Aturan dan Konsekuensi yang Konsisten

Cara menghadapi anak yang galak dan suka marah selanjutnya yakni coba buat aturan sekaligus konsekuensi secara konsisten.

Misalnya, jika anak menunjukkan perilaku galak dan menolak untuk mengikuti perintah, mereka akan mengalami konsekuensi tertentu yang telah disepakati sebelumnya, seperti kehilangan hak istimewa atau waktu bermain.

Hal ini tidak hanya membantu mengurangi sikap galak, tetapi juga dapat mendidik anak tentang tanggung jawab dan konsekuensi atas segala tindakan mereka.

4. Atur Lingkungan yang Kondusif

Lingkungan yang teratur, aman, dan mendukung dapat membantu anak merasa lebih tenang dan nyaman, sehingga mengurangi stres yang sering menjadi pemicu perilaku galak.

Dalam hal ini perlu memastikan setiap ruangan di rumah rapi, sediakan area khusus untuk aktivitas tenang, dan terapkan rutinitas harian yang konsisten sehingga anak dapat belajar mengatur emosinya dengan lebih baik.

Lingkungan yang kondusif ini juga akan mendukung interaksi positif antara anak dan anggota keluarga.

Ketika anak merasa didukung dan dipahami, mereka cenderung lebih kooperatif dan terbuka dalam berkomunikasi.

Hal ini memungkinkan orang tua untuk memberikan arahan dan bimbingan dengan lebih efektif, sehingga anak dapat belajar mengekspresikan perasaannya secara lebih baik.

5. Cari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Jika perilaku galak terus berlanjut dan mengganggu keseharian anak, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog anak, konselor, atau terapis perilaku.

Para profesional tersebut memiliki keahlian dalam menilai dan mengidentifikasi akar permasalahan yang mendasari perilaku anak.

Bantuan profesional juga sangat berguna untuk melatih orang tua dalam menerapkan teknik pengasuhan yang lebih efektif berdasarkan kondisi anak.

Baca Juga: Karakter Anak: Perkembangan, Jenis, dan Cara Mengasahnya

Demikian penjelasan seputar perilaku anak galak yang penting untuk dipahami orang tua. Semoga bermanfaat, Moms!

  • https://www.apa.org/ed/schools/primer/trauma
  • https://www.nctsn.org/what-is-child-trauma/about-child-trauma
  • https://www.aap.org/en/patient-care/mental-health-minute/mental-health-in-infants-and-young-children/?srsltid=AfmBOor3VHyeLZrfGgrtGFjwaGwBWO4EHii-QjhGkFgrKk8ALe9L9kWN
  • https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/Children-And-Watching-TV-054.aspx
  • https://www.psychologytoday.com/intl/blog/creative-development/201301/the-highly-sensitive-and-stubborn-child
  • https://www.parents.com/strong-willed-child-signs-benefits-and-tips-8421719

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.