28 Februari 2024

Apakah ASI Berkurang saat Puasa? Cari Tahu Faktanya di Sini!

Benarkah puasa dapat memengaruhi produksi ASI?
Apakah ASI Berkurang saat Puasa? Cari Tahu Faktanya di Sini!

Produksi ASI yang melimpah adalah dambaan setiap ibu menyusui. Saat menjalani puasa Ramadan, Moms yang sedang menyusui mungkin bertanya-tanya apakah asi berkurang saat puasa?

Pasalnya, pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat bergantung pada ASI, terutama pada 1000 hari dalam hidupnya.

Mulai dari menguatkan sistem kekebalan tubuh bayi, menghindari infeksi, hingga meningkatkan keintiman Moms dan bayi menjadi manfaat dari ASI.

Untuk itu, banyak cara yang Moms lakukan untuk membuat produksi ASI melimpah, seperti konsumsi ASI booster, skin to skin contact dengan bayi, dan mencukupi asupan nutrisi pada setiap makanan yang Moms makan.

Namun, seperti yang telah disinggung sebelumnya, menjelang Ramadan ibu menyusui akan dihadapkan dengan keputusan yang sulit.

Apakah akan menunaikan ibadah puasa Ramadan atau tidak? Wajar sekali Moms.

Saat masa menyusui, Moms mungkin cemas jika adanya kemungkinan ASI berkurang saat puasa.

Nah, untuk menjawab pertanyaan apakah ASI berkurang saat puasa? Moms bisa melihat penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya.

Baca Juga: Ibu Menyusui Boleh Puasa, Ini Anjuran dan Manfaatnya

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Jika Ibu Menyusui Ingin Puasa

Ilustrasi Ibu Menyusui (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Ibu Menyusui (Orami Photo Stock)

Banyak hal yang menjadi kekhawatiran seperti apakah ASI berkurang saat puasa.

Karena ibu pasti cemas jika Si Kecil jadi kekurangan nutrisi.

Namun, di sisi lain, Moms juga tetap ingin menjalankan ibadah puasa. Apakah boleh?

“Tentunya bisa. Hanya saja, banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti usia bayi, kondisi kesehatan Moms dan bayi, jangan sampai dehidrasi, dan tetap konsumsi suplemen peningkat ASI,” ujar dr. Sarah Audia Hasna, konselor laktasi saat berbincang-bincang pada Kulwap Orami Community.

Ada beberapa kondisi di mana Moms sebaiknya tidak berpuasa, di antaranya bayi masih berusia kurang dari 6 bulan.

Kemudian ketika Moms sedang menjalani ASI eksklusif, bayi sedang sakit atau dalam masa pemulihan, atau Moms mengalami dehidrasi.

Ketika Moms memutuskan untuk tidak berpuasa akibat alasan kesehatan atau kekhawatiran selama menyusui, Moms wajib mengganti (qadha) puasanya di lain hari atau membayar fidyah.

Mengutip dari NU Online, penggantian puasa dapat dilakukan di luar bulan Ramadan sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan.

Sementara itu untuk pembayaran fidyah boleh dengan memberikan makanan pokok kepada jumlah orang miskin setara dengan jumlah puasa yang ditinggalkan.

Namun, jika asupan nutrisi Moms terpenuhi, puasa tetap bisa dilakukan tanpa mengganggu proses menyusui Moms boleh menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Baca Juga: 7 Tanda Ibu Menyusui Harus Membatalkan Puasa

Apakah ASI Berkurang saat Puasa?

Apakah puasa dapat pengaruhi produksi ASI atau membuat ASI menjadi kurang?

Faktanya, ternyata puasa atau penurunan asupan kalori tidak memengaruhi produksi ASI, lho Moms.

Jika terjadi penurunan berat badan saat berpuasa, kondisi ini berpengaruh pada kandungan lemak dalam ASI, bukan jumlahnya.

"Jika Moms sudah mempertimbangkan dan memutuskan untuk berpuasa, maka ada tips yang bisa disimak agar puasa ibu berjalan lancar dan bayi mendapat cukup ASI,” lanjut dr. Sarah, yang saat ini aktif praktik di Eka Hospital BSD.


Tips agar Ibu Menyusui Kuat Puasa

Ilustrasi Ibu Menyusui (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Ibu Menyusui (Orami Photo Stock)

Saat menjalankan puasa dan harus menyusui, Moms tidak boleh melewatkan direct breastfeeding (DBF) selama berada di rumah.

Kemudian ketika menjelang tidur, jangan lewatkan pula pumping agar ASI tetap lancar.

Ini penting agar Moms tidak merasakan nyeri payudara karena ASI yang tidak dikeluarkan.

Nah, agar kuat puasa, berikut ini tips yang bisa diterapkan untuk para ibu menyusui.

1. Jaga Asupan Nutrisi dengan Gizi Lengkap

Selain itu, perhatikan juga asupan nutrisi yang dikonsumsi saat berbuka puasa, sahur, dan menjelang tidur.

Moms harus tetap makan besar sebanyak 3 kali dengan zat gizi yang lengkap dan bukan hanya mengenyangkan saja.

“Moms dianjurkan untuk makan makanan dengan komposisi tinggi karbohidrat, protein hewani dan nabati dengan sedikit lemak, dan ditambahkan sayur serta buah,” ungkap dr. Sarah yang sudah menjadi konselor laktasi sejak tahun 2011 lalu ini.

Beberapa makanan yang baik untuk Moms konsumsi seperti ikan salmon, tuna, daging sapi tanpa lemak, brokoli, wortel, kacang-kacangan seperti kacang hijau, edamame.

2. Konsumsi Vitamin untuk Perkuat Stamina

Makan saat sahur dilakukan secara bertahap dan menjelang imsak Moms bisa makan kurma atau susu yang memperkuat stamina selama berpuasa.

Konsumsi vitamin C juga baik untuk membantu penyerapan zat besi, yang bisa Moms temukan pada sayuran hijau seperti brokoli atau buah-buahan seperti tomat, pepaya, mangga, dan jeruk.

Selain itu, konsumsi biji-bijian juga dapat membuat tubuh Moms lebih berenergi.

3. Konsumsi Air Putih yang Cukup

Perbanyak konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi

Menurut International Lactation Consultant Association, asupan air putih yang cukup jadi kunci sukses menyusui saat berpuasa.

Ibu menyusui yang hendak berpuasa dianjurkan untuk minum sedikit demi sedikit sepanjang waktu yang diizinkan, dari matahari terbenam hingga waktu menjelang imsak.

Minum terlalu banyak sebelum puasa hanya akan mengisi kandung kemih dan dikeluarkan segera setelahnya, sehingga ibu merasa haus selama sisa hari itu.

Baca Juga: Agar ASI Lancar, Ini 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu Menyusui Saat Puasa

Nah, itulah beberapa informasi untuk menjawab kecemasan apakah ASI berkurang saat puasa yang bisa Moms ketahui.

Ketika tubuh Moms lebih berenergi selama berpuasa, maka tidak akan mengganggu proses menyusui untuk Si Kecil.

Selamat Moms tetap sehat saat berpuasa!

  • https://lactationmatters.org/2018/06/07/ramadan-and-breastfeeding/
  • https://www.nu.or.id/kesehatan/ibu-menyusui-boleh-tidak-puasa-ACD8f

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.