18 Oktober 2022

Temukan Motivasi dari Allah SWT dalam Ar Rad Ayat 11

Benarkah dalam ar rad ayat 11 mengandung dorongan untuk selalu berbuat baik?
Temukan Motivasi dari Allah SWT dalam Ar Rad Ayat 11

Sering dijadikan ayat motivasi, ternyata ada kandungan lain dalam surat Ar Rad ayat 11. Banyak potongannya yang mendorong orang untuk mengubah nasib dengan tangannya sendiri.

Penggalan ayat ini sering dimaknai sebagai suatu motivasi bahwa kita sebagai manusia harus selalu berusaha untuk meraih apa yang diinginkan. Benarkah demikian? Simak penjelasannya ini!

Baca Juga: 9 Keutamaan Surah Al Kafirun, Sebanding Pahala Khatam Alquran

Bacaan Surat Ar Rad Ayat 11 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Memiliki arti guruh (petir), surat ini termasuk golongan Makiyyah dan termasuk dalam juz ke-13 yang memiliki 43 jumlah ayat di dalamnya.

Berikut ini adalah bacaan surat Ar Rad ayat 11 dengan tulisan Arab, llatin dan juga artinya untuk memudahkan dalam membacanya:

لَہٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَیۡنِ یَدَیۡہِ وَ مِنۡ خَلۡفِہٖ یَحۡفَظُوۡنَہٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰہِ ؕ اِنَّ اللّٰہَ لَا یُغَیِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰی یُغَیِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِہِمۡ ؕ وَ اِذَاۤ اَرَادَ اللّٰہُ بِقَوۡمٍ سُوۡٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَہٗ ۚ وَ مَا لَہُمۡ مِّنۡ دُوۡنِہٖ مِنۡ وَّالٍ

(Lahu mu’aqqibaatun min baini yadaihi wamin khalfihi yahfazhuunahu min amrillahi innallaha laa yughai-yiru maa biqaumin hatta yughai-yiruu maa bianfusihim wa-idzaa araadallahu biqaumin suu-an falaa maradda lahu wamaa lahum min duunihi min waalin)

Artinya; “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia,” (QS Ar Rad: 11)

Baca Juga: Kandungan dan Keutamaan Surah Al Fath, Masya Allah!

Tafsir Surat Ar Rad Ayat 11

Untuk mengartikan surat Ar Rad ayat 11 dan juga ayat lainnya dalam Alquran, memerlukan panduan dari para ahli tafsi yang telah mengetahui ilmu-ilmu lain yang untuk mendukung penjelasannya.

Berikut ini penjelasan dari beberapa ahli tafsir untuk surat Ar Rad ayat 11 ini:

Tafsir Al-Mishbah

Dalam tafsir ini, Muhammad Quraish Shihab mengatakan bahwa sesungguhnya Allah-lah yang memelihara kalian atau umat manusia.

Setiap manusia memiliki sejumlah malaikat yang atas perintah Allah SWT bertugas untuk menjaga dan memeliharanya. Mereka ada yang menjaga dari arah depan dan dari arah belakang.

Demikian pula, Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu bangsa dari susah menjadi bahagia, atau dari kuat menjadi lemah, sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka sesuai dengan keadaan yang akan mereka jalani.

Apabila Allah SWT berkehendak memberikan bencana kepada suatu bangsa, tidak akan ada seorang pun yang dapat melindungi mereka dari bencana itu.

Tidak ada seorang pun yang mengendalikan urusan kalian hingga dapat menolak bencana itu.

Tafsir Muyassar

Dalam tafsir ini disebutkan bahwa Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang senantiasa mengikuti seluruh manusia secara bergiliran dari depan dan belakangnya.

Mereka menjaganya dengan perintah Allah SWT dan mereka mencatat apa yang muncul darinya berupa kebaikan atau keburukan.

Sesungguhnya Allah SWT tidak merubah kenikmatan yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, kecuali jika mereka merubah apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka lalu mereka mendurhakai-Nya.

Apabila Allah SWT menghendaki petaka kepada suatu kelompok manusia, maka tidak ada tempat berlari darinya.

Mereka tidak mendapatkan selain dari Allah SWT seorang pelindung yang mengurusi urusan mereka, lalu suatu yang disenangi didatangkan kepada mereka dan yang tidak disenangi dihindarkan dari mereka.

Baca Juga: Surah Al Insan, Pengingat Tentang Hakikat Penciptaan Manusia

Kandungan Surat Ar Rad Ayat 11

Melansir NU Online, Ar Rad ayat 11 banyak digunakan sebagai ayat untuk memotivasi orang agar berbuat yang terbaik dan berjuang maksimal merupakan langkah positif.

Namun, perjuangan dalam konteks ayat tersebut bukan mengubah yang buruk menjadi baik, tetapi merawat agar anugerah baik yang datang dari Allah SWT tidak berubah menjadi buruk karena perilaku sendiri.

Sebab, pada dasarnya Allah SWT selalu memberikan anugerah terbaik pada makhluk-Nya, termasuk pada manusia. Dan mereka biasanya yang membuat kebaikan tersebut menjadi kesalahan.

Meski sekilas terlihat mirip, kedua sikap tersebut berangkat dari hal yang berbeda.

Yang pertama yakni mereka berubah karena dengan kekuatannya, ini seolah berangkat dari ‘keangkuhan’ akan potensi diri sendiri.

Sementara yang kedua dengan kalimat merawat anugrah baik, berlandaskan pada keyakinan bahwa semua yang Allah SWT berikan pada dasarnya baik, dan umat Islam berkewajiban memeliharanya dengan baik.

Dan poin terakhir ini menunjukkan ketergantungan yang kuat kepada Allah SWT, dan manusia hanya bertugas menjalani takdir sebaik-baiknya.

Pada hakikatnya, Allah SWT telah menentukan takdir manusia akan bernasib baik atau bernasib buruk. Tetapi, nasib tersebut berdasarkan ayat ini akan berubah sesuai dengan apa yang dilakukan manusia itu sendiri.

Nasib yang semula baik bisa saja berubah menjadi buruk ketika manusia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah SWT.

Nasib seperti ini pernah terjadi terhadap umat-umat terdahulu, yang semula dalam kemuliaan tetapi secara tiba-tiba berubah menjadi kehancuran karena ulah mereka sendiri.

Misalnya nasib yang dialami oleh umat Nabi Hud as. Mereka pada awalnya hidup dalam keadaan baik, penuh dengan kekuatan, dan bergelimang kesenangan yang bersifat duniawi.

Tetapi karena keburukan yang mereka lakukan telah melampaui batas, maka Allah SWT menimpakan kehinaan kepada mereka.

Karena keangkuhan kaum Nabi Hud itulah, Allah SWT kemudian menimpakan sebuah bencana yang membuat mereka binasa.

Hujan turun selama tujuh malam delapan hari menerjang wilayah kaum Nabi Hud. Angin kencang dan udara yang dingin menyertai hujan itu membuat mereka yang mendustai Allah SWT tidak terselamatkan.

Bahkan dalam Bandung Conference Series: Islamic Education Unisba, terdapat konsep perubahan yang terjadi pada manusia terhadap upaya pendidikan dalam meningkatkan potensi manusia.

Dipastikan bahwa peran pendidikan hanya sampai kepada berupaya meningkatkan potensi manusia, tidak sampai mengubahnya. Karena yang berhak mengubahnya adalah kehendak orang itu sendiri dan Allah SWT.

Semoga setelah mengetahui penjelasan mengenai Ar Rad ayat 11 ini semakin meneguhkan keimanan dan menyempurnakan amalan sebagai bagian dari syukur atas anugerah yang selalu diberikan oleh Allah SWT.

  • https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-ar-ra-d-ayat-11-motivasi-mengubah-nasib-OcXb8
  • https://risalahmuslim.id/quran/ar-rad/13-11/
  • https://akurat.co/kandungan-penggalan-ayat-allah-tidak-akan-mengubah-nasib-suatu-kaum-kecuali-mereka-sendiri-yang-mengubahnya
  • https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSIEd/article/view/2161

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb