13 Oktober 2023

Arti Dividen dalam Investasi, Jenis, dan Cara Pembagiannya

Pembagian keuntungan dalam berinvestasi
Arti Dividen dalam Investasi, Jenis, dan Cara Pembagiannya

Rumus dan Perhitungan Dividen

Ilustrasi Menghitung Dividen
Foto: Ilustrasi Menghitung Dividen (Orami Photo Stock)

Nilai return atau pembagian keuntungan dari investasi tidak selalu sama.

Faktanya, perhitungan rasio dividen sangat tergantung dengan instrumen investasi yang dimiliki.

Berikut beberapa rumus dan contoh cara menghitung dividen yang penting diketahui:

1. Rumus Dividend Payout Ratio (DPR)

Rumus Dividend Payout Ratio (DPR) digunakan untuk mengukur laba bersih perusahaan yang akan dibagian kepada para investor.

Arti dividen payout ratio adalah kondisi ketika tidak semua laba bersih dibagikan kepada investor.

Alasannya bisa karena dividen tersebut diputarkan kembali untuk pengembangan bisnis ke depan.

Baca Juga: Ketahui Cara Menghitung Persen, Rumus, serta Contohnya

Rumus dividend payout ratio adalah persentase dividen yang diberikan kepada pemodal dengan total laba bersih yang didapatkan.

Ambil contoh, sebuah perusahaan A mendapatkan laba bersih Rp1.000.000.000.

Perusahaan tersebut memutuskan untuk tidak membagikan semua dividen, tetapi hanya sebesar Rp250.000.000.

Maka, rumus kebijakan divident payout ratio-nya adalah sebesar 25%.

2. Rumus Dividend Per Share

Cara perhitungan dividen ini dilakukan berdasarkan nilai satu lembar saham yang beredar.

Angka ini didapat dari pembagian dividen perusahaan berdasarkan dividen per lemar dengan jumlah total lembar saham.

Contohnya, perusahaan B memiliki 100.000 lembar saham.

Mereka akan membagikan dividen sebesar Rp100.000.000.

Maka, rumus dividend per share dihitung dengan cara:

DPS = 100.000.000/100.000 = 1.000

Jumlah dividen per lembar dari saham C adalah sebesar Rp1.000.

Baca Juga: Ketahui 15+ Contoh Hewan Karnivora dan Karakteristiknya

3. Rumus Dividend Yield

Cara hitung pembagian dividen yield dilakukan dengan perbandingan besar dividen yang dibagi perusahaan terhadap harga saham yang sedang beredar.

Ambil contoh, besaran dividen per lembar dari PT ABC adalah Rp500.

Sedangkan harga saham PT ABC tersebut sebesar Rp10.000.

Maka, rumus dividend yield-nya dihitung dengan:

500 / 10.000 x 100% = 5%

Jadi, dividend yield dari PT ABC adalah 5%.

Perbedaan Dividen dan Capital Gain

Grafik Keuntungan Saham
Foto: Grafik Keuntungan Saham (Freepik.com)

Selain dividen, keuntungan yang didapatkan oleh investor juga dapat berupa capital gain.

Secara umum, capital gain adalah selisih harga beli dan harga jual.

Dengan kata lain, bentuk return ini dilihat dari peningkatan harga setelah Moms membeli suatu produk saham.

Misalnya, seorang investor membeli saham ABC dengan harga Rp3.000 per saham, lalu dijual seharga Rp3.500 per saham.

Artinya, pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Baca Juga: 17 Arti Mimpi Melihat Orang Melahirkan, Artinya Beragam

Selain arti dividen dan capital gain yang berbeda, waktu perolehan keduanya pun tidak sama.

Pembagian dividen biasanya dilakukan setahun sekali dengan besaran yang ditetapkan sesuai keputusan RUPS.

Sedangkan waktu pemberian capital gain dilakukan saat investor menjual sahamnya ketika harganya mengalami kenaikan.

Kini Moms sudah memahami arti dividen hingga cara pembagiannya sesuai instrumen investasi.

Yuk, melek keuangan dengan investasi!

  • https://www.idx.co.id/id/produk/saham
  • https://www.bareksa.com/kamus/d/dividen-saham
  • https://landx.id/blog/memahami-apa-itu-dividen/
  • https://www.cermati.com/artikel/dividen-saham-arti-contoh-dan-cara-menghitungnya
  • https://www.mncsekuritas.id/pages/tips-motiontrade-3-perbedaan-antara-capital-gain-dan-dividen

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb