29 Juni 2020

3 Bahan MPASI dengan Rasa Gurih Alami, Sudah Coba?

Ini lho Moms bahan MPASI gurih yang bikin Si Kecil makan dengan lahap
3 Bahan MPASI dengan Rasa Gurih Alami, Sudah Coba?

Tahap pemberian Makanan Pendamping ASI atau MPASI adalah momen bagi anak untuk mengenal rasa dan memberi pengalaman baru yang cukup menantang baginya.

Untuk membuat ini semakin menarik tentunya harus dipastikan kalau isi MPASI bukan hanya bergizi tapi juga enak. Rasa asin atau gurih mungkin bakal jadi favorit Si Kecil.

Sekadar info, rasa asin dan gurih yang diberikan untuk menu MPASI Si Kecil sebaiknya tidak berasal dari garam ya Moms. Meski Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengizinkan penggunaan garam sesedikit mungkin pada makanan bayi di bawah satu tahun, penggunaan garam bisa menimbulkan risiko kesehatan buat Si Kecil.

Baca Juga: Minyak Tambahan untuk MPASI, Seberapa Penting?

Bahan MPASI Rasa Gurih Alami

Terus dari mana dong? Nah, berikut ini ada beberapa alternatif bahan MPASI rasa gurih alami untuk Si Kecil. Yuk simak!

1. Keju

Bagaimana Cara Memilih Keju yang Aman Untuk MPASI 2.jpg
Foto: Bagaimana Cara Memilih Keju yang Aman Untuk MPASI 2.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Produk olahan susu ini mengandung banyak hal penting mulai dari protein, kalori, vitamin A, D, hingga B12. Untuk bayi, keju bisa segera diperkenalkan setelah mereka mulai mengunyah atau mengunyah makanan yang berbeda. Ini biasanya dimulai sekitar 6 hingga 9 bulan.

Keju bisa jadi bahan MPASI rasa gurih alami karena karakternya yang bisa dimasukkan ke berbagai macam makanan.

Tetapi memilih keju untuk Si Kecil juga sebaiknya bijak karena tak semua bayi cocok dengan keju.

Moms dan Dads harus benar-benar berhati-hati ketika memilih keju karena ada keju yang membawa listeria, bakteri yang dapat menyebabkan infeksi bawaan makanan yang dapat berakibat fatal bagi bayi.

Hindari juga keju olahan yang diproduksi dengan menambahkan penambah rasa dan pengawet.

Untuk bayi disarankan mengonsumsi keju yang terbuat dari susu yang dipasteurisasi. Ini mencakup pada keju jenis cheddar, edam, parmesan, dan mozzarella.

Untuk memperkenalkan keju pada bayi, Moms bisa menggunakan cara mencairkannya menjadi selai buat biskuit cemilan sore atau memotongnya menjadi kecil agar Si Kecil penasaran dan mudah mengambilnya. Pastikan juga potongannya sekecil mungkin untuk menghindari risiko tersedak ya Moms.

2. Ikan

Sebelum Memberikan Salmon Kalengan Perhatikan 3 Hal Ini -2.jpg
Foto: Sebelum Memberikan Salmon Kalengan Perhatikan 3 Hal Ini -2.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Ikan adalah salah satu sumber protein paling kuat dan juga sumber protein non-vegetarian tersehat. Asam lemak omega-3 pada ikan baik untuk perkembangan otak bayi. Dagingnya menjaga kesehatan jantung. Belum lagi vitamin larut lemak seperti A, D, E & K.

Sebagai MPASI, ikan bisa diperkenalkan pada bayi saat berusia enam bulan. Namun, penting untuk memeriksa alergi ikan yang mungkin dimiliki bayi. Jika alergi, moms bisa menunggu sampai si kecil berusia 8 bulan sehingga risiko alergi dapat diminimalkan.

Sebagai awalan, sebaiknya jangan memberi makan bayi dengan beragam ikan secara bersamaan. Sebagai gantinya, beri makan satu jenis ikan, periksa respons bayi terhadapnya dan kemudian pindah ke varietas berikutnya.

Ikan kukus mudah dicerna oleh bayi dan merupakan cara terbaik untuk memberi makan ikan. Dalam setiap penyajiannya, pastikan ikan dibersihkan sepenuhnya sebelum dimasak dan hindari ikan dengan kandungan merkuri tinggi.

Baca Juga: Bahan MPASI Ini Bisa Meningkatkan Berat Badan Anak. Apa Saja?

Pastikan juga menggunakan ikan segar dan hindari resep ikan mentah seperti sushi.

Adapun ikan yang dianggap aman untuk bayi adalah sarden, salmon, dan ikan-ikan lain yang tinggi protein, rendah kandungan merkuri, dan ukurannya lebih besar sehingga meminimalisir risiko tersedak tulang.

Sementara ikan yang tidak direkomendasikan adalah ikan tenggiri karena mengandung merkuri dalam jumlah besar atau makanan laut seperti kepiting, udang dan kerang.

Meskipun kandungan merkuri rendah, kerang atau makanan laut lain seperti udang dapat menyebabkan alergi pada bayi. Jika ingin memperkenalkannya, tunggu sampai bayi berusia satu tahun.

3. Daging

Hindari-daging-untuk-tingkatkan-peluang-kehamilan-Hero.jpg
Foto: Hindari-daging-untuk-tingkatkan-peluang-kehamilan-Hero.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Daging juga bisa jadi pilihan bahan MPASI alami dengan rasa asin. Secara umum, para profesional medis merekomendasikan untuk memperkenalkan daging kepada bayi sejak usia 7 bulan. Daging ayam biasanya diperkenalkan terlebih dahulu dan selanjutnya daging merah.

Dalam penyajiannya, masak daging sematang dan selembut mungkin. Ini tidak hanya membuatnya lebih mudah dicerna tapi juga meminimalkan bahaya tersedak pada bayi.

Apalagi penelitian terbaru menunjukkan bahwa zat besi dari daging yang ditumbuk sangat halus jauh lebih mudah diserap oleh tubuh bayi lho Moms.

Oiya, Moms dan Dads juga hendaknya menghindari bayi dari daging olahan. Daging seperti ini tidak hanya mengandung banyak garam, tetapi juga mengandung aditif yang tidak diinginkan dan banyak dibuat dengan produk susu, yang dapat memicu reaksi alergi pada bayi yang sensitif.

Baca Juga: Ini Dia Rekomendasi 6 Bahan MPASI Sehat dan Enak untuk Bayi

Nah, itulah beberapa alternatif bahan MPASI rasa gurih alami yang bisa Moms coba berikan kepada Si Kecil. Selamat mencoba!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb